Berita Viral

PENGAKUAN Suroto Pria Penolong Vina dan Eky Pertama Kali, Dibayangi Rintihan, Bantah Cerita Beredar

Inilah pengakuan Suroto pria penolong Vina dan Eky pertama kali ketika mereka ditemukan terkapar di jalan 2016 silam

KOLASE/TRIBUN MEDAN
PENGAKUAN Suroto Pria Penolong Vina dan Eky Pertama Kali, Masih Terus Dibayangi Rintihan, Bantah Cerita Beredar 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah pengakuan Suroto pria penolong Vina dan Eky pertama kali pada 2016 silam.

Baru-baru ini saksi baru muncul mengungkap fakta sebenarnya terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya Eky.

Suroto (55) merupakan pria yang mengaku pertama kali menolong Vina dan Eky.

Diketahui, Suroto merupakan petugas keamanan desa yang pertama kali menolong korban Vina dan Eky ketika mereka ditemukan terkapar di jalan.

Suroto merupakan mandor Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Suroto mengaku menemukan Vina dan Eki sekitar pukul 22.00 WIB pada 27 Agustus 2016 di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Pada saat itu, Suroto diketahui sering berjaga dan berkeliling di wilayah Talun.

Hal itu lantaran tengah maraknya aksi penjambretan dan pembegalan.

Suroto pun menguak detik-detik kronologi penemuan Vina dan Eki.

Kisah Suroto Penolong Vina Cirebon Ungkap Rintihan Vina Sambil Lambaikan Tangan : Tolong-tolong
Kisah Suroto Penolong Vina Cirebon Ungkap Rintihan Vina Sambil Lambaikan Tangan : Tolong-tolong (Kolase/Bangkapos.com)

"Saya sering berada di Polsek Talun sejak pukul 20.00 WIB untuk berjaga dan berkeliling. Pada waktu itu, posisi gerimis sekitar pukul 22.00 WIB di Jembatan Talun, saya melihat banyak orang berkumpul," ujar Suroto saat diwawancarai di balai desa setempat, Kamis (6/6/2024).

Saat mendekat kala itu, Suroto menemukan dua orang yang tergeletak di dekat median jalan, bukan di trotoar.

"Jasad laki-laki berada sekitar 2 meter dari median jalan, sedangkan perempuan sekitar 5 meter dari laki-laki tersebut, dan motor mereka tergeletak sekitar 5 meter lagi ke arah Sumber," lanjutnya.

Suroto juga mengungkapkan, banyak pengguna jalan yang melihat kejadian tersebut, tetapi tidak ada yang menolong.

"Banyak sekali pengguna jalan arah ke kabupaten yang berhenti melihat tapi enggak ada yang menolong," ucap pria berusia 50

Suroto pun mencoba memeriksa jasad laki-laki dan memanggilnya. Namun tak ada respon.

Baca juga: Inilah Rekam Jejak Asep Nama Mulyani, Jampidum Kejagung yang Baru, Pernah Tangkap Koruptor di Sumut

Baca juga: Pengakuan Saksi Kunci, Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon Settingan, Sebut Ada Pengkondisian

Ada banyak darah yang mengalir dari kepala dan badan jasad laki-laki yang ditemukan Suroto pada saat itu.

"Saya mencoba memeriksa jasad laki-laki dan memanggilnya, tetapi tidak ada respon. Saya langsung tahu bahwa dia sudah meninggal karena banyak darah yang mengalir dari kepala dan badannya," ucapnya.

Kemudian, Suroto pun fokus pada perempuan yang meminta tolong.

"Dia bilang 'tolong, tolong', dan saya menenangkannya dengan berkata 'iya dek, sabar ya, mobilnya (ranger kepolisian) lagi meluncur ke sini, nanti diantar ke rumah sakit," jelas dia.

Tidak lama kemudian, mobil ranger kepolisian datang dan kedua korban dievakuasi ke RSD Gunung Jati.

Temukan banyak luka

Lebih lanjut, Suroto bercerita, sebelum mengangkat korban perempuan, ia menutupi daerah sensitifnya dengan jaket.

Hal itu lantaran rok dan celana dalam korban tidak berada pada posisi yang seharusnya.

Suroto juga melihat banyak luka di kaki dan tangan hingga wajahnya yang lebam pada perempuan tersebut.

"Banyak luka di kaki dan tangan, serta wajahnya penuh lebam seperti habis disiksa," katanya.

Kondisi motor yang tidak rusak menambah keanehan kejadian tersebut.

"Motor tidak apa-apa, tapi banyak luka di tubuh korban. Itu mukanya, baik laki-laki maupun perempuan, lebam semua seperti habis disiksa."

"Eki juga luka parah di kepala," ujarnya.

"Kondisi motor enggak rusak enggak apa karena ketika dinaikin (kendarain) ke polsek juga masih bisa," jelas dia.

Tak hanya saat ini, pada tahun 2016 lalu, Suroto juga memberikan kesaksiannya dalam persidangan.

"Saya ikut sidang dua kali. Saya sampaikan (waktu persidangan), sama seperti ini, enggak direkayasa, apa adanya. Seminggu setelah kasus selesai dipanggil," katanya.

Baca juga: Susno Duadji Sebut Iptu Rudiana Layak Diperiksa Soal Kasus Vina, Pra Rekontruksi Juga Ikut Diulang

Baca juga: Akhirnya Putri Anne Jujur Juga, Bongkar Penyebab Diselingkuhi Arya Saloka, Ternyata Karena Sifat Ini

Rintihan Minta Tolong Vina

Rintihan minta tolong Vina yang ditemukan terkapar bersama Eky pacarnya di Jalan Raya Talun, Cirebon membuat Suroto gemetar.

Hal itu dia ungkapkan ketika mengingat detik-detik kejadian kasus Vina Cirebon yang terjadi pada 2016 silam itu.

Diketahui, Suroto sendiri merupakan orang pertama yang menemukan tubuh Vina dan Eky terkapar di jalan pada 27 Agustus 2016 sekitar pukul 22.00 WIB malam.

Dia merupakan petugas keamanan desa setempat yang saat itu melintasi lokasi kejadian kemudian menemukan dua orang terkapar dekat median jalan.

Ketika itu, Suroto mengaku tak mengenal sama sekali nama Vina maupun Eky.

Dia pun baru tahu bahwa pasangan kekasih terkapar di jalan yang dia tolong itu bernama Vina dan Eky setelah kasusnya mencuat.

Suroto menceritakan di malam itu dia mendapati korban Eky terlentang dan sudah tidak merespon ketika dipanggil.

"(Luka) Kurang tahu, yang jelas darah waktu itu banyak sekali. Di kepala aja, wajah tidak," kara Suroto dalam tayangan iNews TV.

Suroto pun menduga Eky sudah meninggal di tempat.

Kemudian dia mencoba mengecek satu korban lagi, yaitu Vina, yang ternyata masih hidup.

Suroto mendengar suata Vina merintih.

Saat itu tubuh Vina juga dalam posisi terlentang namun tangan kanannya masih bergerak ke atas berusaha minta tolong.

"Aku bilang sabar-sabar ya dek, lagi manggil mobil," cerita Suroto.

Kemudian Suroto mengangkat kepala Vina kemudian dia papah untuk ke pinggir.

Vina, kata dia, juga memiliki sejumlah luka seperti luka sobek seperti akibat benda besi.

"Luka parah lah, tangan kirinya, (wajah) memar semua, kaki patah," katanya.

Saat itu pun Suroto mendapati pakaian bawahan Vina dalam kondisi sudah melorot dan terbuka.

Kemudian dicoba untuk dibetulkan pakaiannya itu kemudian ditutup oleh jaket di bagian kemaluannya.

Suroto mengaku bahwa sejak awal menemukan tubuh Vina sampai dia dbantu dbawa ke rumah sakit, ada satu hal yang dikatakan Vina.

Perkataannya Vina ini diucapkan terus secara berulang.

Bahkan Suroto pun mengaku gemetar mendengar suara rintihan Vina tersebut.

"Minta tolong aja terus, tolong dan tolong. Saya dulu melas, kasihan, gak tega, sampai gemeter, bener-bener gemeter," kata Suroto

Saat itu Suroto menyangka bahwa apa yang menimpa Vina dan Eky ini merupakan kecelakaan.

Kemudian belakangan Suroto mendapat kabar bahwa keduanya diduga korban pembunuhan.

Diketahui, kasus Vina Cirebon ini sampai 6 Juni 2024 masih menjadi perbincangan banyak orang meski sudah berjalan sejak 2016 silam.

Kasus Vina Cirebon mencuat setelah kisahnya diangkat menjadi film horor.

Kemudian Polisi tergerak untuk menangkap pelaku yang masih buron dalam kasus ini.

Setelah Pegi Setiawan ditangkap Polda Jabar sebagai tersangka terakhir kasus di Vina Cirebon, perbincangan masih belum berakhir.

Sebab beredar isu adanya salah tangkap kemudian ditemukan kejanggalan-kejanggalan di kasus tersebut.

Kasus Vina Cirebon pun kini semakin rumit setelah muncul beberapa saksi baru yang memberikan kesaksian berbeda-beda.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca juga: Sebelumnya Berlawanan, PDIP Tertarik Usung Anies di Pilkada Jakarta, Puan Bilang Sosok Menarik

Baca juga: TERBONGKAR Pemilik Keuntungan Terbesar di Kasus Timah yang tak Diusik Kejagung, MAKI Gugat Kejagung

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved