Berita Viral

UNAIR Bantah Prof Budi Santoso Dicopot dari Jabatan Dekan Gegara Protes Kebijakan Menkes: Internal

Universitas Airlangga (Unair) angkat bicara soal Prof Budi Santoso dicopot dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran (FK).

HO
Inilah sosok Budi Santoso Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) yang protes kebijakan pemeritah datangkan dokter asing. 

Penjelasan Kemenkes

Melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan, pihaknya tidak terlibat dalam pemberhentin dekan FK Unair itu.

Pihaknya mengklaim hal itu menjadi wewenang internal Universitas Airlangga.

"Tidak ada hubungan dengan Kemenkes , itu masalah internal Unair dan mungkin bisa klarifikasi lanjut dengan pihak rektorat Unair," kata Nadia.

Selamatkan Bayi dengan Kelainan Jantung Bawaan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merespon soal adanya penolakan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) terhadap kedatangan dokter asing ke Indonesia.

Menkes mengatakan bahwa dokter asing tersebut untuk menyelamatkan ribuan bayi yang mengidap kelainan jantung.

"Karena pada saat sekarang kita punya lebih 12 ribu bayi yang punya kelainan jantung bawaan. Itu harus dioperasi cepat. Kalau nggak meninggalnya tinggi," kata Menkes di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (2/7/2024).

Menkes mengatakan kapasitas operasi jantung yang ada di Indonesia sekarang ini hanya 6000 ribu per tahun, sehingga 6.000 bayi lainnya tidak tertangani.

Bayi bayi tersebut kata Menkes memiliki resiko kematian yang tinggi.

"Kalau kita tunggu risikonya makin tinggi. Nah kedatangan dokter asing itu sebenarnya untuk menyelamatkan 6 ribu nyawa ini," katanya.

Menurut Menkes kedatangan dokter asing ke Indonesia bukan karena ketidakpercayaan terhadap dokter dokter di Indonesia. Melainkan karena jumlah dokter di Indonesia tidak cukup untuk menangani bayi yang mengalami kelainan jantung.

"Kita kan gak bisa nunggu. Kita datangkan dokter-dokter asing itu untuk menyelamatkan nyawa 6 ribu bayi ini dan 12 ribu ibu-ibu yang akan sedih kalau bayinya kemudian cacat jantung bawaan. Jadi gak ada hubungannya dengan kualitas dokter engga ada hubungannya dengan kemampuan dokter kita. Itu ya mungkin agak tersentuh secara emosional. Tapi sebenernya masalah menyelamatkan nyawa," pungkasnya.

Baca juga: DPRD Medan Pertanyakan Kejelasan Anggaran Gaji Bulanan yang Akan Diterima Jukir Parkir Berlangganan

Baca juga: Apa Sih Weton Tulang Wangi? Kenapa Dihubungkan dengan Satu Suro

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved