Sumut Hebat

Pemprov Sumut Percepat Penurunan Stunting, Genjot Aktivasi dan Optimalisasi Posyandu

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bertekad menurunkan stunting. Satu di antaranya dengan melakukan aktivasi dan optimalisasi posyandu 100 persen

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin didampingi Pj Ketua TP PKK Dessy Hassanudin memulai monitoring intervensi pencegahan stunting ditandai dengan pemukulan gong di Dusun Kantil, Desa Padang Brahrang, Kecamatan. Selesai, Kabupaten Langkat. 

TRIBUNMEDAN.COM, LANGKAT - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bertekad menurunkan stunting. Satu di antaranya dengan melakukan aktivasi dan optimalisasi posyandu 100 persen.

Hal ini disampaikan Pj Gubernur Sumut saat monitoring intervensi serentak pencegahan stunting di Dusun Kantil, Desa Padang Brahrang, Kabupaten Langkat.

"Stunting tantangan terbesar yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup an kesehatan anak-anak. Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak tetapi perkembangan kognitif dan potensi masa depan mereka," ujarnya.

Baca juga: Pj Gubernur Sumut Janji Segera Tindaklanjuti Rekomendasi DPRD Tentang LKPJ 2023

 

Ia menambahkan diperlukan berbagai inovasi serta melanjutkan praktik-praktik dalam penurunan stunting.

Seperti, upaya yang sangat strategis melalui aktivasi dan optimalisasi posyandu 100 persen.

Menurutnya, jika seluruh Posyandu ini berdayakan secara maksimal maka stunting dapat diturunkan secara maksimal.

Posyandu dianggap memiliki peranan krusial sebagai ujung tombak dalam memberikan layanan kesehatan, pemberian protein hewani, pelatihan kader, edukasi gizi, dan pemantauan pertumbuhan anak, serta penimbangan 100 persen.

"Langkat ini memiliki Posyandu terbanyak ketiga, ada 1.246 unit dan sudah dilengkapi dengan alat antropometri standar. Maka saya optimis peran Posyandu yang aktif, produktif, dan kolaboratif akan mampu menyukseskan penurunan stunting, khususnya di Langkat. Saya juga mengajak seluruh kader Posyandu, tenaga kesehatan, serta masyarakat, untuk bekerja sama dan memastikan bawa setiap posyandu aktif dan berfungsi dengan baik," ajaknya.

Ia menuturkan, untuk turunkan angka stunting bukan hanya membutuhkan upaya media semata, juga memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan.

Ia pun akan memantau langsung kegiatan intervensi yang dilakukan oleh Kabupaten Langkat secara bersama-sama.

Namun sebelumnya, Hassanudin ingin mengapresiasi pencapaian Kabupaten Langkat yang berhasil menekan prevalensi stunting sebesar 1,70 persen pada tahun 2023 menjadi 16,90 persen.

Untuk di Sumut, prevalensi stunting saat ini 18,90 persen, target penurunan prevalensi stunting tahun 2024 sebesar 14,92 persen.

"Ini adalah prestasi yang patut kita banggakan dan contoh bagi daerah lain di Sumut. Namun, kita tidak boleh berhenti bergerak, akselerasi penurunan stunting melalui gerakan intervensi yang paripurna, harus terus kita lakukan dengan metode yang inovatif dan adaptif," ujarnya.

Dapat Tambahan Energi

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved