Breaking News

Berita Viral

BARESKRIM Polri Jadikan Chaowalit Bargaining ke Polisi Thailand untuk Bisa Menangkap Ferdy Pratama

Mabes Polri telah berhasil menangkap buronan nomor 1 Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman (37) di Bali.

|
Editor: AbdiTumanggor
istimewa
Penangkapan buronan nomor 1 Thailand,Chaowalit, dijadikan bargaining oleh Bareskrim Polri ke Polisi Thailand untuk bisa menangkap buronan Indonesia, Fredy Pratama asal Kalsel, saat ini di Thailand. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mabes Polri telah berhasil menangkap buronan nomor 1 Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman (37) di Bali.

Atas penangkapan buronan paling dicari di Thailand itu, Bareskrim Polri pun menjadikannya sebagai bargaining agar polisi Thailand juga bisa menangkap buronan Indonesia, gembong narkoba Fredy Pratama yang diyakini berada di Thailand.

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan pihaknya meminta timbal balik kepada Thailand untuk membantu menangkap gembong narkoba jaringan internasional Fredy Pratama.

Sejauh ini, Fredy Pratama disebut berada di sebuah hutan di Thailand.

Chaowalit Buronan Nomor 1 Thailand Nyamar Jadi Warga Aceh 7 Bulan, KTP Palsu Nama Sulaiman
Chaowalit Buronan Nomor 1 Thailand Nyamar Jadi Warga Aceh 7 Bulan, KTP Palsu Nama Sulaiman (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Sebelumnya, Polri sendiri telah berhasil menangkap Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman di Bali.

Chaowalit Thongduang merupakan buron paling dicari Thailand.

"Dalam bargaining, mereka juga bantu kita untuk menangkap Fredy Pratama. Itu dulu timbal baliknya," ujar Mukti, dikutydari ketergantungan, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: SOSOK Chaowalit Buronan Nomor 1 Thailand Sempat Berkencan dengan Sejumlah Wanita di Medan dan Bali

Brigjen Pol Mukti menjelaskan, dari pihak Polri, sudah ada beberapa perwakilan yang akan terbang ke Thailand untuk menjemput Fredy Pratama, jika berhasil tertangkap.

Menurutnya, menteri, polisi narkoba, dan Imigrasi Thailand bersedia membantu menangkap Fredy Pratama.

Sosok pria bernama Chaowalit alias Sia Paeng  berusia 37 tahun yang merupakan buronan nomor 1 polisi Thailand ternyata sempat berkencan dengan sejumlah wanita di Kota Medan dan Bali. (HO)
Sosok pria bernama Chaowalit alias Sia Paeng  berusia 37 tahun yang merupakan buronan nomor 1 polisi Thailand ternyata sempat berkencan dengan sejumlah wanita di Kota Medan dan Bali. (HO) 

Dia menilai, Thailand seharusnya membantu menangkap Fredy Pratama karena levelnya sama seperti Chaowalit Thongduang.

Chaowalit selama berada di Thailand telah melakukan sejumlah dosa, seperti membunuh polisi, menembak anggota kehakiman, hingga menjadi bandar narkoba.

"Kita berdoa semoga tim beliau kembali dari Indonesia bisa membawa Fredy Pratama," ucapnya.

"Kita kan join ini. Ada budi ada balas dong. Kita juga demikian dong. Dia kan gembong besar. Fredy gembong besar. Ya saling tukar saja. Barter. Itu yang kita inginkan," sambung Mukti.

Meski demikian, Mukti belum tahu kapan operasi penangkapan Fredy Pratama di antara Burma dan Thailand akan dilakukan.

Mukti mengatakan, dirinya juga sangat ingin menangkap Fredy Pratama secepatnya.

"Saya juga mau cepat-cepat mau nangkap Fredy Pratama. Kamu kira saya enggak mau. Biar tugas saya selesai gitu kan. Ini kan Fredy Pratama identiknya dengan Dirnarkoba Bareskrim kan. Benar enggak? Jadi dengan saya kan. Makanya kalau enggak ketangkap, waduh sakit kepala saya," imbuhnya.

Baca juga: SOSOK Chaowalit Buronan Nomor 1 Thailand Nyamar Jadi Warga Aceh 7 Bulan, KTP Palsu Nama Sulaiman

Fredy Pratama asal Kalsel
Fredy Pratama asal Kalsel (istimewa)

Diketahui, Fredy Pratama hingga kini masih buron.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri), bersama Kepolisian Thailand, Malaysia dan Australia memutuskan bekerjasama untuk menangkap buronan itu.

Mukti menjelaskan, dia bersama petinggi kepolisian dari tiga negara sudah menggelar pertemuan pada akhir April 2024 untuk membahas perkembangan penyidikan masing-masing negara.

“Hasil pertemuan kami dengan kepolisian Australia, Malaysia dan Thailand menjelaskan bahwa Fredy Pratama masih berada di Thailand, dan masih berada di dalam hutan,” ujar Mukti.

Dari tempat persembunyiannya itu, Fredy juga masih cukup gencar menyuplai bahan baku narkoba, termasuk ke Jakarta.

Pengiriman dilakukan oleh anggota jaringannya, untuk diproduksi oleh anak buahnya.

Mukti mencontohkan clandestine lab di Sunter, Jakarta Utara, yang digerebek oleh Satgas Penanggulangan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P3GN) Polri beberapa waktu lalu masih berada di bawah kendali Fredy Pratama.

“Kenapa Fredy Pratama gencar sekarang mengirim barang dan membuat clandestine lab di Jakarta? karena dana keuangannya sudah menipis. Dia sudah kehabisan modal,” kata Mukti.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: Sosok Fredy Pratama atau Wang Xiang Ming, Gembong Narkoba yang tak Kunjung Ditangkap Polisi

Baca juga: BARESKRIM POLRI Sebut Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama Dilindungi Gengster di Thailand

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved