Berita Viral

Nasib Polisi Aniaya Warga Sampai Tewas di Ende, Sama-sama Mabuk, Kapolres Pastikan Ditahan

Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, membenarkan bahwa oknum polisi tersebut sudah diamankan.

Kolase / Pos Kupang
KOLASE - Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika dan Suasana di rumah duka di belakang Kampus I Uniflor, Jalan Sam Ratulangi, Kota Ende, Kamis (30/10/2025) 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang oknum anggota Polres Ende berinisial OSC diamankan di Mapolres Ende pada Kamis (30/10/2025) malam, setelah diduga melakukan penganiayaan terhadap warga inisial AD, hingga tewas.

Korban AD dilaporkan meninggal dunia di RSUD Ende pada Kamis (30/10/2025) sore, sekira pukul 16.00 WITA, setelah sempat menjalani perawatan intensif pasca-penganiayaan.

Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, membenarkan bahwa oknum polisi tersebut sudah diamankan.

"Itu penganiayaan dan korban sempat di rawat di RSUD, kemudian meninggal tadi sore di RSUD. Besok pagi kita press release ya," kata Kapolres Joni Mahardika.

Pihaknya kata dia, akan melakukan pendalaman untuk mengungkap apakah ada keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut. 

"Akan kami dalami jika ada pelaku lain terlibat tapi hasil sementara hanya oknum anggota ini saja dan sudah ditahan,' kata dia. 

Kasus ini berawal saat korban dan oknum polisi mengikuti acara yang sama di Jalan Sam Ratulangi, Woloweku, Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur pada Rabu (29/10/2025) malam. 

Keduanya sama-sama dalam pengaruh miras dan sempat terlibat adu mulut.

Hingga akhirnya terduga pelaku yang merupakan oknum polisi aktif melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia. 

Paman korban Antonius Kapo mengungkapkan membenarkan kejadian tersebut. 

Namun ia tidak mengetahui kejadian awalnya tidak mengetahui pasti. 

"Yang kami tau dari berita orang-orang ngomong saja, awalnya mereka minum di acara permandian di Woloweku, tapi kejadian selanjutnya saya kurang tahu," kata dia. 

Pengakuan Lurah

Lurah Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Nani Toro mengaku belum mengetahui kasus dugaan penganiayaan berat yang menewaskan AD yang terjadi di wilayahnya, Rabu (29/10/2025) malam. 

Nani Toro yang dikonfirmasi Kamis (30/10/2025) malam mengaku, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut setelah membaca pemberitaan di media massa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved