Kesehatan
Penderita Prostat Wajib Tahu, Apakah Menahan Kencing Berdampak pada Infeksi? Simak Penjelasannya
Sejumlah pria kerap mengalami masalah prostat. Lantas, apa saja yang mesti diperhatikan?
TRIBUN-MEDAN.COM,- Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi pria.
Kelenjar ini terletak diantara penis dan kandung kemih yang berperan penting dalam mengeluarkan cairan berfungsi sebagai sumber nutrisi dan pelindung sperma.
Kelenjar prostat normalnya memiliki ukuran sebesar kacang kenari.
Seiring bertambahnya usia, prostat bisa membesar.
Pertumbuhan prostat ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada pria di atas 50 tahun.
Baca juga: 5 Hotel Ramah di Kantong yang Ada di Danau Toba, Ada yang Langsung Menghadap Danau
Pembengkakan pada kelenjar prostat dapat menyebabkan saluran kemih menyempit.
Salah satu gangguan prostat yang dapat dialami pria adalah Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).
BPH adalah pertumbuhan berlebihan sel-sel prostat yang tidak ganas.
BPH kadang tidak menimbulkan gejala, tetapi jika tumor ini terus berkembang, pada akhirnya akan mendesak uretra yang mengakibatkan rasa tidak nyaman pada penderita.
Penderita yang mengalami BPH biasanya mengalami hambatan pada saluran air seni atau uretra di dekat pintu masuk kandung kemih seolah-olah tercekik, karena itu secara otomatis pengeluaran air seni terganggu.
Baca juga: 5 Lipcream Lokal yang Terjangkau di Kantong Mahasiswi, Cocok untuk Dipakai Sehari-hari
Gejala BPH
Meskipun begitu, jenis prostat ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat mempengaruhi kualitas hidup pria.
Penderita BPH umumnya mengalami berbagai gejala seperti
1. Gejala iritasi (keluhan akibat gangguan pada pengisian urin)
· Sering buang air kecil lebih dari biasanya
· Sering terbangun pada malam hari untuk berkemih
· Timbul rasa ingin buang air kecil mendadak dan sulit menahannya
· Mengompol
Baca juga: 6 Tempat Rental Mobil Medan yang Bisa Kamu Pilih Sesuai Budget, Ini Rincian Harganya
2. Gejala obstrukti (keluhan yang terjadi saat berkemih)
· Pancaran urin lemah
· Buang air kecil terputus-putus
· Harus mengejan untuk buang air kecil
· Harus menunggu sebelum mulai berkemih
· Butuh waktu lama untuk berkemih
Baca juga: 10 Tips Merawat Jaket Kulit Kesayangan Anda
3. Gangguan pasca berkemih
· Rasa tidak lampias
· Urin menetes setelah selesai buang air kecil
Semua pria berisiko terkena penyakit prostat dan sering terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun.
Keadaan ini mungkin sama dengan keberadaan kanker serviks pada wanita.
Untuk itu, penting bagi Anda dalam menjaga kesehatan prostat
Baca juga: 10 Tips agar Lolos Seleksi SKD CPNS 2024
Cara Menjaga Kesehatan Prostat
Walau penyebab penyakit prostat belum jelas dan cenderung sulit dicegah, Anda dapat menerapkan gaya hidup sehat untuk meminimalisai gangguan kesehatan pada prostat Anda.
Adapun beberapa hal yang dapat anda lakukan adalah
1. Menjaga berat badan ideal atau tidak obesitas.
Obesitas akan membuat gangguan pada prostat dan kemampuan seksual, tipe bentuk tubuh yang mengganggu prostat adalah tipe bentuk tubuh yang membesar di bagian pinggang dengan perut buncit, seperti buah apel.
Beban di perut itulah yang menekan otot organ seksual, sehingga lama-lama organ seksual kehilangan kelenturannya, selain itu deposit lemak berlebihan juga akan mengganggu kinerja testis.
Obesitas bisa memperparah gejala pembesaran prostat jinak dan peradangan yang memicu pembesaran prostat.
Untuk itu, Anda perlu menjaga asupan gizi dan olahraga rutin untuk mengendalikan berat badan.
2. Menghindari rokok
Kandungan nikotin yang terdapat pada rokok dapat meningkatkan kadar enzim perusak androgen, sehingga menyebabkan penurunan kadar testosteron.
Kadar testosteron yang rendah juga menyebabkan pembesaran prostat.
Karbon monoksida yang terdapat dalam rokok bisa merusak sel darah merah.
Hal ini akan mengurangi kapasitas tubuh untuk mengangkut oksigen menuju organ prostat.
Merokok juga akan menambahkan radikal bebas ke dalam tubuh.
Radikal bebas dapat menyebabkan mutasi gen dan perkembangan sel kanker dalam organ.
3. Menghindari minuman berakohol
Konsumsi alkohol dapat menghilangkan kandungan zink dan vitamin B6 yang penting untuk prostat yang sehat.
Zink sangat penting untuk kelenjar prostat. Prostat menggunakan zink 10 kali lipat dibandingkan dengan organ yang lain.
Zink membantu mengurangi kandungan prolaktin di dalam darah.
4. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi
Beberapa jenis makanan kaya akan zat gizi tertentu yang melindungi prostat dari berbagai risiko penyakit.
Khususnya sayuran berdaun hijau seperti selada, bayam, dan brokoli.
Sebab, sayuran berdaun hijau mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin dan antioksidan yang bermanfaat untuk fungsi prostat.
Beberapa makanan yang dianjurkan untuk kesehatan prostat seperti
· Ikan sebagai sumber omega-3 untuk mengurangi peradangan seperti ikan kembung, sarden, dan tuna
· Buah beri yang kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas penyebab kanker
· Brokoli yang menganduk sulforaphane dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
· Tomat mengandung likopen yang baik untuk sel kelenjar prostat
· Konsumsi roti gandum dibandingkan roti putih biasa.
· Hindari lemak jenuh seperti margarin dan mentega.
5. Rutin berolahraga
Para pria yang tetap aktif berolahraga secara teratur, berpeluang lebih sedikit mengalami gangguan prostat, termasuk BPH.
Dengan aktif olahraga, kadar dihidrotestosteron dapat diturunkan sehingga dapat memperkecil risiko gangguan prostat.
Selain itu, olahraga akan mengontrol berat badan agar otot lunak yang melingkari prostat tetap stabil.
Olahraga yang baik apabila dilakukan 3 kali dalam seminggu dalam waktu 30 menit setiap berolahraga
6. Berjemur
Berjemur dapat meningkatkan kadar Vitamin D yang bisa menghambat atau memperlambat pertumbuhan kanker.
Studi terbitan Oncotarget (2017) juga menemukan bahwa orang dengan orang dengan kanker prostat memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah.
Kurangnya paparan sinar matahari pada kulit dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Maka dari itu, penting untuk berjemur agar manfaat dari asupan sinar matahari dapat diperoleh secara maksimal.
7. Rutin periksa ke dokter
Jika Anda tidak dapat buang air kecil, maka segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dan jika anda sudah memasuki usia 40 tahun keatas, Anda bisa rutin melakukan skrining ke dokter.
Skrining bisa dilakukan dengan metode colok dubur dan tes darah untuk menemukan antigen prostat-spesifik atau tes PSA.
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai skrining.
8. Aktivitas seksual
Melakukan hubungan seksual yang sehat dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan.
Seks yang tidak bersih akan mengakibatkan infeksi prostat yang mengakibatkan BPH.
Aktivitas seksual yang tinggi juga berhubungan dengan meningkatnya kadar hormon testosteron.
BPH dihubungkan dengan kegiatan seks berlebihan dan alasan kebersihan.
Saat kegiatan seksual, kelenjar prostat mengalami peningkatan tekanan darah sebelum terjadi ejakulasi.
Jika suplai darah ke prostat selalu tinggi, akan terjadi hambatan prostat yang mengakibatkan kalenjar tersebut bengkak permanen.
Menahan Kencing
Banyak mitos yang beredar bahwa kebiasaan menahan kencing dapat menjadi salah satu faktor penyebab gangguan pada kelenjar prostat.
Tetapi faktanya sampai saat ini belum ditemukan penelitian yang dapat memastikan bahwa kebiasaan menahan buang air kecil dapat menyebabkan pembesaran prostat.
Hingga kini pun penyebab pembesaran prostat belum diketahui dengan pasti.
Kebiasaan menahan buang air kecil tidak secara langsung menyebabkan pembesaran prostat.
Namun kebiasaan menahan buang air kecil dalam waktu lama dapat memperburuk gejala pembesaran prostat.(mag2/tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang LPM Kreatif Syakira Nazla Simbolon
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/penyakit-prostat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.