Berita Medan
Tersengat Sentimen Suku Bunga The Fed, Berikut 3 Rekomendasi Saham Trading Pekan Ini dari IPOT
Sementara itu, 2 top losers yang menyandera IHSG yakni IDX BASIC yang melemah -0,53 persen dan IDX ENERGY yang melemah -1,49 persen.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tren penguatan dalam sepekan sebesar 1,02 persen atau 74 poin ke level 7.327 dengan net buy asing sebesar 1,3 T pada akhir perdagangan Jumat, 12 Juli 2024.
Equity Analis Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menjelaskan mulai 21 Juni 2024 hingga saat ini IHSG terus konsisten bergerak di atas EMA5 yang menunjukkan bahwa pelaku pasar sangat optimis dengan kondisi pasar saat ini.
"IHSG akan menguji area psikologisnya di area 7369 – 7403. Jika data-data selama satu pekan ke depan sesuai dengan ekspektasi pasar, ada kemungkinan IHSG akan menembus area psikologis tersebut dan akan menguji level berikutnya di 7454 atau level ATH-nya," ujarnya, Minggu (14/7/2024).
Terkait penguatan IHSG pekan lalu, terang Imam, IHSG tertopang 2 top gainers yakni IDX PROPERTY yang menguat +7,25 persen dan IDX INDUST yang menguat +3,32 persen.
Sementara itu, 2 top losers yang menyandera IHSG yakni IDX BASIC yang melemah -0,53 persen dan IDX ENERGY yang melemah -1,49 persen.
Dijelaskan Imam, ada beberapa sentimen yang mewarnai penguatan IHSG pada pekan lalu, diantaranya Indonesia Consumer Confidence, Indonesia Total Car Sales, penjualan sepeda motor, inflasi AS serta inflasi dan neraca perdagangan China.
Pertama, Indonesia Consumer Confidence (Juni 2024). Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) atau Consumer Confidence mengalami penurunan dari periode sebelumnya di bulan Mei 2024 di level 125,2 turun ke level 123,3 Juni 2024.
"Walaupun mengalami penurunan dari periode sebelumnya, namun level tersebut masih berada di atas level optimis atau di atas 100. Tetap optimisnya Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia didorong oleh kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)," tegas Imam.
Kedua, Indonesia Total Car Sales (Juni 2024). GAIKINDO baru saja merilis data penjualan mobil untuk bulan Juni 2024. Meski penjualan mobil mengalami penurunan 11,8 persen (yoy), angka tersebut lebih baik dari bulan sebelumnya yang turun sebesar 13,3 persen (yoy).
"Perlambatan penjualan mobil ini sesuai dengan melambatnya ekonomi khususnya domestik, misalnya jika kita melihat bagaimana data PMI Manufaktur yang melambat ke level 50,7 poin di Juni 2024 dari level 52,5 poin di Juni 2023," jelasnya.
Ketiga, penjualan sepeda motor (Juni 2024). Berbeda kondisi dengan penjualan mobil, penjualan sepeda motor mulai membaik selama 3 bulan terakhir dan berhasil mencatatkan pertumbuhan 3,5 persen (yoy) pada bulan Juni 2024.
"Data ini menunjukkan bahwa mulai ada perbaikan dari kelas ekonomi menengah ke bawah yang tentunya cukup baik untuk negara berkembang seperti Indonesia," kata Imam.
Keempat, US Inflation (Juni 2024). Inflasi tahunan AS turun ke level 3 persen (yoy) di bulan Juni 2024 dan sudah turun selama 3 bulan berturut-turut dan terendah sejak Juli 2023.
Dari sisi core inflation (tidak memperhitungkan variabel energi dan makanan) juga mengalami penurunan ke level 3,3 persen (yoy) yang merupakan angka terendah selama 3 tahun terakhir.
"Bersamaan dengan data tersebut, pelaku pasar berharap bahwa The Fed akan segera menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada FOMC September mendatang," ungkapnya.
Ahli Hukum Kepolisian Minta Polda Sumut Ciptakan Kedamaian saat Ramainya Demontrasi |
![]() |
---|
Jumlah Peserta Penataran Pelatih Masih Minim, ABTI Medan Tetap Menunggu Hingga Hari H |
![]() |
---|
Paripurna Daring, Rico Sampaikan Rancangan P.APBD, PAD dan Belanja Daerah Menurun |
![]() |
---|
Massa Desak Pemko Medan Transparan soal Lelang Jabatan Inspektorat |
![]() |
---|
4.953 Mahasiswa Baru UIN Sumut Ikuti PBAK, Rektor Tekankan Moderasi Beragama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.