Berita Viral

VIRAL Siswi di Sumedang Dirundung 3 Wanita di Kebun, Terkuak Motif Asmara Gegara Rebutan Cowok

Viral perkelahian antara siswi di sebuah kebun. Perkelahian ini terjadi karena masalah asmara atau pria. 

HO
Viral perkelahian antara siswi di sebuah kebun. Perkelahian ini terjadi karena masalah asmara atau pria.  

TRIBUN-MEDAN.com - Viral perkelahian antara siswi di sebuah kebun. Perkelahian ini terjadi karena masalah asmara atau pria. 

Sebelumnya, beredar di media sosial, video perundungan yang dialami seorang gadis terhadap 3 orang perempuan. 

Tak berselang lama, terungkap motif dari perundungan tersebut.  

Teka-teki motif perundungan atau bullying terhadap salah satu siswi di Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang menemukan titik terang.

Peristiwa perundungan ini terjadi di Kecamatan Sumedang Situraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (9/7/2024).

Dari hasil penyelidikan Polisi, empat orang terduga pelaku tega melakukan perundungan dan kekerasan terhadap korban karena persoalan asmara.

"Motifnya karena salah paham antara korban dan pelaku terkait laki-laki. Benar, persoalan asmara," kata Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Maulana Yusuf saat dihubungi TribunJabar.id, Kamis (11/7/2024).

Baca juga: SOSOK Ketua DPRD Rembang Supadi, tak Pulang-pulang Usai Haji, Ternyata Ditahan, Berangkat Ilegal

Baca juga: SYL Divonis 10 Tahun Penjara, Diringankan Gara-gara Sudah Lanjut Usia dan Kontribusi saat Covid-19

Sebelumnya, Polisi mengamankan empat orang gadis yang diduga pelaku perundungan di Situraja.

Tiga orang di antaranya masih berusia di bawah umur.

Sebuah video yang memperlihatkan adegan perundungan yang disertai penganiayaan di antara remaja putri di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat viral di aplikasi Whatsapp.

Dalam video yang diterima Tribun Jabar.id, terlihat sejumlah remaja perempuan berkumpul di area perkebunan.

Beberapa saat kemudian, dua remaja berbaju hitam dan celana jin terlibat perkelahian.

Aksi perkelahian itu pun disaksikan remaja lain, dan hingga akhirnya mereka turut membantu melakukan penganiayaan kepada salah satu remaja putri yang mengenakan celana jin warna abu.

Remaja tersebut terlihat dijambak hingga dipukuli oleh sejumlah remaja.

"Tong maen jambak-jambak atuh An***G, Tong maen rempug atuh An***G, nyeri atuh," kata sebuah suara di dalam video itu.

"Ya, informasi yang beredar di warga kejadiannya pada Selasa (9/7/2024) di kebun dekat sebuah vila di wilayah Situraja," kata Arif, seorang warga Situraja kepada Tribun Jabar.id, Rabu (10/7/2024) sore.

Bocah SD Cucuk Kepsek Bullying Adik Kelas

Viral video bocah SD yang merupakan cucu kepala sekolah di Ambon membully adik kelasnya.

Baru-baru ini viral di media sosial seorang siswi SD yang membully adik kelasnya dengan sangat kejam.

Terkuak, siswi SD yang membully itu ternyata masih cucu kepala sekolah di Ambon.

Dalam video yang beredar luas, tampak aksi bullying itu terjadi di dalam kelas dan disaksikan murid lain.

Pelaku mengenakan seragam SD dan juga jilbab putih.

Pelaku memaki korban dan mencengkram dagu korban.

Pelaku lalu mendorong kepala dan badan korban.

Sedangkan korban tak melawan dan terus menangis sambil mencoba menjelaskan.

Tak hanya itu, pelaku juga menampar wajah korban.

Murid-murid lain pun hanya menonton aksi ini dan tak melerai.

Baca juga: Polda : BG Perintahkan 2 Eksekutor Bakar Rumah Sempurna Pasaribu, Sempat Berikan 130 Ribu Beli BBM

Baca juga: FINAL Euro 2024: Inggris Lagi Jago Comeback, Spanyol Jangan Cetak Gol Duluan

Korban adalah siswi kelas 5 berinisial SN (11), sedangkan pelaku berinisial K (12), cucu dari kepala sekolah.

“Bener bener generasi (c) emas 

Cucu kepsek bully & ancam bunuh adik kelasnya 

Siswi kelas 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 91 Waiheru berinisial SN (11) di Kota Ambon, Maluku, menjadi korban bullying oleh kakak kelasnya inisial K (12).

Pelaku yang merupakan cucu Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 91 Waiheru itu menampar dan mengancam akan membunuh,” tulis pengunggah.

Dikutip Tribun-medan.com dari Tribunjabar.com, Kepala SD 91 Waiheru Komala Mumin mengonfirmasi jika aksi bully itu terjadi di sekolah yang ia pimpin.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/5/2024) sekitar pukul 10.00 WIT.

Saat kejadian, kegiatan belajar dan mengajar sudah selesai.

Sedangkan para guru melakukan rapat koordinasi internal.

Komala sendiri tak berada di sekolah saat terjadi aksi bullying.

"Saya sedang antar mama saya ke acara pelepasan calon jemaah haji lalu ada video masuk di Wa," kata Komala kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (29/5/2024).

Melihat video bullying yang viral, Komala terkejut hingga pingsan.

Dirinya pun membenarkan jika pelaku bully adalah cucunya.

"Jadi istilahnya pangkat cucu," ujar Komala.

Sementara ibu pelaku, adalah seorang guru penggerak di salah satu sekolah tingkat pertama di Kota Ambon.

Sehari-hari, pelaku tak pernah berperilaku aneh.

Pelaku bully saat ini telah dibawa ke Polsek Baguala untuk dibina.

Sedangkan keluarga korban memilih agar pelaku dibina oleh polisi agar tak mengulangi lagi.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved