Sumut Terkini

KKJ Sumut Ungkap Fakta di Balik Tewasnya Wartawan Karo dan Keluarganya di Dalam Rumah yang Terbakar

Kasus tewasnya Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya yang terbakar di dalam rumahnya, menyita perhatian publik.

|
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
Anak almarhum Sempurna Pasaribu, Eva Pasaribu (baju merah muda), menyampaikan permintaan atensi kepada Kapolda Sumatera Utara Komjen Pol Agung Setya Imam (kanan), saat kunjungan Kapolda ke rumah duka keluarga di Jalan Irian, Kabanjahe, Minggu (30/6/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kasus tewasnya Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya yang terbakar di dalam rumahnya, menyita perhatian publik.

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatra Utara, yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan dan FJPI telah melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus tersebut.

Menurut Koordinator KKJ Sumatra Utara, Array A Argus, dari hasil investigasi ditemukan sejumlah fakta.

Sebelumnya kejadian, Sempurna Pasaribu yang merupakan wartawan Tribrata TV sempat memberitakan perjudian.

Lokasi perjudian tersebut berada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Karo.

"Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat berinisial HB," kata Array dalam rilis yang tertulis, Selasa (2/7/2024).

Katanya, sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dengan oknum aparat diduga berinisial HB tersebut.

Masalah tersebut bermula ketika anggota ormas, yang biasa duduk di warung tempat perjudian memohon pada korban, agar namanya ikut mendapatkan jatah atau uang perjudian.

Karena selama ini, korban juga sering mendapatkan jatah uang mingguan judi dari oknum aparat tersebut.

"Atas hal itu, korban kemudian menyampaikan permintaan anggota ormas ini pada oknum pengelola judi," sebutnya.

Array menjelaskan namun saat itu, oknum itu mengacuhkan pesan yang disampaikan oleh Sempurna Pasaribu.

Lalu, Sempurna kembali menyampaikan hal serupa kepada oknum tadi, agar anggota ormas yang merupakan pemuda setempat itu diberikan sedikit uang bulanan.

"Atas permintaan tersebut, oknum pengelola judi itu lantas memberikan uang Rp 100 ribu pada anggota ormas tersebut," bebernya.

Ketika itu, lanjut Array, anggota ormas ini merasa tersinggung, karena alasan bahwa oknum pengelola judi telah mengacuhkan dan meremehkan dirinya.

"Anggota ormas ini lantas memprovokasi Sempurna Pasaribu, hingga korban kemudian memberitakan lokasi perjudian yang ada dekat asrama aparat," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved