Berita Viral

POTRET Ismail Haniyeh Bertemu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah sebelum Tewas Dibunuh Israel

Menurut Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), pembunuhan Ismail Haniyeh terjadi pada dini hari sekitar  pukul 02.00.

Editor: AbdiTumanggor
Via Kompas id
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei masih menerima Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh (tengah) dan Pemimpin Jihad Islam Palestina Ziad Nakhaleh di Teheran, Iran, pada Selasa (30/7/2024) malam waktu setempat. (Via Kompas ID) 

Hal ini disebabkan karena Tel Aviv khawatir para warga Gaza ini dapat menjadi penyokong sel Hamas yang kemungkinan belum berhasil dilumpuhkan.

"Para negosiator Israel menginginkan mekanisme pemeriksaan bagi penduduk sipil yang kembali ke Gaza Utara, di mana mereka khawatir penduduk ini dapat mendukung pejuang Hamas yang masih bertahan di sana," kata pejabat Barat yang terlibat dalam pembicaraan itu.

Hal lain yang menjadi perdebatan adalah tuntutan Israel untuk mempertahankan kendali atas perbatasan Gaza dengan Mesir.

Kairo menolak hal ini karena dianggap berada di luar kerangka kesepakatan akhir yang diterima oleh musuh-musuh.

"Tak hanya itu, Israel juga menolak untuk menarik pasukan mereka dari sebidang tanah sepanjang sembilan mil (14 km) di sepanjang perbatasan dengan Mesir yang disebut oleh Israel sebagai koridor Philadelphia," tambah sumber Reuters itu.

Kunjungan Barnea juga terjadi saat pihak Amerika Serikat (AS) dan Israel mengatakan telah terjadi langkah signifikan dalam perdamaian antara Tel Aviv dengan Hamas.

Beberapa pekan lalu, PBB meloloskan resolusi perdamaian yang diinisiasi Presiden AS Joe Biden, yang membagi proses kesepakatan dalam tiga tahap.

"Ada beberapa hal yang kami butuhkan dari Hamas, dan ada beberapa hal yang kami butuhkan dari pihak Israel. Dan saya pikir Anda akan melihat hal itu terjadi di sini selama minggu mendatang," kata pejabat Gedung Putih.

Namun progres ini ditolak mentah-mentah oleh Hamas. Kelompok itu menyebut AS berusaha menutupi tindakan Netanyahu yang sebenarnya ingin merusak kesepakatan tersebut. "Netanyahu masih menunda-nunda. Sejauh ini tidak ada perubahan dalam pendiriannya," kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri.

Sejauh ini, kelompok bersenjata Hamas tersebut memulangkan 110 tawanan Israel. Tel Aviv kemudian juga membebaskan beberapa tahanan Palestina selama gencatan senjata tujuh hari yang berakhir pada tanggal 1 Desember.

Operasi intelijen mossad

Di sisi lain, Iran dan Israel telah lama menjadi musuh bebuyutan.

Sejak revolusi Iran terjadi pada 1979, Iran telah menjadi musuh nyata bagi Israel dan Amerika Serikat.

Sejumlah operasi intelijen dan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh penting Iran diduga telah beberapa kali dilakukan Israel.

Tragisnya, operasi rahasia pembunuhan para tokoh penting Iran yang diduga dilakukan para agen Mossad Israel itu dilakukan di dalam negeri Iran sendiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved