TRIBUN WIKI

Daftar Alutsista Canggih Buatan Indonesia yang Diakui Dunia, Mulai Tank Hingga Pesawat Tempur

Pasukan TNI memiliki alat utama sistem persenjataan yang canggih. Alutsista TNI ini buatan Indonesia

Editor: Array A Argus
KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA
Pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal)(KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA) 

Indonesia sendiri juga memiliki beberapa unit CN-235, termasuk versi tercanggih yaitu Maritime Patrol Aircraft (MPA).

Selaku produsen, PT Dirgantara Indonesia tak mengungkapkan harga persis terhadap pesawat ini.

Namun, dari data yang dirilis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), saat PT Dirgantara Indonesia melakukan ekspor 1 unit pesawat terbang CN235-220 MPA untuk Senegal Air Force, ekspor pesawat udara didukung dengan pembiayaan skema Penugasan Khusus / National Interest Account (NIA), total keseluruhan sebesar Rp354 miliar.

2. Kapal Perang

Tak hanya peralatan tempur untuk dalam negeri, produk seperti tanker dan kapal perang keluaran perusahaan Indonesia juga diminati sejumlah negara di dunia.

Di sinilah, PT PAL Indonesia (Persero) sebagai penyedia alutsista matra laut semakin berkibar.

Dilansir dari keterangan PT PAL Indonesia (Persero), kapal kedua Strategic Sealift Vessel (SSV) bernama BRP Davao Del Sur-602 yang akan diserahkan kepada Departemen Pertahanan Nasional (DND) Filipina meninggalkan PT PAL Indonesia (Persero) di Dermaga Ujung Surabaya pada Mei 2017.

Kapal ini memiliki panjang 123 meter dan tinggi 21 meter.

Kapal ini diproduksi atas hasil lelang internasional yang diadakan Dewan Pertahanan Nasional Filipina pada 2014 silam.

Dengan basis LPD (Landing Platform Dock), kapal bertonase besar bautan PT PAL Indonesia (Persero) ini mampu mengambil peran yang sangat strategis guna mendukung operasi militer dan operasi militer bukan perang.

Dengan deck yang lapang, LPD yang cetak birunya dari Korea Selatan ini dapat menampung 3 helikopter, ada hangar, serta mampu menyebarkan pasukan amfibi beserta aneka ranpur, ditambah lagi wahana LCU (Landing Craft Utility) dan LCVP (Landing Craft Vehicle Personnel) dalam misi pendaratan tempur.

Kapal perang yang dipesan oleh Dewan Pertahanan Nasional Filipina, dari segi platform mengacu pada LPD Makassar Class, namun keduanya diberi label SSV.

SSV adalah hasil pengembangan dari LPD-125 buatan Busan, Korea Selatan.

Dari segi dukungan kemampuan dan karakter operasinya, SSV mirip dengan LPD.

Hanya sajar, ukuran SSV lebih kecil daripada LPD, bobotnya juga lebih ringan.

Dengan ukurannya yang lebih kecil itu, SSV mampu mengangkut 120 awak kapal dan 500 personil tempur, 4 tank, 2 truk, 1 mobile hospital, 2 Jeep, dan 2 helikopter.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved