Berita Viral

KLARIFIKASI Suwardi Sopir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi di SPBU Gegara Tak Diberi Tip: Pasrah

Suwardi sopir ambulans yang menurunkan jasad bayi di tengah jalan meminta maaf. Ia tega menurunkan jasad bayi tersebut karena tak diberi uang tip sela

|
Surya
SOSOK Suwardi, Sopir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi Akui Salah, Berstatus ASN, Pasrah Jika Dipecat 

TRIBUN-MEDAN.com - Suwardi sopir ambulans yang menurunkan jasad bayi di tengah jalan meminta maaf. Ia tega menurunkan jasad bayi tersebut karena tak diberi uang tip selain gaji di rumah sakit. 

Suwardi mengaku siap dipecat setelah kejadian itu viral di media sosial. 

Keluarga jenazah bayi tersebut mengaku tak lagi punya uang setelah membayar Rp 600 ribu ke rumah sakit untuk biaya ambulans. 

Aksi jenazah diturunkan sopir ambulans secara paksa lantaran tak mampu memberi uang bensin tambahan ini pun viral di media sosial (medsos).

Peristiwa ini pun ramai menjadi sorotan usai dibagikan akun X @heraloebss Selasa 916/7/2024).

Melansir Tribun Pontianak, peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 15 Juli 2024, malam, di sekitar kawasan Tugu Beji, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Bayi tersebut lahir normal di RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang, namun meninggal dalam kandungan.

Ojong selaku kakek bayi malang tersebut menceritakan jika pihaknya sudah membayar biaya ambulans sebesar Rp690.000 ribu di kasir RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang.

"Itu pun kami ndak punya uang. Terus minta tolong. Dibantu sama Pak Dewan," kata Ojong saat ditemui di lokasi kejadian.

Tampang Suardi Sopir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi di Jalan, Kini Minta Maaf dan Berakhir Dimutasi
Tampang Suardi Sopir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi di Jalan, Kini Minta Maaf dan Berakhir Dimutasi (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Setelah membayar biaya jasa ambulans, keluarga dan jenazah bayi tersebut berangkat ke Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir.

Mobil ambulans berhenti sebentar di SPBU untuk mengisi BBM.

Kata Ojong, oknum sopir tersebut malah meminta tambahan biaya untuk membayar minyak jenis Dexlite sebesar Rp600 ribu.

"Kata sopirnya, minta duit Rp600 ribu untuk beli minyak. Aku jawab ndak punya duit dan sudah kami bayar di kasir."

"Kata sopir ndak bisa gitu. Itu urusan saya, kasir ndak ada urusan," ungkap Ojong.

Pihak keluarga merasa sakit hati dengan ucapan sopir tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved