Sumut Terkini

Beredar Isi Percakapan Oknum TNI dengan Rico Sebelum Meninggal, Janggalnya Rekonstruksi Polres Karo

Polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, namun publik masih curiga adanya pelaku lain di balik kasus tewasnya Sempurna dan keluarganya.

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN/NASRUL
Tersangka Bebas Ginting saat akan melakukan rekonstruksi di warung kopi, di Jalan Bom Ginting, Kabanjahe. Diduga masih ada pelaku lain terkait tewasnya Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya 

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara, menemukan sejumlah fakta kejanggalan saat rekontruksi yang dilakukan oleh pihak kepolisian (Polres Karo) beberapa waktu yang lalu.

Menurut Direktur LBH Medan, Irvan Syaputra, terdapat beberapa fakta baru dalam 57 reka adegan di enam Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Di dalam reka adegan tersebut, diduga kuat oknum TNI AD berinisial Koptu HB juga ikut turut serta dalam rencana pembakaran yang menewaskan Sempurna dan keluarganya.

Bahkan, diduga kuat Koptu HB merupakan dalang di balik pembakaran rumah dan menewaskan Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya.

Personel Polres Tanah Karo menenangkan warga yang mulai tidak kondusif saat menyaksikan jalannya rekonstruksi pembakaran rumah Sempurna Pasaribu, di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Jumat (19/7/2024) malam.
Personel Polres Tanah Karo menenangkan warga yang mulai tidak kondusif saat menyaksikan jalannya rekonstruksi pembakaran rumah Sempurna Pasaribu, di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Jumat (19/7/2024) malam. (TRIBUN MEDAN/NASRUL)

"Fakta baru yang kita temukan terkait dugaan keterlibatan oknum TNI, dalam hal ini yang diduga berinisial Koptu HB," kata Irvan kepada Tribun-medan, Selasa (23/7/2024).

Ia mengatakan, fakta tersebut terungkap di reka adegan kedua.

Dimana, pelaku Bebas Ginting alias Bulang, Yunus Syahputra Tarigan dan Rudi Apri Sembiring bertemu dengan Koptu HB.

Namun sayangnya, saat rekontruksi Koptu HB tidak dihadirkan dan memakai peran pengganti.

Salah satu eksekutor pembakaran rumah Sempurna Pasaribu Yunus Syahputra, dibopong saat rekonstruksi karena kakinya ditembak, Jumat (19/7/2024).
Salah satu eksekutor pembakaran rumah Sempurna Pasaribu Yunus Syahputra, dibopong saat rekonstruksi karena kakinya ditembak, Jumat (19/7/2024). (TRIBUN MEDAN/NASRUL)

Pertemuan itu terjadi, pada Senin tanggal 24 Juni 2024 dan membahas soal pemberitaan yang dibuat oleh korban terkait persoalan judi yang diduga milik Koptu HB.

"Dimana dalam pertemuan ini Koptu HB menunjukkan postingan, tentang pemberitaan yang sebelumnya diberitakan oleh Rico Sempurna Pasaribu," sebutnya.

"Dalam postingan ini ditunjukkan kepada Bulang, Koptu HB diduga meminta segera di hapuskan (berita) dan meminta tolong kepada Bulang untuk menyampaikan kepada Sempurna," sambungnya.

Lalu, Irvan menjelaskan, ketika di adegan ke-enam. Koptu HB dan Bebas Ginting kembali berinteraksi, pada Rabu (24/6/2024) sekira pukul 20.00 WIB.

"Bebas Ginting berjumpa dengan Koptu HB dan menyatakan kepada Bebas Ginting sudah jumpai itu si Sempurna Pasaribu. Kata Bebas Ginting belum, nomor hpnya di blokir," ujarnya.

"Koptu HB menyebutkan, bahwasanya 'tapi kata Sempurna sudah jumpa', dijawab lagi oleh Bebas Ginting 'nggak ada, belum'," sambungnya.

Irvan mengatakan bahwa, malam itu Koptu HB meminta Bebas Ginting untuk segera menemui korban.

"Itu tanggal 26 Juni, beberapa jam sebelum kejadian," sebutnya.

(Cr11/cr17Tribun-medan.com)

Baca juga: AKHIRNYA Ditemukan Rekaman CCTV Vina Detik-detik Pembuangan Mayat, Skenario Aep dan Rudiana Terkuak

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved