Tribun Wiki
Intan Trisakti, Permata Paling Mahal dari Indonesia, Tahun 1965 Dihargai Hingga Rp 10 Trilun
Pernah kah kamu mendengar soal Intan Trisakti. Intan Trisakti adalah permata paling mahal yang berasal dari Indonesia
Menurut Wikipedia, Intan Trisakti itu kemudian dibeli oleh seseorang yang diduga merupakan pihak Belanda.
Kala itu pihak pembeli memberi ganti rugi senilai Rp 3,5 miliar.
Baca juga: Cincin Berlian Hotman Paris Hilang di Mall, Ditemukan 2 Sosok Ini, Begini Penampakan dan Harganya
Uang itu kemudian diserahkan pada para penemunya yang berjumlah 43 orang.
Sayangnya, karena waktu itu ada sanering (perubahan nilai uang dari Rp 1.000 menjadi Rp 1), uang yang diterima para penemu hanya Rp 3,5 juta.
Uang balas jasa ini kemudian dipakai untuk naik haji bagi penemu dan keluarganya serta pihak lain yang terlibat, semuanya berjumlah sekitar 80 orang.
Sejak Intan Trisakti itu dibayari, tak jelas lagi dimana keberadaannya.
Sang pemilik intan pertama cuma melihatnya sekali saja sejak penemuan.
Ada kabar, bahwa Intan Trisakti itu kini berada di museum Belanda.
Hal itu sebagaimana penuturan dari pedagang di pasar permata Cahaya Bumi Selamat, Kota Martapura yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Kecamatan Cempaka.
Meski demikian, belum ada pihak yang benar-benar melihat intan tersebut hingga sekarang.
Baca juga: Dikira Baterai Bekas, Ibu ini Terkejut Temukan Perhiasan Emas Senilai Rp 900 Juta di Tumpukan Sampah
Keberadaan Intan dan Pegunungan Meratus
Keberadaan tambang intan yang ada di Kalimantan Selatan itu kini tercakup dalam wilayah yang ditetapkan menjadi salah satu situs Geopark Meratus dan diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGG).
Langkah ini sebagai upaya Pemprov Kalimantan Selatan untuk melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal.
Dilansir dari Kompas.com, keberadaan bijih intan di kawasan tersebut sangat terkait dengan proses pembentukan Pegunungan Meratus sejak 200 juta tahun lalu.
Intan terbentuk pada kedalaman sekitar 100 mil (160 km) di bawah permukaan bumi dan kemudian batuan intan mengalami pengangkatan bersama Pegunungan Meratus ke permukaan sekitar 22,5 juta tahun lalu.
Baca juga: Nabi Muhammad Melarang Laki-laki Muslim Pakai Perhiasan Emas, Inilah Bahayanya
Lokasi penambangan yang berjarak sekitar 20 km dari Bandara Syamsudin Noor ke arah barat Kota Banjarbaru itu telah menjadi tempat wisata unggulan Kalimantan Selatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.