Pengabdian FISIPOL USU untuk Mengentaskan Kemiskinan pada Komunitas Perempuan Penenun Ulos Samosir
FISIPOL USU melaksanakan pengabdian masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dan kekerasan yang dihadapi oleh perempuan penenun ulos di Samosir.
TRIBUN-MEDAN.com, SAMOSIR - Tim Pengabdian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIPOL USU) baru-baru ini melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan kekerasan yang dihadapi oleh komunitas perempuan penenun ulos di Samosir.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan kolaborasi bersama Jabu Bonang, sebuah komunitas di bawah naungan Yayasan Rumah Komunitas Wastra yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dalam industri tenun tradisional.
Isu kemiskinan dan kekerasan merupakan masalah serius yang kerap dihadapi oleh kelompok perempuan di berbagai budaya, termasuk di Samosir. Perempuan penenun ulos seringkali menghadapi ketimpangan gender, di mana mereka harus menjalankan peran ganda dalam keluarga dan masyarakat. Mereka tidak hanya terlibat dalam aktivitas ekonomi seperti menenun, tetapi juga berperan dalam kehidupan sosial dan adat, meskipun pengakuan dan penghargaan sosial yang mereka terima seringkali tidak sebanding.
Pemberdayaan Sosial dan Ekonomi untuk Mengatasi Ketimpangan
Tim FISIPOL USU, yang dikoordinir oleh Dr. Hadriana Marhaeni Munthe bersama dengan Dr. Ria Mnaurung, Dr. Asimayanty, dan Dr. Tunggul Sihombing, mengangkat dua tema utama dalam kegiatan pengabdian ini: pemberdayaan sosial dan ekonomi. Pemberdayaan sosial berfokus pada upaya mengentaskan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sementara pemberdayaan ekonomi diarahkan pada pengentasan kemiskinan melalui peningkatan keterampilan berbisnis bagi perempuan penenun ulos.

Kegiatan FGD dan Dialog Pemberdayaan Ekonomi
Kegiatan dimulai dengan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas praktik-praktik kekerasan yang dialami perempuan penenun, termasuk beban ganda yang harus mereka tanggung. FGD ini juga bertujuan untuk memotivasi perempuan agar berani bersuara tentang pengalaman KDRT yang mereka alami, serta mengidentifikasi nilai budaya dan potensi pelaku kekerasan dalam keluarga. Selain itu, diadakan dialog pemberdayaan ekonomi yang bertujuan memotivasi perempuan penenun untuk menjadi pengusaha tenun yang potensial di masyarakat.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat antusias dari komunitas perempuan penenun ulos. Mereka menunjukkan minat besar dalam membuka peluang pasar baru untuk produk tenun mereka, dengan harapan dapat meningkatkan nilai jual dan mengatasi kesulitan ekonomi yang mereka hadapi.

Pameran dan Hiburan Penutup
Acara pengabdian ini diakhiri dengan pameran keanekaragaman motif ulos dan tenun Batak yang dihasilkan oleh para penenun perempuan. Selain itu, juga ditampilkan lagu "Mars Perempuan Penenun Ulos" yang menggambarkan semangat dan ketangguhan mereka. Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama, menandai akhir dari kegiatan pengabdian FISIPOL USU di tahun 2024 yang berkolaborasi dengan komunitas perempuan penenun ulos binaan Jabu Bonang.
Pengabdian ini merupakan langkah konkret FISIPOL USU dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan upaya pengentasan kemiskinan di komunitas lokal, serta mendukung pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam konteks lokal. (*/adv)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU
FISIPOL USU
Tim Pengabdian FISIPOL USU
Pengabdian kepada Masyarakat
Komunitas Perempuan Penenun Ulos Samosir
Inovasi Pengabdian, Peningkatan Omset dengan Pemasaran Online & Pelatihan dari Universitas Mikroskil |
![]() |
---|
Dosen Teknik UNHAM dan UPMI Bantu Petani Jagung Buntu Bedimbar dengan Mesin Multifungsi Pasca Panen |
![]() |
---|
Universitas Murni Teguh dan Universitas Haji Sumut Perkuat Kader Kesehatan Lewat Gema Cermat |
![]() |
---|
Dosen UNIMED dan UMA Berikan Pelatihan dan Bantuan Mesin Pengolahan Plastik |
![]() |
---|
HUT Bhayangkara ke-78, Dansat Brimob Polda Sumut: Mari Kita Terus Tingkatkan Semangat Pengabdian |
![]() |
---|