Pembunuhan Sadis

5 Fakta Kematian Tragis Bos Aksesori Asep Saepudin, Dihabisi Istri dan Anak Perempuan Sendiri

Tersangka pembunuhan suami, bos aksesori ini pakai data diri korban untuk ajukan pinjaman online (pinjol), total pinjaman mencapai Rp56 juta.

Penulis: AbdiTumanggor | Editor: Randy P.F Hutagaol
Istimewa
Asep Saepudin (43) bos aksesori di Bekasi, tewas dibunuh oleh istri, anak perempuan, serta pacar anak perempuannya.(Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Asep Saepudin (43) bos aksesori di Bekasi, tewas dibunuh oleh istri, anak perempuan, serta pacar anak perempuannya.

Polres Metro Bekasi telah menetapkan 3 tersangka dalam kasus pembunuhan bos aksesoris berinisial Asep (43) tersebut.

Adapun ketiga tersangka yakni istri korban, Juhariah alias J, anak pertama, Silvia Nur Alfiani alias SNA serta Hagistiko Pramada alias HP, pacar anak korban.

Ternyata, kasus pembunuhan ini telah direncanakan sejak Juni 2024.

Mereka telah melakukan dua kali upaya pembunuhan menggunakan cairan pembersih.

TIGA TERSANGKA: Juhariah alias J tega membunuh suaminya bersama anaknya, Silvia Nur Alfiani (SNA) dan pacar anaknya bernama Hagistiko Pramada (HP). (TribunBekasi/Muhammad Azzam)
TIGA TERSANGKA: Juhariah alias J tega membunuh suaminya bersama anaknya, Silvia Nur Alfiani (SNA) dan pacar anaknya bernama Hagistiko Pramada (HP). (TribunBekasi/Muhammad Azzam)

Berikut 5 fakta di balik kematian tragis bos aksesori 

1. Buat Skenario Korban Sakit

Penyebab kematian Asep sempat disembunyikan ketiga pelaku.

Asep awalnya dikira meninggal dunia karena sakit.

Anggota keluarga yang tidak terlibat pembunuhan curiga.

Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Setu untuk diselediki lebih lanjut.

Benar saja, Asep Saepudin dibunuh di kediamannya di tempat kejadian perkara (TKP) dengan cara dihantam menggunakan helm lalu dicekik pada Kamis (27/6/2024) lalu.

Para tersangka membuat skenario agar korban dianggap meninggal karena sakit.

Keluarga korban sempat percaya dan mengikuti proses pemakaman.

2. Sempat Diracun Pakai Cairan Pembersih Lantai

Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Polisi Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, ketiga tersangka sudah merencanakan pembunuhan dua pekan sebelum kematian korban.

"Ketiga pelaku sudah merencanakan melakukan pembunuhan terhadap korban, ini terjadi dua minggu sebelum kejadian bulan Juni. Namun, tidak berhasil," kata Twedi.

Korban sempat mau dibunuh dengan cara diracun, ketiga pelaku mencampur cairan So Klin ke minuman susu soda.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved