Breaking News

TRIBUN WIKI

Apa Itu Natrium Dehidroasetat, Zat Kimia pada Kosmetik yang Ditemukan pada Pengawet Roti

Natrium dehidroasetat adalah senyawa dengan struktur molekul C8H7NaO4, berbentuk kristal putih atau bubuk putih, tidak berbau, mudah larut dalam air

Editor: Array A Argus
Freepik
Ilustrasi pengawet 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa hari terakhir, media massa ramai memberitakan soal roti berpengawet Natrium dehidroasetat.

Natrium dehidroasetat sendiri adalah senyawa dengan struktur molekul C8H7NaO4, berbentuk kristal putih atau bubuk putih, tidak berbau, dan mudah larut dalam air.

Meskipun natrium dehidroasetat digunakan sebagai bahan tambahan pangan di beberapa negara, BPOM menegaskan bahwa diperlukan kajian komprehensif untuk menentukan batas penerimaan dan pengawasannya di Indonesia.

Baca juga: Apa Itu Poppers, Dampak dan Bahayanya Bagi Tubuh

Ema Setyawati menekankan perlunya kajian mendalam terkait penggunaan bahan kimia tersebut.

Bahaya Bagi Tubuh

Dilansir dari Tribunnwes.com, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof. Hardiansyah mengatakan, penggunaan zat kimia natrium dehidroasetat dalam makanan perlu pengawasan ketat.

Pasalnya natrium dehidrosetat jika konsumsi melebihi ambang batas maka bisa berdampak pada kesehatan.

Ia mengatakan, natrium dehidrosetat semula hanya digunakan pada kosmetik.

Baca juga: Apa Itu Heterochromia, Kenapa Bisa Terjadi pada Mata Manusia, Simak Penjelasannya

Namun seiring perkembangan di Amerika Serikat dan Eropa, senyawa kimia ini diperbolehkan untuk menjadi bahan tambahan pangan atau BTP.

"Karenanya, perlu izin dari lembaga berwenang dan penuh pengawasan penggunaannya," ujar dia saat dihubungi, Rabu (24/7/2024).

Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menuturkan, pada regulasi pemerintah yakni Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Kementerian Kesehatan, telah diatur batas maksimum penggunaan natrium dehidrosetat.

Menurut Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA), batas asupan harian yang dapat diterima (ADI) adalah 0-0.6 mg per kg berat badan per hari.

"Penggunaan natrium dehidroasetat pada makanan harus dalam jumlah yang sangat kecil," ungkap dia.

Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Kaki Gajah, Penyebab, Gejala, Hingga Cara Mengobatinya

Adapun dampak kesehatan yang ditimbulkan menurut dia adalah berpotensi iritasi hingga kerusakan hati.

Dalam beberapa kajian disebutkan konsumsi natrium dehidroasetat bisa berisiko mengalami iritasi, rasa terbakar, gatal, luka, yang berujung pada pendarahan kecil.

Sementara penelitian lain melaporkan bahwa natrium dehidrosetat dalam jumlah tinggi bisa memicu kanker, gangguan hati, dan ginjal.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved