Banyak yang Putus Sekolah, 70 Anak Indonesia Terima Bantuan Dana Pendidikan
Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) memaparkan fakta jumlah Angka Putus Sekolah (APS) didominasi tingkat SD.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 70 anak dari berbagai daerah di Indonesia untuk tingkat Sekolah Dasar menerima bantuan dana pendidikan dari PT Sarihusada Generasi Mahadhika (SGM). Program ini digelar dalam rangka perayaan 70 tahun perusahan tersebut.
Patrisia Marlina, Head of Brand SGM Eksplor mengatakan, SGM Eksplor percaya bahwa anak adalah aset terbesar bangsa. Kesuksesan bangsa dalam memupuk potensi anak Indonesia tidak hanya akan menjadikan mereka generasi yang lebih baik, tetapi juga dapat menghasilkan generasi-generasi mendatang untuk peningkatan kemajuan bangsa Indonesia secara konsisten.
“Melalui sejarah panjang kehadiran SGM Eksplor selama 70 tahun di Indonesia, SGM Eksplor ingin terus mewujudkan komitmennya melalui penyediaan nutrisi terbaik untuk si kecil beserta Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD), dimana hal ini juga merupakan bentuk apresiasi kami kepada para bunda yang telah memilih SGM Eksplor,” katanya.
Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) dibuka sejak 7 Juni hingga 31 Juli 2024 dan setiap ibu bisa berpartisipasi dan mendaftarkan si kecil yang berusia 1 - 6 tahun dengan mengirimkan kode unik beserta alasan mengapa si anak berhak mendapatkan bantuan dana pendidikan melalui www.generasimaju.co.id.
Baca juga: Amankah Mengonsumsi Telur dan Susu saat Wabah Flu Burung? Begini Penjelasan Pakar Ilmu Kedokteran
Drs I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama dari Kemendikbudristek memaparkan, pendidikan dasar merupakan jenjang krusial karena di jenjang ini anak-anak memperoleh pengetahuan dasar, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan membentuk karakter mereka di masa depan.
“Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih mengalami krisis pembelajaran dimana Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi - terdapat 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi,” katamya.
Ditambahkannya, tantangan lain yang dihadapi adalah penguatan karakter anak bangsa agar mereka tidak hanya memiliki kompetensi literasi dan numerasi, namun juga memiliki karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Sementara, Prof Dr Seto Mulyadi, MSi, Psikolog yang akrab disapa Kak Seto selaku Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) memaparkan fakta jumlah Angka Putus Sekolah (APS) didominasi tingkat SD.
“Setiap anak Indonesia berhak memperoleh akses pendidikan dan nutrisi selain pola asuh yang baik, sebagai fondasi penting agar mereka tumbuh menjadi generasi maju. Namun sayangnya, masih ada anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk maju, terutama terhadap akses pendidikan. Terdapat lebih dari 40.000 anak Indonesia putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar,” katanya.
Padahal, jenjang pendidikan dasar bagi seorang anak merupakan tahap krusial dan sangat berpengaruh bukan hanya pada perkembangan akademis, tetapi juga pembentukan pribadi anak.
“Ini menjadi kunci pada berbagai aspek perkembangan dalam membentuk wawasan dan kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk fase kehidupan selanjutnya,” tambahnya.
Komitmen Investasi Jangka Panjang
Arumi Bachsin, seorang public figure yang juga merupakan ibu dari tiga orang anak memaparkan pandangannya.
“Semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, tak terkecuali saya sendiri. Sebagai seorang ibu, saya ingin anak-anak saya pun memiliki tumbuh kembang yang maksimal melalui pemenuhan nutrisi yang optimal dan pendidikan yang baik,” katanya. Sangat penting baginya untuk memastikan bahwa anak-anak dapat mengenyam pendidikan dasar yang kuat untuk menjadi bekal perkembangan mereka nantinya.
“Saya sangat prihatin melihat situasi dimana masih ada orangtua yang terkendala pembiayaan untuk menyekolahkan anak sedangkan pendidikan teramat penting dan merupakan bentuk komitmen investasi jangka panjang orangtua,” jelasnya.
Maka ia sangat mengapresiasi inisiatif SGM Eksplor yang memberikan dana pendidikan untuk Sekolah Dasar (SD) bagi 70 anak berusia 1 sampai 6 tahun dari berbagai daerah di Indonesia.
“Karena tentunya hal ini akan sangat bermanfaat bagi anak-anak bangsa kita yang nantinya akan menjadi bagian penting dari Generasi Emas 2045,” katanya.
| Kapolda Sumut Apresiasi Inovasi Polres Padangsidimpuan Bentuk Satgas Peduli Anak |
|
|---|
| Kejari Karo Fasilitasi Penertiban KIA dan Pengembalian Anak Putus Sekolah |
|
|---|
| PILU 15 Orang Tinggal dalam Gubuk di Bekasi, Anak Putus Sekolah, Kini Numpang di Tanah Negara |
|
|---|
| Disdik Medan Verifikasi Data 1.350 Anak Putus Sekolah, Bakal Berikan Uang Saku Rp 1,5 Juta |
|
|---|
| Disdik Medan Buka Layanan Aduan Untuk Anak Putus Sekolah, Catat Nomornya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.