TRIBUN WIKI

Daftar Alutsista Canggih Buatan Indonesia yang Diakui Dunia, Mulai Tank Hingga Pesawat Tempur

Pasukan TNI memiliki alat utama sistem persenjataan yang canggih. Alutsista TNI ini buatan Indonesia

Editor: Array A Argus
KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA
Pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal)(KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA) 

Setelah melewati beberapa tahap dan kompetisi, Dewan Pertahanan Nasional Filipina akhirnya resmi memesan 2 unit kapal SSV sekelas LPD dari PT PAL Indonesia (Persero) dengan nilai kontrak US$90 juta.

3. Panser Anoa 6X6

Anoa 6X6 adalah kendaraan tempur dari PT Pindad (Persero) yang namanya telah mendunia.

PT Pindad (Persero) mulai masuk pada pengembangan teknologi kendaraan bermotor pada tahun 1993 melalui program Mobil Nasional.

Pindad telah bekerja sama dengan banyak pihak baik dalam maupun luar negeri dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.

Panser 6X6 “ANOA”, dan Kendaraan Taktis 4X4 “KOMODO” merupakan kendaraan tempur yang dihasilkan dan telah diproduksi lebih dari 300 unit dengan berbagai varian serta ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di berbagai negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.

Anoa 6X6 ini memiliki varian di antaranya :

1)      Anoa 6X6 Mortar,

2)      Anoa 6X6 Command,

3)      Anoa 6X6 Amphibious,

4)      Anoa 6X6 Ambulance,

5)      Anoa 6X6 Recovery,

6)      Anoa 6X6 APC (Armoured Personnel Carrier),

7)      Anoa 6X6 Logistic.

Sebagai contoh, Anoa 6X6 APC merupakan generasi pertama kendaraan tempur dari PT Pindad (Persero) yang memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi, serta daya angkut.

Anoa 6X6 APC memiliki rasio berat 25HP/ton, serta dilengkapi dengan sistem komunikasi transmisi otomatis.

Anoa tipe APC ini memiliki kapasitas 12 orang personel termasuk pengemudi.

Kendaraan ini memiliki top speed 80km/jam pada jalan raya dan 40km/jam di off-road dengan daya jelajah 600 kilometer.

4. Tank Harimau

Harimau Medium Tank adalah kendaraan tempur produk terbaru PT Pindad (Persero) yang didukung oleh Kementrian Pertahanan RI sesuai kebutuhan TNI.

Tank medium ini memiliki kemampuan terkini pertahanan balistik dan anti ranjau. 

Kendaraan ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum, mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar kendaraan tempur.

Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan daripada Main Battle Tank.

Tank ini memiliki bobot 30 ton, power to weight ratio 24HP/ton, kecepatan maksimal lebih dari 70km/jam, dan daoat menampung 3 orang kru yang terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi.

Tank medium ini memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.

Tank medium ini juga dilengkapi berbagai teknologi baru, seperti sistem kewaspadaan mandiri, hunter killer system, perlindungan pasif (laser warning system), battle management system, serta proteksi hingga level 5.

Turret medium tank memiliki mekanisme auto-loader dengan 12 butir peluru di turret dan 26 butir peluru cadangan di dalam hull.

Mengutip dari data Pindad, Medium Tank Harimau telah dipesan sebanyak 18 unit. Harga Tank Harimau sendiri mencapai US$135 juta.

5. Smart Eagle II

Smart Eagle II merupakan prototipe pertama UAV (Unman Aerical Vehicle) yang dibuat oleh PT Aviator Teknologi Indonesia untuk kepentingan intelijen Indonesia.

Selaku wahana pengamatan berjarak jangkau menengah, Smart Eagle II (selanjutnya disebut SE-II) merupakan satu dari banyaknya komponen dari seperangkat sistem pengamatan via udara tanpa awak yang terdiri atas wahana udara (air vehicle), muatan, dan stasiun pengendali (ground control station).

Dimensi fisik SE-II adalah sebagai berikut, panjang badan total mencapai 3,6 m sementara lebar rentang sayap 4,8 m dan tinggi (dari permukaan tanah dan ujung sirip ekor) sekitar 1 m.

Bobot kosongnya adalah 65 kg, dan bobot maksimum tinggal landas (maximum take-off weight) 100 kg, SE II sanggup terbang selama hampir 6 jam seraya mengusung beban muatan sebesar 20 kg.

Tempo terbangnya mencakup 2 jam untuk menuju dan pulang tempat operasi serta 4 jam untuk beraksi.

Bermodal bahan bakar bensi sebanyak 20 liter, SE II dapat terbang sejauh 150 km dan setinggi 30 km dengan kecepatan jelajah normal (cruise speed) 120km/jam.

Namun dalam kondisi darurat, kecepatan SE II dapat dimaksimalkan hingga 150km/jam agar bisa menjangkau lokasi sejauh 300 km.

SE II dapat dimodifikasi agar sanggup mengusung aneka jenis muatan yang disimpan dalam ruang pada bagian tengah bawah badan pesawat berdiameter 26 cm.

Muatan dapat berupa seperangkat kamera pengamat berstabilisator giro (gyro-stabilized device) dan sarana tayang hasil pengamatan.

Skala perbesaran optik tampilan objek bidik kamera ini 25 kali.

Jika perlu, arah bidik kamera dapat dilengkapi alat penjajak sasaran yang dipandu sinar laser berjangkauan 10 km, atau bisa juga berupa seperangkat kamera pengamat berstabilisator giro dan sensor citra termal yang juga dibantu oleh alat penjajak sasaran berpanduan sinar laser.

Berkat keduanya, SE II mampu mendeteksi satu objek berukuran 4 m2 dalam jarak 3 km.

Sistem kendali penerbangan SE II memanfaatkan sistem fly by wire dan untuk keperluan navigasi mengandalkan GPS.

Agar data hasil pengamatan juga dapat disaksikan pihak di luar stasiun pengendali pada waktu yang bersamaan, maka disertakan unit penerita data mobil.(mag4/tribun-medan.com)

Ditulis oleh mahasiswi magang FISIP USU Elsa Sipayung

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved