Mahasiswa Geruduk Polda Sumut
Demo ke Polda Sumut, Mahasiswa di Sumut Yakin Wartawan Karo Sempurna Pasaribu dan Keluarga Dibakar
Kebakaran yang menewaskan empat orang ini dikait-kaitkan dengan pemberitaan yang dilakukan Rico Sempurna Pasaribu dan statusnya di Facebook., sebelum
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan mahasiswa tergabung dalam aliansi mahasiswa pemuda Sumatera Utara menggeruduk Polda Sumut, Kamis (4/7/2024) siang.
Mereka datang membawa alat peraga berunjukrasa berisikan tuntutan tentang kematian Rico Sempurna Pasaribu serta tiga anggota keluarganya.
Kordinator aksi Febrino Sipayung meyakini Rico Sempurna dan keluarganya tewas dibakar hidup-hidup, bukan terbakar dalam insiden kebakaran.
"Kami hadir atas hati nurani tanpa ada titipan. Kami minta ke Kapolda supaya turun langsung memeriksa kasus ini karena banyak prasangka rumah korban bukan terbakar, melainkan dibakar,"kata Febrino Sipayung, diwawancarai di depan pintu masuk Polda Sumut, Kamis (4/7/2024).
Menurut Febrino, tetangga dekat rumah korban memiliki kamera CCTV, namun saat kejadian tidak berfungsi.
Menurutnya, hal itu yang menguatkan adanya dugaan pembunuhan berencana.
"Hal ini didukung bahwa tetangga tersebut mempunyai rekaman cctv, namun pada saat kejadian cctv tidak berguna sesuai fungsinya."
Diketahui, kebakaran yang terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis (27/6/2024) dinihari menyebabkan empat orang yang berada di dalam rumah tewas.
Keempatnya adalah Sempurna Pasaribu, seorang wartawan, Efrida Ginting (48) istri dari Sempurna, kemudian Sudiinveseti Pasaribu (12) dan Lowi Situngkir (3) cucu dari Sempurna.
Kebakaran yang menewaskan empat orang ini dikait-kaitkan dengan pemberitaan yang dilakukan Rico Sempurna Pasaribu dan statusnya di Facebook.
Ia menuliskan adanya oknum TNI yang membuka lapak judi untuk keperluan Batalyon 125 Si'Misa.
"Kurang biaya operasional kah Batalyon 125 Sim'bisa sehingga anggotanya harus membuka lapak perjudian?"tanyanya.
"Aksi demo lintas agama hari ini akan ternodai dengan eksisnya lokasi perjudian asrama Batalyon.
Berikan komentar anda secara santun dan sopan untuk mewarnai lanjutan pemberitaan Oknum TNI kelola perjudian. Terimakasih,"sambungnya.
Terkait adanya dugaan keterlibatan TNI dalam kebakaran rumah korban dan penyebab, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico Siagian menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada Polisi untuk mengusut penyebab pasti kebakaran maut tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.