Sumut Terkini

HERAWATY Korban Kecelakaan Toyota Rush VS Kereta Api di Lubuk Pakam Meninggal Hari Ini

Korban terakhir, Herawati Manurung dikabarkan meninggal hari ini, menyusul enam anggota keluarganya yang tewas lebih dulu.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
Polisi dan dan warga mencoba mengevakuasi satu orang korban yang masih berada di dalam mobil Minggu, (21/7/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Korban tewas kecelakaan maut antara mobil Toyota Rush BK 1496 MAA VS Kereta Api di perlintasan kereta tanpa palang di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberejo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang pada 21 Juli lalu bertambah jadi tujuh orang.

Korban terakhir, Herawaty Manurung dikabarkan meninggal hari ini, menyusul enam anggota keluarganya yang tewas lebih dulu.

Herawaty merupakan istri dari Ramses Manulang, sekaligus ibu dari 5 korban lainnya.

Kabar tewasnya Herawati dibenarkan tetangga korban, yakni Edward Manik.

Ia menyebut, korban meninggal pada Kamis hari ini pukul 06:30 WIB tadi setelah mendapat perawatan selama 11 hari usai kejadian.

"Iya, meninggal sekitar 06:30 WIB pagi tadi. Jenazah masih di jalan. Dia mengalami luka parah," kata Edward Manik, Kamis (1/8/2024).

Edward menjelaskan, jenazah Herawati akan disemayamkan dulu ke rumah duka, lalu akan dimakamkan di Desa Huta Gurgur Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Jenazah dibawa ke rumah duka, setelah itu baru dibawa atau dimakamkan di Humbang Hasundutan."

Sebelumnya, Herawaty Manurung (51) dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan Senin, (22/7/2024).

Setelah tragedi kecelakaan terjadi ia sempat dilarikan warga dan polisi ke rumah sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam.

Ia dirujuk lantaran dalam status sekarat.

"Tadi pagi kami bawa ke rumah sakit Adam Malik. Masih sekarat dia, sebenarnya mulai dari tadi malam mau dibawa cuma belum ada ruangan ini baru tadi pagi dapat ruangan makanya dibawa ke sana," ujar P Manurung keluarga korban.

P Manurung ini merupakan polisi yang bertugas di Polresta Deli Serdang. Pria berpangkat IPTU ini mengaku saudara dengan korban dari kakek dan nenek mereka.

Enam jasad korban kecelakaan maut di perlintasan jalur kereta api tanpa palang pintu di Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dimakamkan di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). (Indra Gunawan Sipahutar)
Enam jasad korban kecelakaan maut di perlintasan jalur kereta api tanpa palang pintu di Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dimakamkan di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). (Indra Gunawan Sipahutar) (Indra Gunawan Sipahutar)

Ia menyebutkan kalau Herawati sudah mengetahui kalau kecelakaan itu menewaskan suami dan 5 anak-anaknya.

"Iya sudah tau dia ninggal (suami dan anak-anaknya). Makanya itulah kita kasih penghiburan sama dia," kata P Manurung.

P Manurung ini merupakan polisi yang bertugas di Polresta Deli Serdang. Pria berpangkat IPTU ini mengaku saudara dengan korban dari kakek dan nenek mereka.

Isak Tangis Keluarga

Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).

Jenazah Ramses Manulang (52) menjadi jenazah pertama yang dibawa ambulans RSUD Amri Tambunan ke rumah duka. Setelah itu datang mobil ambulan yang membawa jenazah David Manulang (22).

Pantauan www.tribun-medan.com jenazah keduanya tiba di rumah duka sekitar pukul 19.40 WIB. Saat itu sudah ramai ratusan warga termasuk para tetangga. Tangisan Setia Manulang (14) anak bungsu korban yang saat itu terdengar paling kencang.

Meski tidak banyak mengeluarkan kata-kata namun tangisannya terdengar meraung. Wajahnya tampak sembab saat itu. Beberapa tetangga tampak menguatkannya.

"Sabar ya kau boru," peluk para tetangga.

Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).
Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA)

Setia yang masih kelas 1 SMP ini tidak mau jauh dari peti jenazah ayah dan abangnya. Saat itu jenazah ditempatkan di ruang tengah. Ia tampak menangis setiap jenazah dibuka dari peti.

Setia Manulang merupakan anak bungsu Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51). Setia tidak ikut dalam rombongan ketika hendak jalan-jalan ke Medan. Pada saat itu ia sedang tidur di rumah dan tinggal bersama bibik dan sepupunya.

Dalam rombongan hanya ada bapak beserta ibu dan juga 2 kakak dan 3 abangnya. Dalam kejadian kecelakaan hanya ibunya yang selamat dan masih dirawat di rumah sakit. Sementara bapaknya bersama lima orang saudaranya tewas di tempat.

Isak tangis keluarga masih pecah ketika keluarga 6 orang korban kecelakaan yang tertabrak kereta api tiba di rumah duka di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Senin, (22/7/2024).

Keluarga besar korban terus berdatangan lantaran banyak berada di luar kota.

Para korban hanya sebagai pendatang di Desa Sumberjo.

Para keluarga langsung menangis begitu sampai di depan pintu rumah.

Meski tak banyak mengeluarkan kata-kata namun tangisan keluarga korban itu terdengar sampai ke area halaman rumah.

Informasi yang dihimpun keenam korban yang terdiri dari ayah dan 5 orang anaknya rencananya akan dimakamkan di Desa Huta Gurgur Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

Hal ini diungkapkan oleh pihak keluarga korban. Pemakaman korban akan dilakukan Selasa, (23/7/2024).

"Rencana malam lah kami nanti berangkat. Dolok Sanggul kampung kami. Rencana besok jam 10.00 pagi lah pemakamannya,"ucap Mei Siregar keluarga korban.

Mei Siregar merupakan adik ipar Ramses Manullang (52) salah satu korban tewas.

Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi antara mobil Toyota Rush BK 1496 MAA VS Kereta Api di perlintasan kereta tanpa palang di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang pada 21 Juli lalu sekira pukul 12:30 WIB.

Saat itu, di dalam mobil ditumpangi tujuh orang diantaranya Ramses Manulang (52) Herawati Manurung (51), Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22), dan Niko Manulang (20).

Baru sekitar 1 menit keluar dari rumahnya yang berada di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang mereka tertabrak kereta api yang melintas dari arah Labuhan Batu menuju Medan.

Pintu perlintasan tanpa palang pintu yang mereka lewati hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah.

Saat itu mobil dikemudikan oleh Ramses Manullang. Ramses sempat terjepit di dalam mobil dan menjadi korban terakhir yang dievakuasi.

Lima anak Ramses dan Herawati terpental ke luar mobil dan masuk ke area persawahan yang sedang berair.

Mobil yang mereka tumpangi juga ikut masuk ke area persawahan.

Berikut daftar nama korban yang tewas 

1. Ramses Manulang (52)  

2. Herawati Manurung (51) (sempat dirawat kini meninggal dunia). 

3. Gabriela Manulang (28). 

4. Sarah Manulang (26). 

5. Yohanes Manulang (24). 

6. David Manulang (22). 

7. Niko Manulang (20)

Si Raja Oloan Akan Tuntut PT KAI

Kasus kecelakaan yang terjadi di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang dan menewaskan satu keluarga akan dibawa ke ranah hukum.

Pihak keluarga mengancam akan mengguggat secara perdata dan pidana PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Siraja Oloan Sumut, Sanggam Bakara ketika ditemui di rumah duka.

Keluarga besar Siraja Oloan ketika berada di rumah duka di Desa Sambirejo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, Senin (22/7/2024).
Keluarga besar Siraja Oloan ketika berada di rumah duka di Desa Sambirejo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, Senin (22/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

Siraja Oloan merupakan komunitas dari marga-marga yang didalam ada marga Simanullang sama dengan marga para korban.

"Kita sudah sepakat akan membawa kasus ini ke perdata dan pidana. Kita akan gugat PT KAI nanti ke pengadilan dan pidananya karena ada unsur kelalaian yang kita lihat ini. Di lokasi kejadian itu kita lihat tidak ada rambu-rambu palang pintu," ujar Sanggam Bakkara yang ditemui di rumah duka, Senin (22/7/2024).

Sanggam menilai lokasi sekitar dianggap cukup ramai dan padat penduduk.

Intensitas kendaraan yang lalu lalang juga cukup tinggi.

Dianggap langkah hukum ini diambil bukan karena mereka punya kepedulian terhadap para korban saja tapi masyarakat lainnya.

"Kita minta supaya Kepala PT KAI itu dicopot saja. Yang kita lihat ini, sudah mengabaikan keselamatan masyarakat. PT KAI juga kita lihat sampai sekarang belum ada datang, sampaikan lah ucapan duka cita. Ini tidak ada, dan kita lihat nggak peduli," kata Sanggam.

Mereka dari pihak keluarga merasa menyesalkan mengapa jalan yang lebar di Desa Sumberjo sampai Pagar Jati tidak punya palang pintu.

Sementara itu Edward Manik warga Desa Sumberjo mengatakan sudah banyak kecelakaan yang terjadi di lokasi.

Mantan Kepala Desa dua periode ini berharap agar pihak terkait bisa memberikan perhatian lebih kedepannya.

"Ya terus terang saja sudah banyak kali kejadian kecelakaan dan ini bisa dibilang yang paling parah karena ada 6 orang dalam satu keluarga meninggal. Selain itu juga ada yang luka-luka. Harapan kami ya kalau bisa dipasang palang pintu lah. Dulu kami sudah pernah sampaikan sama pihak kereta api tapi nggak ada juga (tidak ada tindaklanjut)," kata Edward Manik.

Edward menyampaikan saat ini warga juga mengeluh dengan penempatan bantalan rel beton yang bertumpuk di sekitar lokasi.

Karena penumpukan itu dianggap bisa mengganggu pandangan kanan dan kiri.

Hal ini dianggap juga bisa membahayakan pengendara lainnya.

(Cr25/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram,  Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved