TRIBUN WIKI
Sosok Achmad Fauzi, Eks Wartawan Kembali Maju Sebagai Calon Bupati Sumenep
Achmad Fauzi adalah Bupati Sumenep, putra sareang (pertama) dari Achmad Slamet Wongsoyudo seorang mantan aktivis GP Ansor Sumenep
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Achmad Fauzi lahir di Sumenep pada 21 Mei 1979.
Ia merupakan putra sareang (pertama) dari Achmad Slamet Wongsoyudo seorang mantan aktivis GP Ansor Sumenep di zamannya.
Saat ini, Achmad Fauzi kembali akan mencalonkan diri sebagai Bupati Sumenep pada Pikada Sumenep 2024.
Dalam menyambut kontestasi politik ini, Achmad Fauzi menggandeng Ketua DPC PKB Sumenep, KH Imam Hasyim sebagai wakilnya.
KH. Imam Hasyim membenarkan, dirinya resmi mendapat rekomendasi DPP PDI Perjuangan untuk mendampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo di Surabaya hari ini.
Baca juga: Sosok Zyuhal Laila Nova Gelapkan Dana Umrah Bikin Geram Para Korban, Joget Usai Dituntut 3 Tahun
"Rekomendasi DPP PDI Perjuangan turun ke- kami selaku Ketua DPC PKB Sumenep (Wakil Achmad Fauzi)," katanya pada TribunMadura.com saat dikonfirmasi pada Selasa (30/7/2024).
Bahkan kata mantan Ketua DPRD Sumenep ini, dalam waktu dekat segera menggelar deklarasi pasangan Achmad Fauzi Wongsojudo - KH. Imam Hasyim (Cabup - Cawabup) untuk Pilkada Sumenep 2024.
Untuk saat ini, masih menunggu rekomendasi dari DPP PKB untuk dirinya berpasangan dengan Achmad Fauzi selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep.
Setelah itu lanjut KH. Imam Hasyim, nanti akan digelar oleh DPC PKB Sumenep deklarasi pasangan Achmad Fauzi - KH. Imam yang bertepatan dengan perayaan Harlah ke- 26 PKB.
"Sebentar lagi akan turun rekom dari DPP PKB, sekaligus nanti akan kami laksanakan deklarasi pasangan di Harlah PKB ke- 26," paparnya.
Baca juga: Sosok Putra Siregar, Pengusaha Kelahiran Siantar yang Hadiahi Thariq Halilintar Uang Sekoper
Politisi senior PKB Sumenep ini yakin, rekomendasi DPP PKB tetap akan sama bahwa dirinya tetap berpasangan dengan Achmad Fauzi pada November 2024 mendatang.
"Kami hanya sebagai petugas partai, semua menjadi hak prerogatif DPP. Tidak mungkin tidak sama turunnya rekom, karena koalisinya antara PKB dan PDI P," yakinnya.
Sosok Achmad Fauzi
Achmad Fauzi adalah politisi PDI Perjuangan.
Dia pernah menjadi wartawan Tabloid Indonesia periode 2002 – 2004.
Dilansir dari Tribun Madura, pada tahun 2011, Achmad Fauzi dilantik menjadi Direktur Umum PT Petrogas Pantai Madura.
PT Petrogas Pantai Madura merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di Bidang Gas and Oil.
Pada Pilkada Sumenep 2020, Achmad Fauzi-Dewi Khalifah diusung PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Baca juga: Sosok Palti Hutabarat, Pegiat Medsos Relawan Ganjar Pranowo yang Dipenjarakan Karena Dugaan Hoaks
Nama : Achmad Fauzi
Tempat dan tanggal lahir : Sumenep 21 Mei 1979 / 36 tahun
Alamat : Rumah Dinas Wakil Bupati, Jalan Dr. Cipto, Sumenep
Jenis kelamin. : Laki-laki
Agama. : Islam
Status perkawinan. : Sudah Kawin
Nama istri. : Nia Kurnia
Pekerjaan. : Wakil Bupati Sumenep
Riwayat pendidikan
SD Pangarangan I Sumenep Tahun 1986 s/d 1992
SMPN 4 Batuan Sumenep Tahun 1992 s/d 1995
MAN 1 Sumenep Tahun 1995 s/d 1998
Baca juga: Sosok Amsakar Achmad, Calon Wali Kota Batam Punya Utang Rp 556.220.480
Riwayat organisasi :
Ketua Dewan Pertimbangan DPC PDI Perjuangan Sumenep 2006 – sekarang
Wakil Sekjen AMLI (Asosiasi Media Luar Indonesia )
Riwayat pekerjaan dan alamat pekerjaan :
Wartawan Tabloid Indonesia (2002 – 2004 )
Redaktur Pelaksana Majalah Indonesia (2004 – 2006 )
Pemimpin Redaksi Majalah Indonesia ( 2006 – 2008 )
CEO Majalah Indonesia Group (2008 – Sekarang ) ( Majalah dan Media Online )
Direktur Umum PT.Petrogas Pantai Madura ( 2011 – 2013 ) / Bidang Gas and Oil
Direktur Promosi PT.Karin Disni Jaya ( 2008 s/d Sekarang ) / Bidang Iklan Billboard dan Iklan TV
Direktur Utama PT.Djakarta Dua Satu ( 2013 s/d Sekarang ) / Industri Bidang Percetakan dan Laundry Dry Clean
Patnership PT.MD Media, Bidang Iklan LED Videotron ( Tahun 2014 S / D Sekarang)
Baca juga: Profil Irjen Pol Hendro Pandowo, Kapolda Babel Teman Seangkatan Kapolri Eks Pemburu Mafia Bola
Ceritakan Kisah Hidupnya, Wakil Bupati Sumenep Terkenang Sosok Ayah dan Ingat Pesan yang Diberikan
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi putra sareang (pertama) dari Achmad Slamet Wongsoyudo seorang mantan aktivis GP Ansor Sumenep di zamannya.
Kepada TribunMadura.com, Achmad Fauzi mengaku selalu mengenang pesan dari mendiang ayahnya sebagai sosok yang mewakafkan hidup untuk kemanusiaan.
Achmad Slamet Wongsoyudo suami dari Ainun, ibunda dari Achmad Fauzi dan adiknya bernama Rita Agustiningsih.
Achmad Fauzi ini lahir di Jl Kartini No 549 Kelurahan Kepanjin, Kecamatan Kota Sumenep, pada hari Senin 21 Mei 1979 pukul 19.00 WIB.
Achmad Slamet Wongsoyudo ini meninggal pada 30 September 1985, sosok yang berkontribusi besar dalam tata kelola pemerintahan di ujung timur Madura.
Baca juga: Profil dan Biodata Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kapolda Jateng yang Baru, Berikut Harta Kekayaan
Bakal calon bupati Sumenep di Pilkada 2020 ini menceritakan, jika ibunya bernama Ainun ini masih bersaudara kandung dengan MH Said Abdullah, anggota DPR RI empat priode dari Dapil Madura.
"Yang paling diingat pesan Abah waktu masih hidup, selalu punya niat di hati untuk Berusaha membahagiakan orang lain. Itu lebih baik daripada tidak sama sekali," kata Ketua DPC PDI Perjuangan, Jumat (31/1/2020).
Achmad Fauzi mengatakan, mendiang ayahnya dulu aktif di GP Ansor, organisasi pemuda NU.
Beliau aktif di organisasi dan bersikap kritis terhadap kebijakan Orde Baru ketika itu.
Bahkan saking kritisnya, selalu mendapat teror dari pemerintah. Sebab ayahnya saat itu masih aktif sebagai PNS di lingkungan Dinas P & K dan sebagai pengawas SD.
"Karena tidak tahan dengan teror, Abah saya mengundurkan diri atau mengajukan pensiun dini sebagai PNS," kenangnya.
Setelah berhenti jadi PNS, Achmad Slamet Wongsoyudo aktif di Parpol dan pilihan politiknya saat itu PPP.
Beberapa bulan di PPP, ayahanya mendapat tiket sebagai anggota DPRD Sumenep.
Achmad Fauzi mengatakan, mendiang ayahnya dulu aktif di GP Ansor, organisasi pemuda NU.
Beliau aktif di organisasi dan bersikap kritis terhadap kebijakan Orde Baru ketika itu.
Bahkan saking kritisnya, selalu mendapat teror dari pemerintah. Sebab ayahnya saat itu masih aktif sebagai PNS di lingkungan Dinas P & K dan sebagai pengawas SD.
"Karena tidak tahan dengan teror, Abah saya mengundurkan diri atau mengajukan pensiun dini sebagai PNS," kenangnya.
Setelah berhenti jadi PNS, Achmad Slamet Wongsoyudo aktif di Parpol dan pilihan politiknya saat itu PPP.
Beberapa bulan di PPP, ayahanya mendapat tiket sebagai anggota DPRD Sumenep.
Ainun, ibunya untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya harus berjualan atau toko kecil selain dapat pensiun bulanan ayahnya.
Semasa sekolah di bangku SD, yang saat ini orang nomer dua di Pemkab Sumenep memang suka bergaul dengan teman - temannya.
Lulus SD pada tahun 1992, Achmad Fauzi melanjutkan ke SMP 4 Batuan dan lulus tahun 1995. Kemudian melanjutkan ke MAN Sumenep.
Waktu sekolah di MAN Sumenep ini bibit leader Fauzi telah nampak. Dibujtikan saat duduk di bangku kelas 1 MAN ini mendapat kepercayaan dari teman - temannya dipilih sebagai ketua kelas. Dan bahkan juga sebagai pengurus OSIS MAN.
"Saat itu kelas 3 SMA, dan Ibu waktu itu meninggal dunia dalam usia 55 Tahun," katanya.
Sebagai kakak yang harus menanggung biaya hidup sang adik, Achmad Fauzi meneruskan usaha toko sembako yang ditinggal sang ibunya.
Bahkan saat itulah Achmad Fauzi mulai menunjukkan semangatnya.
Dan jiwa entrepreneur muncul, menjajal sebagai suplier beras ke sejumlah toko di wilayah Sumenep.
• Download MP3 Lagu Denny Caknan - Kartonyono Medot Janji Lengkap Lirik, Terjemahan dan Cara Download
Beras berbagai merek ia datangkan dari Bojonegoro dan ditawarkan ke sejumlah toko sembako.
Selain merintis usaha sembako, Achmad Fauzi yangvmasih muda juga merintis usaha ternak sapi dengan sistem bagi hasil dengan sejumlah peternak di sejumlah desa di Sumenep.
Lulus dari bangku sekolah MAN, ia harus mencari bentuk kejelasan hidup, antara kuliah dan kerja.
Sebagai kakak, ia harus menanggung biaya hidup dan biaya pendidikan sang adiknya.
Sehingga pada keputusan, ia memilih hijrah ke kota Jakarta untuk mengembangkan usaha toko bangunan yang dimiliki MH Said Abdullah, sang paman.
Di tengah merintis dunia wirausaha, Achmad Fauzi juga membiayai sang adik kuliah di Unija hingga lulus dan kini menjadi PNS Pemkab Sumenep.
Melalui dunia wirausaha itulah, Achmad Fauzi baru menikah pada usia 32 Tahun dengan perempuan cantik asal Banten bernama Nia Kurnia yang saat ini anggota DPRD Sumenep.
Achmad Fauzi memgaku, jika pernah bergelut di dunia jurnalistik yang berpadu entrepreneurship.
Hal itu ia salurkan dengan mendirikan perusahaan PT Karin Disini Jaya.
"Sebuah perusahaan advertising yang bergerak di bidang Iklan Billboard dan Iklan TV, pada tahun 2008," katanya.
Kemudian pada tahun 2011, Achmad Fauzi mendapat kepercayaan dari sang paman, MH Said Abdullah untuk membantu perusahaannya yang bergerak di bidang usaha Gas dan Minyak di Madura.
Pada 2015 yang lalu, mendapat dukungan dari sang paman agar ikut kontestasi Pilbup Sumenep untuk mendampingi incumbent Abuya Busyro Karim dan akhirnya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumenep periode 2016 - 2021.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.