Berita Viral

Tiga Hari sebelum Ismail Haniyeh Dibunuh, Kepala Intelijen Israel Bertemu Pihak Hamas di Roma

Ismail Haniyeh dan seorang pengawalnya tewas dibunuh dengan menggunakan rudal canggih yang menghantam tempatnya menginap di Teheran, Iran, Rabu

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Via Kompas id
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei masih menerima Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh (tengah) dan Pemimpin Jihad Islam Palestina Ziad Nakhaleh di Teheran, Iran, pada Selasa (30/7/2024) malam waktu setempat. (Via Kompas ID) 

Hal ini menjadi bukti rapuhnya intelijen dan keamanan Iran.

Padahal pada Juni 2023, Mossad mengumumkan telah melakukan operasi khusus di wilayah Iran.

Dikutip dari Business Standard, Kamis (1/8/2020), saat itu agen Mossad menangkap seorang agen Iran yang dikirim untuk memimpin serangan teror terencana di Siprus terhadap target-target Israel.

Tak cuma itu, Mossad bahkan menerbitkan video agennya menginterogasi agen Iran tersebut. Dalam interogasi itu, agen Iran mengakui rencana tersebut.

Pada Mei 2022, Kolonel Hassan Sayyad Khodaei, perwira di Garda Revolusi Iran, ditembak dan dibunuh di luar rumahnya di Teheran.

Seorang anggota Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menyatakan pembunuhan Khodaei "jelas merupakan pekerjaan Israel".

Pada November 2020, ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh, yang diyakini oleh intelijen Barat dan Israel sebagai bapak program senjata nuklir Iran, tewas dalam sebuah serangan saat melintas dengan mobil di luar Teheran.

Iran langsung menyalahkan Israel dan kelompok oposisi yang diasingkan.

Iran menggambarkan operasi pembunuhan Fakhrizadeh sebagai jenis baru dan operasi yang kompleks.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran kepada TV pemerintah Iran, mengatakan operasi pembunuhan terhadap Mohsen Fakhrizadeh sangat kompleks karena menggunakan peralatan elektronik dan tidak ada seorang pun yang hadir di tempat kejadian.

Fakhrizadeh tewas saat mengemudikan mobilnya. Dia dibunuh dengan menggunakan senapan mesin yang dioperasikan robot yang dipasang di truk yang diparkir di pinggir jalan.

Manusia yang mengendalikan senapan mesin tersebut dilaporkan melakukan operasi tersebut dari lokasi yang dirahasiakan sejauh lebih dari 1.500 kilometer.

Operasi tersebut juga merupakan laporan pertama tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk melakukan pembunuhan di tanah asing.

Saat mobil yang dikendarai Fakhrizadeh memasuki pandangan robot, operator Israel langsung dapat mengidentifikasi secara pasti ilmuwan nuklir tersebut menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah.

Senapan mesin itu kemudian melepaskan tembakan yang menewaskan Fakhrizadeh.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved