Sepak Terjang Ismael Zambada alias El Mayo, Gembong Kartel Sinaloa Terpopuler dan Paling Licin
Penangkapan pemimpin Kartel Sinaloa, Meksiko, Ismael Zambada alias El Mayo, menjadi kabar mengejutkan beberapa hari terakhir.
Ketika itu, para kartel di Meksiko terlibat pertikaian besar untuk menguasai jalur penyelundupan narkoba. Lambat laun peperangan antar kartel berdampak terhadap bisnis El Mayo.
El Mayo akhirnya mengajak El Chapo, salah satu pemimpin Kartel Sinaloa, untuk bekerja sama.
Saat itu bisnis Kartel Sinaloa tengah di ambang kehancuran. Para pemimpinnya ditangkap dan mendekam di penjara, termasuk El Chapo. Namun, El Chapo masih memiliki banyak anak buah yang setia.
El Mayo dan El Chapo kemudian mengambil alih kepemimpinan Kartel Sinaloa. Ketika itu, El Chapo masih berada di dalam penjara, sehingga bisnis dan perang antar kartel dikendalikan oleh El Mayo.
Setelah El Chapo berhasil melarikan diri dari penjara, bisnis Kartel Sinaloa melesat dan menjadi salah satu organisasi narkoba terbesar di dunia. Bahkan, mengalahkan pamor Kartel Medelin yang dipimpin bos narkoba legendaris Pablo Escobar.
Sosok El Chapo dan El Mayo pun menjadi buruan utama kepolisian Meksiko dan AS.
Pada tahun 2004, pemerintah AS menawarkan 5 juta dolar AS untuk informasi yang dapat membawa aparat untuk menangkap El Mayo.
Menurut pemerintah AS, periode 1989-2024 El Mayo mengimpor dan mendistribusikan narkoba dalam jumlah besar, dan menghasilkan miliaran dolar keuntungan.
Jaksa federal mengatakan, El Mayo mempekerjakan banyak orang untuk mengamankan rute transportasi dan gudang untuk mengimpor dan menyimpan narkotika. Ia juga mempunyai banyak sicarios atau pembunuh bayaran, untuk melakukan penculikan dan pembunuhan di Meksiko sebagai balas dendam terhadap pesaing yang mengancam kartel.
Di tengah kejayaan Kartel Sinaloa, El Chapo kembali ditangkap pada 2016. Ia langsung diekstradisi ke Amerika Serikat.
El Mayo kemudian menggandeng Los Chapitos, anak dari El Chapo, untuk menjalankan Kartel Sinaloa. Sehingga, penangkapan El Chapo tak berdampak besar terhadap Kartel Sinaloa.
Saat Presiden Meksiko menyatakan perang besar-besaran terhadap kartel, banyak bos narkoba yang ditangkap. Termasuk sejumlah anak El Chapo yang punya posisi tinggi di Kartel Sinaloa.
Meski begitu, El Mayo tetap licin dan keberadaannya tak terendus oleh aparat penegak hukum. Sejak terjun ke bisnis narkoba, pria 76 tahun ini tidak pernah tertangkap.
Tak heran, nama El Mayo masuk dalam daftar pengedar narkoba paling populer sepanjang sejarah Meksiko. Sosok El Mayo juga pernah diangkat ke layar lebar garapan Netflix dengan judul Narcos Mexico.
Ia selalu berhasil lolos dari kejaran petugas. Keberadaannya tak terendus kepolisian. Saking licinya, sosok El Mayo pernah disebut-sebut sebagai nama fiktif dalam organisasi Kartel Sinaloa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.