Berita Viral

Polda Sumbar Ditantang Perlihatkan Rekaman CCTV Tewasnya Afif Maulana, Ortu tak Percaya pada Polisi

Indira mengatakan pihaknya meminta rekaman CCTV tersebut untuk membuktikan jika memang tidak ada Afif di Polsek Kuranji saat belasan pelajar yang

Editor: Salomo Tarigan
HO/Tribunpadang
Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono dan orangtua Afif Maulana. Keluarga yakin Afif tewas karena dianiaya polisi 


Ketegasan ini perlu dilakukan oleh Kapolda Sumbar sesuai dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2162/X/HUK.2.8./2021 tertanggal 18 Oktober 2021.


Dia menyinggung soal pernyataan Irjen Suharyono yang awalnya membantah adanya pelanggaran anggota.


Bahkan Kapolda berkeinginan untuk mencari orang yang memviralkan peristiwa kematian tersebut.


"Namun, setelah Kompolnas, Komnas HAM turun ke lapangan situasinya menjadi berubah. Kapolda Sumbar langsung intensif melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya," ucapnya.


Untuk itu, Sugeng mendesak agar Irjen Suharyono melakukan tindakan tegas terhadap para anggotanya tersebut.


"Tinggal yang ditunggu adalah punishment terhadap atasan langsung dari personel yang berbuat kekerasan tersebut serta melakukan proses pidana aniaya yang mengakibatkan mati dengan proses sientifik Kriminal investigasi," jelasnya.

Ahmad Sahroni Geram Kapolda Sumbar Sibuk Cari Orang yang Viralkan

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni geram, karena Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono malah sibuk mencari orang yang memviralkan informasi tentang kematian Afif Maulana.

Politikus Partai NasDem tersebut menilai, sebaiknya pihak Polda Sumbar fokus dalam mendalami serta mengusut kasus tersebut.

"Sebaiknya Polda Sumbar tidak perlu mempermasalahkan siapa yang memviralkan. Yang terpenting kasusnya diusut tuntas, transparan, dan terang benderang. Lagian kalau sudah ketemu pelakunya mau diapakan?" kata Sahroni kepada wartawan Selasa (2/7/2024).

Anggota DPR RI Ahmad Sahroni
Anggota DPR RI Ahmad Sahroni (HO)

Diketahui sebelumnya, Polda Sumatera Barat tengah mencari pihak yang memviralkan informasi dugaan penyiksaan Afif Maulana, anak 13 tahun di Kota Padang hingga tewas oleh polisi.

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, pada (23/6) lalu, menyebut pihaknya merasa menjadi korban trial by the press atau pengadilan oleh pers.

Justru Sahroni menyebut keadilan di negara ini masih banyak bergantung dari laporan masyarakat.

Satu diantaranya dengan cara viral di media sosial. Menurutnya, ketika polisi sering bereaksi cepat, hal tersebutlah yang membuat masyarakat percaya kepada Polri.

“Justru kepercayaan masyarakat itu meningkat seiring Polri kerap bereaksi cepat terhadap laporan-laporan masyarakat, khususnya yang telah viral," ucapnya.

"Seharusnya polisi malah terbantu kalau ada laporan yang seperti ini, tinggal fokus usut tuntas lalu sampaikan lagi hasilnya ke masyarakat, beres. Jangan malah diburu yang melaporkan atau memviralkan, kan bukan di situ poin utamanya. Ada yang memviralkan itu tanda masyarakat masih percaya sama polisi. Karena tau polisi bakal usut,” imbuh Sahroni.

Sahroni menambahkan, dirinya tidak ingin reaksi keras Kapolda Sumbar membuat masyarakat takut melapor ke kepolisian.

“Jangan sampai gara-gara ini, masyarakat jadi takut melapor, takut menyuarakan keadilan, karena khawatir dicari aparat. Parah kalau sampai ada rasa takut seperti itu di masyarakat,” tandas Sahroni.

Baca juga: UPDATE Daftar Tim Lolos 8 Besar EURO 2024, Belanda dan Turki Susul Spanyol

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber artikel sebagian dikutip dari: Tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved