Berita Viral
KENAPA Donald Trump Tidak Ditembak Mati? Penembakan setelah Tiga Hari Rusia Nyatakan Perang Dingin
Insiden penembakan Donald Trump pada Sabtu sore pukul 18.08 waktu setempat (atau sekitar pukul 06.08 Minggu waktu Indonesia) mengejutkan dunia.
Keterlibatan Amerika Serikat dalam perubahan rezim selama Perang Dingin meliputi dukungan terhadap kediktatoran anti-komunis dan sayap kanan, pemerintahan, dan pemberontakan di seluruh dunia, sementara keterlibatan Soviet dalam perubahan rezim meliputi pendanaan partai-partai sayap kiri, perang pembebasan nasional, dan revolusi di seluruh dunia.
Karena hampir semua negara kolonial mengalami dekolonisasi dan meraih kemerdekaan pada periode 1945-1960, banyak negara yang menjadi medan perang Dunia dalam Perang Dingin.
Baca juga: AMERIKA SERIKAT Tempatkan Rudal Antar Benua di Jerman, Rusia Umumkan Kembalinya Perang Dingin
Rudal Jarak Jauh Bikin Rusia Murka

Empat peluru kendali antar benua ini mengokohkan Amerika Serikat (AS) sebagai negara digdaya yang punya kekuatan pertahanan yang mumpuni.
Persaingan senjata dengan Rusia membuat Negeri Paman Sam selalu meningkatkan persenjataan yang dimilikinya.
Salah satu senjata andalan yang dimiliki AS ialah peluru kendali antar benua yang punya daya hancur besar.
Dari masa ke masa negara ini selalu mengembangkan senjata tersebut dengan memunculkan produk terbaru.
Berikut empat peluru kendali antar benua andalan AS sepanjang sejarah dilansir dari Nps.gov:
1. Atlas
Atlas adalah Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) operasional pertama Angkatan Udara Amerika Serikat. Senjata ini mulai dikembangkan pada akhir Perang Dunia II tahun 1945.
Setelah mengalami kegagalan tes sebanyak tiga kali berturut turut, akhirnya pada 28 Juli 1959, ujian yang keempat dengan nama Atlas D berhasil.
Peluru kendali antar benua ini memiliki memiliki jangkauan 5.500 mil (8851 km) dan mampu membawa hulu ledak 1,44 megaton.
Sejauh ini Atlas F merupakan jenis rudal terbaik Atlas yang pernah dikerahkan.
Senjata ini memiliki hulu ledak yang lebih besar dari pendahulunya yakni 4,5 megaton.
2. Titan
Program Titan mulai dikembangkan pada tahun 1955 sebagai opsi cadangan jika program Atlas gagal.
Sepanjang sejarahnya AS telah menciptakan dua versi Rudal Titan.
Titan II adalah ICBM terbesar yang pernah dikerahkan oleh Angkatan Udara AS.
Dengan tinggi 103 kaki dan berat 330.000 pound (149.685 kg), dan memiliki jangkauan hingga 9.300 mil (14.967 km) atau 3.000 mil lebih besar dari Titan I.
Senjata ini juga memiliki hulu ledak W53 dengan daya ledak 9 megaton atau tiga kali daya ledak seluruh bom yang digunakan selama Perang Dunia II, termasuk bom atom.
3. The Minuteman
Meskipun rudal antar benua ini tidak memiliki daya ledak yang terlalu besar seperti Atlas dan Titan, yakni hanya sebesar 170-450 kiloton. Namun rudal balistik ini tetap memiliki keunggulannya tersendiri.
Peluru kendali yang dikenalkan pada 26 Oktober 1962 ini dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Minuteman telah mengalami beberapa peningkatan selama bertahun-tahun, meningkatkan jarak, akurasi, dan efisiensinya.
Saat ini ada 400 rudal Minuteman III yang beroperasi di Great Plains.
4. The Peacekeeper (MX)
MX atau Peacekeeper Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) adalah jenis ICBM terakhir yang digunakan Angkatan Udara AS pada abad ke-20.
Penggunaan komposit epoksi Kevlar membuat Peacekeeper jauh lebih ringan daripada ICBM sebelumnya, sehingga memungkinakan pesawat untuk menampung sepuluh hulu ledak.
Meskipun daya ledaknya hanya 300 kiloton, namun ringannya rudal yang beroperasi pada tahun 1987 hingga 2005 ini membuat beberapa pesawat dan kapal selam mudah mengangkut banyak senjata.
Senjata ini juga dapat menarget hingga 6.800 mil (10.943 km) jauhnya.
Setidaknya ada 31 negara, termasuk Amerika Serikat dan sekutunya, yang saat ini memiliki rudal balistik.
Hanya 10 (China, Prancis, India, Israel, Korea Utara, Iran, Pakistan, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat) dari 31 negara diduga memiliki senjata nuklir.
Iran telah memproduksi atau menguji coba rudal dengan jangkauan melebihi 1.000 kilometer.
China dan Rusia adalah satu-satunya dua negara yang bukan sekutu AS yang memiliki kemampuan terbukti untuk meluncurkan rudal balistik dari wilayah mereka yang dapat menyerang benua Amerika Serikat.
Ada empat klasifikasi umum rudal balistik:
1. Rudal balistik jarak pendek, yang menempuh jarak kurang dari 1.000 kilometer (sekitar 620 mil);
2. Rudal balistik jarak menengah, yang menempuh jarak antara 1.000–3.000 kilometer (sekitar 620–1.860 mil);
3. Rudal balistik jarak menengah, yang menempuh jarak antara 3.000–5.500 kilometer (sekitar 1.860–3.410 mil);
4. Rudal balistik antarbenua (ICBM), yang menempuh jarak lebih dari 5.500 kilometer.
Rudal balistik jarak pendek dan menengah disebut sebagai rudal balistik teater, sedangkan ICBM atau rudal balistik jarak jauh disebut sebagai rudal balistik strategis.
(*/Tribun-medan.com)
GUGATAN Praperadilan Nadiem Makarim Ditolak, Berikut Kronologi Lengkap Kasus Korupsi Chromebook |
![]() |
---|
OKNUM Polisi Jadi Tersangka Pengeroyokan Pekerja Tempat Hiburan Malam, Kabur saat Akan Ditangkap |
![]() |
---|
NASIB Warga yang Nekat Dorong Lurah Perintis Medan Timur Sampai Masuk Parit, Kini Terancam Dipenjara |
![]() |
---|
HEBOH Istri Tikam Suaminya, Geram Lihat Anak Ditunjukkan Video Sadis dan Makanan Tak Disentuh |
![]() |
---|
PENGAKUAN Nur ur Hayati Tetap Ditagih Biaya Listrik Rp 7 Juta Meski Ibunya Sampai Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.