Berita Medan

Dokter Asal Medan Ini Umumkan Hasil Penelitian Manfaat Daun Sirih Cina untuk Luka Bakar di London

Ketertarikan Dr. Arya  terhadap daun sirih cina berawal dari pengetahuan bahwa tanaman ini telah digunakan sejak zaman dahulu untuk penyembuhan luka.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Dr. dr. Arya Tjipta, Sp.B.P.R.E., Subsp.K.M(K), seorang ahli bedah plastik asal Medan, mengumumkan hasil penelitiannya tentang pemanfaatan daun sirih cina (Peperomia pellucida) untuk penyembuhan luka bakar. (HO) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dr. dr. Arya Tjipta, Sp.B.P.R.E., Subsp.K.M(K), seorang ahli bedah plastik asal Medan, baru-baru ini mengumumkan hasil penelitiannya tentang pemanfaatan daun sirih cina (Peperomia pellucida) untuk penyembuhan luka bakar. 

Penelitian yang berlangsung selama satu tahun ini telah melalui uji coba selama dua bulan dan hasilnya sudah diterbitkan dalam jurnal internasional dengan skor indeks Scopus Q1. 

Ketertarikan Dr. Arya  terhadap daun sirih cina berawal dari pengetahuan bahwa tanaman ini telah digunakan sejak zaman dahulu untuk penyembuhan luka, dan hasilnya terbukti efektif. 

"Tanaman ini tumbuh optimal di daerah dataran tinggi, menjadikannya bahan yang mudah diperoleh dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut," sebut Arya yang merupakan staf pengajar di Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU).

Lanjut Dr. Arya, uji coba dilakukan pada tikus yang memiliki jaringan kulit hampir menyamai kulit manusia. 

Penelitian ini membandingkan efektivitas pengobatan luka bakar menggunakan daun sirih cina dengan salep luka bakar yang umum digunakan. 

"Daun sirih cina terbukti bekerja baik pada fase pertama dan kedua proses penyembuhan, mempercepat proses radang," sebutnya. 

Dr. Arya mengajak mahasiswa dan dosen Fakultas Farmasi USU yang dikomandoi Dr. Rony Abdi Syahputra untuk berkolaborasi dalam penelitian ini. Dalam waktu dekat, penelitian ini akan diuji coba pada kulit manusia. 

"Rencana uji klinis dimulai pada bulan Juli mendatang," ucapnya. 

Penelitian ini lanjut dr Arya, menunjukkan bahwa pengobatan luka menggunakan daun sirih cina akan lebih murah 10-15 persen dibandingkan dengan obat yang memiliki manfaat serupa. 

Potensi pengembangan sangat besar, mengingat bahan bakunya tersedia melimpah dan dapat dipasarkan di dalam negeri. 

"Namun, pengembangan produk harus melalui proses yang etis, termasuk persetujuan dari pasien dan tidak merusak lingkungan," terangnya. 

Dr. Arya menekankan pentingnya menggunakan krim atau gel untuk pengobatan luka karena kadar airnya yang cukup dibandingkan salep yang lebih banyak mengandung minyak.

Selain itu, penelitian ini akan didaftarkan terlebih dahulu ke HAKI, mengingat ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan di bidang ini. 

Hasil penelitian Dr. Arya telah dipresentasikan pada Konferensi Tahunan European Wound Management Association (EWMA) di London pada bulan Mei lalu. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved