Mahasiswa Geruduk Polda Sumut
3 Tuntutan Mahasiswa di Sumut Terkait Tewasnya Wartawan di Karo saat Geruduk Polda Sumut
Kordinator aksi, Febrino Sipayung, menyebut ada tiga tuntutan mereka dalam unjuk rasa tentang kematian Sempurna Pasaribu serta tiga anggota keluarga.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan mahasiswa tergabung dalam aliansi mahasiswa pemuda Sumatera Utara menggeruduk Polda Sumut, Kamis (4/7/2024) siang.
Mereka datang membawa alat peraga berunjukrasa berisikan tuntutan tentang kematian Rico Sempurna Pasaribu serta tiga anggota keluarganya.
Kordinator aksi, Febrino Sipayung, menyebut ada tiga tuntutan mereka dalam aksi ini.
1. Meminta kepada Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Imam Effendi supaya mencopot Kapolres Tanah karo karena lambat menangani kasus ini yang sudah terjadi hampir satu minggu.
2. Meminta kepada Kapolda supaya usut tuntas kasus ini karena menduga bukan terbakar melainkan dibakar.
3. Meminta Kapolda supaya mendampingi keluarga Rico Sempurna Pasaribu yang tersisa.
"Kami meminta Kapolda Sumut untuk usut tuntas rumah yang terbakar di Karo yang menewaskan saudara kita Sempurna Pasaribu,"kata Febrino Sipayung, di Polda Sumut, Kamis (4/7/2024).
Febrino Sipayung meyakini Rico Sempurna dan keluarganya tewas dibakar hidup-hidup, bukan terbakar dalam insiden kebakaran.
"Kami hadir atas hati nurani tanpa ada titipan. Kami minta ke Kapolda supaya turun langsung memeriksa kasus ini karena banyak prasangka rumah korban bukan terbakar, melainkan dibakar,"kata Refdinal Sipayung, diwawancarai di depan pintu masuk Polda Sumut, Kamis (4/7/2024).
Menurutnya, tetangga dekat rumah korban memiliki kamera CCTV, namun saat kejadian tidak berfungsi.
Hal itu yang menguatkan adanya dugaan pembunuhan berencana.
"Hal ini didukung bahwa tetangga tersebut mempunyai rekaman cctv, namun pada saat kejadian cctv tidak berguna sesuai fungsinya."
Diketahui, kebakaran yang terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis (27/6/2024) dinihari menyebabkan empat orang yang berada di dalam rumah tewas.
Keempatnya adalah Sempurna Pasaribu, seorang wartawan, Efrida Ginting (48) istri dari Sempurna, kemudian Sudiinveseti Pasaribu (12) dan Lowi Situngkir (3) cucu dari Sempurna.
Kebakaran yang menewaskan empat orang ini dikait-kaitkan dengan pemberitaan yang dilakukan Rico Sempurna Pasaribu dan statusnya di Facebook.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.