Berita Viral

Suami Beritahu Istri Meninggal Mendadak karena Epilepsi, Ternyata Diracun supaya Bisa Selingkuh

Aksi pria racuni istri demi selingkuhannya itu terkuak karena kecurigaan orang terdekat. Si suami sempat bilang istrinya kena epilepsi.

HO
ILUSTRASI 

Hal itu membuat Hong menilai hubungannya dan suaminya hanya sebatas status.

Untuk menenangkan kekasihnya, Kien setuju untuk menceraikan istrinya juga dan menikahi Hong, namun ia butuh waktu untuk mengaturnya.

Sebelum meninggalkan hotel, Hong mengatakan ia akan memberi Kien waktu satu bulan, dan setelah 1 Juli, jika ia masih tidak bisa bercerai, wanita itu akan memutuskan kontak.

Kien berjanji secara lisan namun tak ada niat untuk bercerai, ia khawatir kariernya yang baru mulai maju akan terpengaruh jika istrinya marah dan membuat keributan.

Ia berulang kali membuat alasan untuk mengulur waktu.

Pada sore hari tanggal 30 Juni, setelah berhubungan badan, Hong kembali menyinggung perceraian karena tanggal 1 Juli sudah dekat.

Kali ini Hong sangat bertekad: "Kamu harus memenuhi janjimu besok. Saya tidak perlu tahu metode mana yang kamu gunakan, saya hanya ingin hasilnya."

Meskipun ia merindukan keluarganya, Kien lebih mencintai Hong dan tidak sabar untuk tinggal bersamanya.

Mengetahui ia tetap tidak bisa bercerai keesokan harinya, Kien mendapat ide untuk menggunakan cara lain, seperti menyebabkan kecelakaan mobil atau meracuni istrinya.

Pada pukul 7 pagi tanggal 1 Juli, setelah mengantarkan Hong ke taksi, Kien menerima telepon dari putrinya yang memberitahukan kepadanya bahwa Quyen sakit.

Kien pun berpikir ini adalah sebuah peluang yang bagus.

Kien berkendara kembali ke distrik Quan Son dan melihat istrinya sakit dan terbaring di tempat tidur dengan wajah kuyu.

Saat Quyen tidur, dia berkendara keliling kota selama hampir dua jam dan kemudian membeli dua bungkus racun tikus di sebuah toko di pinggiran kota.

Dalam perjalanan pulang, memikirkan istrinya yang telah dinikahinya selama 12 tahun.

Kien merasa tidak tenang dan beberapa kali mencoba membuang racun tikus tersebut, namun ingatannya tentang Hong membuatnya mengurungkan niatnya.

Saat itu, Kien tidak segera pulang ke rumah melainkan pergi menemui adik laki-lakinya, Truong Man.

Kien pun menceritakan tentang perselingkuhannya dan niatnya untuk meracuni istrinya.

Man pun panik dan mencoba yang terbaik untuk menasihati sang kakak.

Jika ia membunuh seseorang, dia akan kehilangan segalanya dan harus membayar nyawanya.

Man mengambil bungkusan racun tikus itu dan hendak membuangnya, namun Kien menahannya dan menyuruh Man untuk tidak khawatir.

Ia mengatakan bahwa sudah tahu apa yang harus dilakukan.

Berpikir bahwa saudaranya telah memulihkan akal sehatnya, Man tidak terus ikut campur.

Sekembalinya ke rumah, Kien melihat kondisi istrinya yang tidak kunjung membaik, sehingga ia membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus dan membawanya kembali untuk istirahat pada malam harinya.

Mendengar suara tahu yang dijual di lantai bawah, Kien pergi membeli semangkuk besar.

Setelah itu, ia menyuruh putrinya pergi ke restoran dekat rumahnya untuk memesan meja, memesan makan malam, dan pasangan itu akan datang nanti.

Kien pun bertindak ketika anaknya sudah keluar rumah.

Ia kemudian memasukkan tahu itu ke dalam mangkuk kecil lalu mencampurkan dua bungkus racun tikus, dan meletakkannya di rak TV kamar tidur.

Kien tidak mengajak istrinya makan malam bersamanya.

Ia menyatakan bahwa ia ingin mempertaruhkan nasib Quyen.

Jika Quyen lapar, ia bisa makan semangkuk tahu dan itulah takdirnya.

Jika Quyen tidak lapar atau tertidur, maka itu kehendak Tuhan dan ia akan menyerah.

Terlepas dari hasilnya, Kien berencana membuang semangkuk tahu beracun itu segera setelah kembali dari makan malam untuk menghindari ada yang memakannya secara tidak sengaja.

Setelah mengatur semuanya, Kien melemparkan bungkusan racun tikus itu ke dalam saluran air limbah, lalu pergi ke restoran.

Sepuluh menit kemudian, saat makan malam bersama anak-anaknya, Kien menerima telepon dari Quyen.

Sang istri terdengar terengah-engah dan menyuruhnya untuk segera pulang.

Saat itu, Kien melihat istrinya berguling-guling di tempat tidur kesakitan dan semangkuk tahu di rak TV sudah habis.

Kien kemudian berlutut dan membungkuk kepada istrinya tiga kali, menunggu sejenak sebelum memanggil ambulans.

Quyen meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Atas kejahatan pembunuhan yang disengaja, Kien dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Kota Nhac Duong dan dieksekusi pada bulan September 2003.

(cr32/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved