Berita Viral

Bunuh Ayahnya, Pria Pengangguran di Sleman Marah Korban tak Bisa Temukan Pekerjaan Untuknya

Pelaku berstatus pengangguran meminta korban untuk mencarikan pekerjaan. Namun lagi-lagi korban tidak bisa memenuhi permintaan anak ketiganya itu.

Istimewa
Kronologi dan motif anak bunuh ayah kandungnya sendiri di Sleman. 

TRIBUN-MEDAN.com - Bunuh ayahnya, pria pengangguran di Sleman marah korban tak bisa temukan pekerjaan untuknya.

Selain itu, pelaku juga emosi karena ayahnya tak membelikan playstation.

Seorang anak membunuh ayah kandungnya.

Baca juga: Resep Coco Mint Ice Cream, Dijamin Segar dan Bikin Nagih, Cocok Dinikmati saat Cuaca Panas Menyengat

Pelaku membunuh korban menggunakan palu.

Adapun insiden pembunuhan tersebut terjadi di Dusun Yapah, Kelurahan Sukoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Pelaku berinisial FPN (22), sementara korban ialah S (66).

Kasus ini terungkap setelah anak korban lainnya, HAR (35) mendatangi rumah sang ayah pada Senin (22/7/2024) sekira pukul 20.25 WIB.

HAR sudah tidak serumah dengan korban dan kala itu ingin menjenguk ayahnya.

Baca juga: 29 Waitress Diamankan Polres Taput saat Razia Penertiban Izin Kafe-kafe Liar

Ia kala itu curiga karena lampu rumah padam.

Pintu utama juga dalam kondisi terkunci.

HAR berupaya memanggil penghuni rumah namun tidak ada jawaban.

Dirinya kemudian nekat memasuki rumah lewat jendela.

Setelah masuk, HAR berusaha mencari keberadaan sang ayah.

Kronologi dan motif anak bunuh ayah kandungnya sendiri di Sleman.
Kronologi dan motif anak bunuh ayah kandungnya sendiri di Sleman. (Istimewa)

Dia dikejutkan dengan korban yang tergelak berlumuran darah di bawah tempat tidur.

Takut aksinya ketahuan, pelaku FPN yang sedari dari dalam rumah langsung menyerang kakaknya.

FPN sempat melukai HAR dengan palu.

Beruntung HAR berhasil melawan dan meringkus adiknya.

Mantan pasien RSJ

Dikutip dari Tribun Jateng, Kapolsek Ngaglik Kompol Mashuri membenarkan telah terjadi kasus anak bunuh ayah.

Korban diketahui tinggal serumah bersama pelaku FPN dan anaknya yang lain D (23).

Kepolisian mendapatkan informasi pelaku merupakan mantan pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Ia pernah dirawat di RS Grhasia Pakem.

Kini, polisi kembali memeriksa kejiwaan pelaku.

"Kami sekarang menunggu dari ahli kejiwaan. Observasi terhadap yang bersangkutan seperti apa," ujar Mashuri.

Baca juga: VIRAL Geng Kriminal Trio Kakek-kakek Gasak Emas hingga Ratusan Juta, Aksinya Bak Yakuza Jepang

Belakangan terungkap, motif FPN tega membunuh ayahnya karena sakit hati.

Pelaku awalnya meminta dibelikan Playstation oleh korban.

"Dia minta dibelikan PlayStation, tapi nggak digubris sama bapaknya," urai Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi.

Motif lain, pelaku berstatus pengangguran meminta korban untuk mencarikan pekerjaan.

Namun lagi-lagi korban tidak bisa memenuhi permintaan anak ketiganya itu.

Kemarahan pelaku memuncak hingga menganiaya korban dengan palu hingga tewas.

"Selanjutnya, dia meminta dicarikan kerjaan sama bapaknya, tapi bapaknya belum bisa mendapatkan pekerjaan untuk dia. Jadi kan marah," imbuh Ardi.

Sulit diajak berkomunikasi

Ardi menjelaskan, pihaknya sempat sulit memintai keterangan pelaku.

FPN mengalami kesulitan saat ditanyai petugas.

Terungkap fakta, pelaku selama ini mengalami depresi.

"Tapi yang jelas, yang bersangkutan agak sulit diajak berkomunikasi tapi sudah bisa mengutarakan motif yang mendasari perbuatannya dia," ujar Ardi.

Sosok pelaku

Dukuh Yapah, Sleman, Jonni Pranata membeberkan sosok dari FPN.

Ia menyebut, pelaku sebagai pribadi pendiam dan jarang bergaul dengan warga.

"Kalau sama warga diam. Ditanya tidak menjawab. Sama orang tuanya juga diam."

"Iya (dikenal pendiam). Tidak tahu kenapa bisa sampai seperti itu," katanya.

Ditanya soal kejadian, Joni mengaku pertama kali mengetahui pembunuhan di wilayahnya dari RT setempat.

Ia langsung datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengecek langsung kondisi korban.

"Saya menuju ke lokasi sudah meninggal dunia. Saya sampai sana keadaan sudah seperti itu," kata dia.

(*/Tribun Medan)

Baca juga: Pemko Siantar Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Bentuk Rasa Berkabung Meninggalnya Hamzah Haz

Baca juga: 29 Waitress Diamankan Polres Taput saat Razia Penertiban Izin Kafe-kafe Liar

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram,  Twitter   dan WA Channel

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved