Sumut Terkini

Nasib Irwan Warga Batubara Tewas 2 Hari Setelah Ditangkap Polisi, Keluarga Menduga Disiksa

Terkait korban tewas diduga akibat disiksa, Hadi bilang korban dan polisi yang berusaha menangkap sempat bergumul di dalam air

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Salomo Tarigan
DOK TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Seorang warga bernama Irwan, warga Kabupaten Batubara bernama Irwan alias Ferdus tewas dua hari setelah ditangkap personel Sat Narkoba Polres Batubara.

Dari informasi yang didapat keluarga, Irwan ditangkap pada 18 Mei lalu dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 20 Mei setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Adik korban, Nurhasanah menjelaskan, saat ditangkap pada 18 Mei sekira pukul 19:00 WIB, abangnya sedang berada di atas kapal bersama tiga rekannya Upri, Agus dan Batak sedang minum minuman tradisional jenis tuak.

Nurhasanah, adik Irwan alias Ferdus, warga Batubara yang tewas 2 hari setelah ditangkap Polisi karena narkoba, Selasa (4/6/2024).
Nurhasanah, adik Irwan alias Ferdus, warga Batubara yang tewas 2 hari setelah ditangkap Polisi karena narkoba, Selasa (4/6/2024). (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Tiba-tiba personel polisi dari Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Batubara datang dan disebut langsung memukul abangnya dan berusaha menangkapnya.

"Saat penangkapan ada 4 orang termasuk Abang saya dan 3 orang teman-temannya. Diantara 3 orang itu kawannya bilang bahwa di dalam sampan ada dua oknum polisi datang langsung ke arah abang saya untuk memukul sampai jatuh ke sungai,"kata Nurhasanah di kantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut, Selasa (4/6/2024).

Sekitar pukul 20:00 WIB, usai penangkapan keluarga korban mendapat kabar kalau korban ditangkap Polisi.

Kemudian mereka mencari keberadaan korban ke kantor Polisi Polsek Medang Deras guna memastikan informasi tersebut.

Ternyata mereka tidak bisa melihat korban karena ramai warga.

Keesokan harinya, 19 Mei Kepala Lingkungan (Kepling) datang ke kediaman Nurhasanah meminta Kartu Keluarga (KK) dan menyarankan jika mereka ingin melihat korban usai ditangkap dataoke Polsek.

Tapi sayangnya ketika datang, mereka mendengar kabar kalau abangnya sudah dibawa ke Polres Batubara pada malam harinya. Akhirnya mereka pun pulang.

Setibanya di rumah, kepala lingkungan kembali datang. Kali ini meminta nomor handphone dengan alasan Kapolres Batubara mau menelepon.

Kemudian ia pun diminta datang ke Polres Batubara bersama saudaranya.

Setibanya di Polres, ternyata abangnya sudah berada di rumah sakit.

"Saya datang ke Polres, waktu itu dengan sepupu saya membicarakan bahwa abang saya di rumah sakit. Kita ada pembicaraan di Polres bersama bapak yang ada yang menelpon saya waktu itu dan kemudian kami ke rumah sakit didampingi Pak Kapolres."

Setibanya Nurhasanah ke Polres, ia melihat abangnya sedang terbaring lemas kondisi tangan diborgol.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved