Berita Viral

NASIB Anak Dini, Tak Dapat Santunan Usai Sang Ibu Tewas Dianiaya Ronald Tannur, Pelaku Kini Bebas

Diakuinya, dari awal kejadian hingga kini, tidak ada keluarga Ronald Tannur yang datang bertandang di rumah Dini di Sukabumi.

Instagram
NASIB Anak Dini, Tak Dapat Santunan Usai Sang Ibu Tewas Dianiaya Ronald Tannur, Pelaku Kini Bebas 

TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah nasib anak Dini, tak dapat santunan usai sang ibu tewas dianiaya Ronald Tannur.

Gregorius Ronald Tannur divonis bebas oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/7/2024) dari kasus pembunuhan terhadap pacarnya, Dini Sera Afrianti.

Di balik itu, nasib anak korban Dini jadi sorotan lantaran tak pernah dapat santunan meski Ronald Tannur telah menghabisi nyawa sang ibu.

Baca juga: MOMEN Fadly Faisal Datang Sendirian ke Nikahan Thariq dan Aaliyah Jadi Sorotan, Santui Lakukan Ini

Diketahui Dini meninggalkan seorang saat dianiaya Ronald hingga tewas.

Saat ini, anak laki-laki mendiang Dini Sera Afrianti tinggal di daerah Sukabumi, Jawa Barat bersama keluarga sang ibu.

Nasib anak Dini Sera Afrianti menjadi perhatian Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi saat berbincang di acara Kompas TV Malam pada Jumat (26/7/2024).

Menurut Siti, vonis bebas terhadap Ronald Tannur yang diputuskan majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya telah menciderai pemenuhan hak atas keadilan korban dan keluarga.

Menurutnya, hal yang perlu dilakukan negara adalah memastikan keluarga korban mendapatkan pemulihan khususnya anak korban.

Baca juga: Daftar Nama 4 Pangdam yang Baru Ditunjuk Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto

Hal ini beralasan karena kematian korban, terutama perempuan ini pasti menimbulkan trauma, kesedihan yang mendalam apalagi bagi anak.

"Keluarga bisa mengakses UPTD PPA, untuk korban anak mendapatkan layanan konseling," katanya dilansir dari Surya.co.id, Sabtu (27/7/2024().

Siti mengatakan bahwa MA harus melihat konteks dampak meninggalnya perempuan, tidak hanya orangnya tewas tapi juga keluarga yang terdampak.

Kakak korban, Ima Lestari mengungkapkan anak Dini saat ini sudah berusia 13 dan bersiap-siap untuk masuk pondok pesantren.

Siapa Gregorius Ronald Tannur pembunuh Dini Sera Afrianti? Sosok Gregorius alias GRT membuat geram warganet
Siapa Gregorius Ronald Tannur pembunuh Dini Sera Afrianti? Sosok Gregorius alias GRT membuat geram warganet (HO)

Ima menyebut anak Dini kini sebatang kara setelah ditinggalkan sang ayah, dan ibu meninggal dunia.

Selama ini pemenuhan kebutuhannya disokong oleh keluarga dan bantuan dari kuasa hukum Dini.

Sementara dari pemerintah atau dari keluarga Ronald Tannur tidak pernah ada.

Diakuinya, dari awal kejadian hingga kini, tidak ada keluarga Ronald Tannur yang datang bertandang di rumah Dini di Sukabumi.

"Dari awal kejadian tidak pernah ada berkunjung, walaupun hanya sekedar chat, sama sekali tidak ada," akunya.

Baca juga: Tiga Rekomendasi Tempat Nongkrong Murah Berkonsep Open Space di Tanjungbalai

Ima pun memberikan pesan bagi Ronald Tannur yang kini sudah bebas dari tahanan.

"Kepada Ronald. tolong bukalah hatinya, soalnya dini meninggalkan anak. Tolong dibuka hati.

Anaknya korban ini kan laki-laki, dia juga laki-laki. Bagaimana jika dia di posisi anaknya, nyawa ibunya dihilangkan orang lain.

Saya meminta pertanggungjawaban," ucap Ima.

Baca juga: Tiga Rekomendasi Tempat Nongkrong Murah Berkonsep Open Space di Tanjungbalai

Sementara itu, dari catatan surya.co.id, beberapa hari setelah kasus ini mencuat, seseorang yang mengaku perwakilan keluarga Ronald Tannur mendatangi keluarga Dini Sera Afrianti di Sukabumi, Jawa Barat.

Keluarga Gregorius Ronald Tannur berdalih akan memberikan santunan kepada anak Dini Sera Afrianti yang kini harus menjadi piatu setelah ditinggal meninggal ibunya.

Namun, perkataan pihak keluarga Ronald Tannur justru membuat murka keluarga Dini.

Adik almarhumah Dini, Elsa Rahayu (25), mengungkapkan, kedatangan pihak Ronald Tannur itu terjadi sepekan setelah meninggalnya sang kakak.

NASIB Anak Dini, Tak Dapat Santunan Usai Sang Ibu Tewas Dianiaya Ronald Tannur, Pelaku Kini Bebas
NASIB Anak Dini, Tak Dapat Santunan Usai Sang Ibu Tewas Dianiaya Ronald Tannur, Pelaku Kini Bebas

Saat itu ada seorang laki-laki bersama orang yang dikenalnya datang ke rumah.

"Kemarin pagi ada yang datang ke saya. Bilang kalau saudaranya yang datang itu di sana (DPR RI) satu komisi sama ayahnya Ronald. Dia disuruh sama bapaknya Ronald untuk ketemu sama keluarga saya," ujar Elsa kepada Tribunjabar.id di rumahnya, Rabu (11/10/2023).

Elsa menuturkan, keluarganya akan diberikan santunan kalau mau bertemu dengan keluarga Ronald.

"Keluarga Ronald katanya mau ke sini, " tuturnya.

Baca juga: JEJAK Kesawan Kota Tua Medan, Periode Pembangunan dan Deretan Gedung yang Masih Digunakan

Orang yang datang tersebut tidak menyebut atau menegaskan meminta damai.

Alasannya mau bantu anaknya Dini. Namun, dia meminta untuk tidak diketahui pihak kuasa hukumnya.

"Bukan ada embel apa-apa, katanya, buat bantu si dedek (anak Dini) saja. Cuma mau via transfer karena dalam jumlah besar. Tapi dilarang buat ngasih tahu pengacara. Saya iyain saja dulu, saya juga tidak berani (ambil keputusan)," kata Elsa.

"Nah itu saya kasih tahu ke Pak Dimas (kuasa hukum). Katanya itu sama saja mau nyuap keluarga korban," tambah Elsa.

Elsa sebagai keluarga tidak menerima jika harus berdamai dan mencabut laporan polisi atas kasus meninggalnya Dini.

"Ditolak lah, meski dia ngomongnya tidak ada embel apa-apa. Saya enggak berani lah, itu sama saja (mengorbankan kakak)," ucapnya.

Kuasa hukum keluarga Dini, Dimas Himaura, mengungkapkan pihaknya mengklarifikasi dugaan intervensi dari pihak-pihak tertentu yang mencoba untuk memengaruhi keluarga untuk melakukan perdamaian ataupun menerima uang dengan tujuan untuk meringankan hukuman tersangka.

"Dalam video ini saya sampaikan bahwa, keluarga menolak segala bentuk pemberian apapun. Apakah itu santunan, uang tali asih yang sifatnya adalah untuk mengintervensi jalannya proses hukum yang saat ini sedang berjalan," ujar Dimas saat berada di rumah keluarga korban di Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Tiga Rekomendasi Tempat Nongkrong Murah Berkonsep Open Space di Tanjungbalai

"Artinya jika ingin memberikan santunan atau tali asih, maka berikanlah tali asih itu tanpa ada embel-embel perdamaian pencabutan perkara dan lain sebagainya," tutur Dimas.

Keluarga dan pengacara korban saat menyatakan menolak damai dalam kasus meninggalnya Dini Sera Afrianti, Rabu (11/10/2023). (Istimewa)

Dimas menyebut, sebagai seorang bermoral, pejabat publik, keluarga yang bermartabat dan memiliki cukup banyak materi, seharusnya memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang beradab

"Tidak melakukan tindakan di luar proses hukum, menyuruh orang untuk datang ke sini, meminta rekening kekuarga korban dengan alasan jangan sampai pihak kuasa hukum itu tahu," ucapnya.

Menurutnya, itu sangat mencederai proses hukum yang sedang berjalan.

"Kami tim kuasa hukum akan melakukan langkah lebih lanjut terhadap oknum-oknum tersebut. Bila memang terbukti pejabat tersebut melakukan tindakan itu, maka kami akan juga melakukan proses hukum lebih lanjut," ucapnya.

Terkait anaknya almarhumah Dini yang masih kecil, pihak pengacara pun akan menjamin masa depan pendidikannya.

"Untuk adik D (anak Dini) setiap bulannya maka tim kuasa hukum yang akan memberikan upaya untuk melanjutkan pendidikannya. Jadi tim kuasa hukum siap untuk menjamin tetap bisa bersekolah," ungkap Dimas.

(*/Tribun Medan)

Baca juga: PESTA Budaya Oang-Oang Tahun 2024 Kabupaten Pakpak Bharat Resmi Dibuka Selama Dua Hari

Baca juga: MOMEN Fadly Faisal Datang Sendirian ke Nikahan Thariq dan Aaliyah Jadi Sorotan, Santui Lakukan Ini

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved