Mahasiswa Geruduk Polda Sumut
Puluhan Mahasiswa Minta Polda Sumut Bentuk Tim Khusus Usut Kematian Wartawan di Karo
Para mahasiswa juga berharap Komjen Agung turun langsung mengusut kasus ini. Mereka menduga Rico bukan korban kebakaran, melainkan dibakar.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan mahasiswa yang berunjuk rasa di Polda Sumut, meminta Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Imam Effendi membentuk tim khusus mengusut kematian Rico Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya yang tewas terbakar pada 27 Juni lalu.
Para mahasiswa juga berharap Komjen Agung turun langsung mengusut kasus ini.
Mereka menduga Rico bukan korban kebakaran, melainkan dibakar.
"Jadi harapannya kalau ada tim khusus proses penyelidikan dapat ditangani dengan netral berkeadilan,"kata Yoel Kevin Sihombing, kordinator aksi, Kamis (4/7/2024) saat berunjukrasa di Polda Sumut.
Yoel menduga, kematian Rico Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya diduga berkaitan dengan pekerjaannya sebagai wartawan.
Apalagi sebelum terbakar hidup-hidup ia menyoroti praktek perjudian yang diduga dilakukan aparat.
"Kita ketahui bareng-bareng bahwa insiden ini menimbulkan spekulasi adanya oknum bermain di dalamnya,"katanya, Kamis (4/7/2024).
Diketahui, kebakaran yang terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis (27/6/2024) dinihari menyebabkan empat orang yang berada di dalam rumah tewas.
Keempatnya adalah Sempurna Pasaribu, seorang wartawan, Efrida Ginting (48) istri dari Sempurna, kemudian Sudiinveseti Pasaribu (12) dan Lowi Situngkir (3) cucu dari Sempurna.
Kebakaran yang menewaskan empat orang ini dikait-kaitkan dengan pemberitaan yang dilakukan Rico Sempurna Pasaribu dan statusnya di Facebook.
Ia menuliskan adanya oknum TNI yang membuka lapak judi untuk keperluan Batalyon 125 Si'Misa.
"Kurang biaya operasional kah Batalyon 125 Sim'bisa sehingga anggotanya harus membuka lapak perjudian?"tanyanya.
"Aksi demo lintas agama hari ini akan ternodai dengan eksisnya lokasi perjudian asrama Batalyon.
Berikan komentar anda secara santun dan sopan untuk mewarnai lanjutan pemberitaan Oknum TNI kelola perjudian. Terimakasih,"sambungnya.
Terkait adanya dugaan keterlibatan TNI dalam kebakaran rumah korban dan penyebab, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico Siagian menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada Polisi untuk mengusut penyebab pasti kebakaran maut tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.