MotoGP 2024

Reuni Rival Abadi Marc Marquez Terancam Batal, Musuh Paling Ditakuti Nyaman di WSBK

Rival abadi Marc Marquez, Andrea Iannone telah menetapkan keputusan tentang masa depannya

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Dedy Kurniawan
MOTOGP.COM
Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez (depan), memacu motornya di depan pebalap Suzuki Ecstar asal Spanyol, Aleix Espargaro (tengah), dan pebalap Ducati asal Italia, Andrea Iannone, pada balapan GP Belanda di Sirkuit Assen, Minggu (26/6/2016). 

Tribun-Medan.com - Rival abadi Marc Marquez, Andrea Iannone telah menetapkan keputusan tentang masa depannya. Pembalap yang katanya paling ditakuti Marc Marquez itu menepikan rencana untuk kembali ke MotoGP.

Rider tangguh, Andrea Iannone dipaksa mengakhiri kiprahnya di MotoGP pada 2020 setelah sanksi larangan beraktivitas di dunia balap selama empat tahun karena kasus doping.

Duo pebalap Ducati Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso
Duo pebalap Ducati Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso (crashnet/dok)

 

Iannone akhirnya mendapatkan kesempatan kedua di WorldSBK bareng tim satelit Ducati, Go Eleven, pada musim ini, The Maniac tidak menyia-nyiakan peluang untuk unjuk gigi.

Baca juga: 6 Tips Agar Bayi Tidak Rewel, Perhatikan Pakaian dan Cara Menggendongnya

Baca juga: Iptu Rudiana Dilaporkan 7 Terpidana Kasus Vina dan Otto Hasibuan, Diduga Kesaksian Palsu dan Aniaya

Iannone menjadi pembalap tim independen terbaik hingga menjelang paruh musim.

Rider asal Vasto, Italia, itu menempati peringkat enam klasemen sementara dengan catatan dua kali podium dan hasil terbaik adalah posisi runner-up pada lomba superpole di seri Catalunya.

Baca juga: SOSOK Pasangan Lansia Membusuk di Bogor, Profesi Mentereng Saat Muda, Kini Diduga Ditelantarkan Anak

Lesatan di WorldSBK membuat masa depan eks pembalap Ducati dan Suzuki tersebut kembali cerah.

 

Selain menjadi kandidat pembalap tim pabrikan Borgo Panigale di WorldSBK musim depan, dia juga masuk dalam gosip bursa transfer MotoGP.

 

Namun, Iannone memilih untuk bertahan alih-alih kembali MotoGP untuk bereuni dengan rival-rivalnya dulu, termasuk Marc Marquez.

"Kejuaraannya sangat bagus, saya menyukainya dan semangat di dalam paddock-nya. Saya lebih memilih tampil di sini. Kita lihat nanti," ucap Iannone, dilansir dari Crash.net.

Sebelum tersandung kasus doping, alasannya karena makan daging yang terkontaminasi di sela-sela GP Malaysia 2019, Iannone merupakan salah satu pembalap yang kompetitif.

Baca juga: Nasib Suardi, Sopir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi Karena tak Dikasih Uang, Ngaku Bukan Tugasnya

Iannone mencatat 11 podium dan 1 kemenangan.

Pada musim terakhirnya, dia bahkan sempat memimpin lomba GP Australia dengan motor Aprilia RS-GP yang kala itu merupakan motor yang paling pelan.

Pembalap yang punya gaya balapan yang agresif itu juga dikenal karena rivalitasnya dengan Marc Marquez sejak di kelas Moto2.

Bahkan, ada anekdot bahwa Iannone menjadi satu-satunya rival yang ditakuti Marc Marquez.

Selain dari mulut mantan manajernya sendiri yaitu Carlo Pernat, fakta unik itu baru-baru ini juga disampaikan oleh manajer tim Ducati, Davide Tardozzi.

 

"Saya ingin mengingat sesuatu yang dikatakan Marquez kepada saya beberapa tahun lalu."

 

"Iannone adalah satu-satunya pembalap yang ditakutinya di Moto2," ucap Tardozzi tentang eks pembalapnya dan calon pembalapnya, dilansir dari GPOne.com.

 

Iannone dan Marquez bersaing untuk gelar juara di Moto2 pada 2011 dan 2012. Tahun berikutnya, mereka sama-sama menjalani debut di MotoGP.

Sayangnya, peluang reuni antara Marquez dan Iannone tampaknya tertutup. Iannone tadinya dihubung-hubungkan dengan tim lamanya yaitu Pramac.

Berlomba dengan Pramac akan menghadirkan tantangan besar karena mereka memutuskan untuk beralih menjadi tim satelit Yamaha, pabrikan yang tengah mengalami krisis.

Sedangkan di WorldSBK, Iannone bisa mewarisi kursi Alvaro Bautista, di tim Aruba.it Ducati. Bautista sedang mempertimbangkan rencana untuk pensiun atau lanjut.

Iannone sendiri sudah mencium aroma kesuksesan di WorldSBK. Hal itulah yang membuat dirinya tidak terburu-buru untuk memutuskan masa depannya.

Iannone menjalani debutnya di WorldSBK dengan gemilang, Dia langsung mencetak podium pada balapan kesatu dari seri pembuka di Sirkuit Phillip Island, Australia.

Iannone menjalani debutnya di WorldSBK dengan gemilang, Dia langsung mencetak podium pada balapan kesatu dari seri pembuka di Sirkuit Phillip Island, Australia. (WORLDSBK.COM)

"Saya tahu bahwa untuk mencoba memenangi kejuaraannya, saya tahu apa yang saya inginkan dan saya ingin berjuang untuknya," kata Iannone.

 

"Pada akhirnya, kenyataannya adalah di Assen kami sangat dekat dengan kemenangan."

 

"Jika saya mengalami kesulitan di sini, mungkin saya lebih memilih untuk kesulitan di kejuaraan lainnya. Itu tidak hanya tergantung pada diri saya."

Baca juga: SINDIRAN Jusuf Kalla Soal 5 Kader NU Diam-Diam Temui Presiden Israel, Singgung Etika: Dia Tersenyum

"Ada semangat yang besar di dalam garasi, rasanya seperti keluarga dan saya tidak ada banyak keluarga yang memenangi kejuaraannya."

"Saya di sini karena ingin mencoba meraih hasil sebaik mungkin. Di MotoGP sekarang, ceritanya lain," tandas pembalap berusia 34 tahun itu.

(*/Tribun-Medan.com) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved