Tribun Wiki

2 Hal Ini Tidak Boleh Dilakukan Orangtua saat Anak Tantrum

Bagi Anda yang memiliki anak kecil, tentu masalah yang sering dihadapi adalah ketika sang anak tantrum. Ini yang tidak boleh dilakukan

Editor: Array A Argus
halodoc
Ilustrasi tantrum pada anak 

Kedua, ketika anak tantrum karena menginginkan sesuatu dan dilarang karena suatu hal, orangtua jangan mudah menyerah.

"Mudah menyerah dan tidak konsisten, itu berbahaya. Kalau (saya) menyampaikan ini di tempat praktik, berubah dulu orangtua dulu. Jangan harap anak berubah. Orangtua (dulu) yang berubah," imbaunya.

Baca juga: Tips Bebas Boncos: Atur Limit Debit BRI Pakai BRImo!

Orangtua perlu konsisten dan disiplin menegakkan aturan, jangan mudah berubah.

Karena kalau tidak, akan tertanam di dalam otak anak.

"Kita harus nangis dulu, itu lah metode paling efektif kalau nenek saya pasti tidak tega guling-guling. Makin besar, makin pintar, makin lama tantrum. Ingat dua hal itu," pungkasnya.

Jenis Tantrum pada Anak

Dilansir dari laman siloamhospital, setidaknya ada tiga jenis tantrum pada anak yang harus diketahui orang tua.  

1. Tantrum Manipulatif

Tantrum manipulatif muncul saat keinginan anak tidak terpenuhi dengan baik.

Anak akan tantrum dengan cara dibuat-buat untuk mendorong orang lain, khususnya orang tua, memenuhi keinginannya.

Tidak semua anak tantrum ketika dihadapkan pada kondisi tersebut, tapi tantrum jenis ini seringkali terjadi karena anak mengalami penolakan atas apa yang diinginkannya. 

Baca juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Bagi Jemaah Haji yang Hendak ke Tanah Suci, Jalan Kaki Jadi Kunci

2. Tantrum Frustasi

Jenis tantrum pada anak yang selanjutnya adalah tantrum frustasi.

Jenis tantrum ini terjadi karena anak belum bisa mengekspresikan apa yang dirasakan dirinya dengan baik.

Pemicu tantrum frustasi antara lain kelelahan, kelaparan, kegagalan dalam melakukan sesuatu, serta stres akibat tekanan lingkungan sekitar.

3. Tantrum Putus Asa

Tantrum putus asa ditandai dengan anak yang cenderung diam, seperti kehilangan gairah dalam melakukan sesuatu, merasa tidak berdaya, dan putus asa.

Hal ini biasanya terjadi karena ledakan emosi yang cukup tinggi akibat rasa ketakutan atau ketidaknyamanan yang cukup besar, namun anak tidak berani menyuarakannya. 

Baca juga: 6 Tips Agar Tidak Tersesat di Masjidil Haram Bagi Jemaah Haji di Mekkah

Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

Tantrum pada anak terkadang merepotkan dan membuat orang tua jengkel, tapi di sini letak peran orang tua dalam membantu tumbuh kembang anak, khususnya dalam pembangunan karakternya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved