Satu Keluarga Tewas Ditabrak KA

Tangis Histeris Putri Siampudan 1 Keluarga Meninggal, Setia Manullang: Mak Kenapa Kalian Pergi Semua

Ratapan Setia Manullang, boru siampudan (Putri Bungsu) dari pasangan Ramses Manullang dan Herawaty Manurung begitu kelu.

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
Tutup peti jenazah dan tanda salib sudah disiapkan di teras rumah duka Jumat, (2/8/2024).  

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Ratapan Setia Manullang, boru siampudan (Putri Bungsu) dari pasangan Ramses Manullang dan Herawaty Manurung begitu kelu.

Isak tangis nan histeris dari remaja putri yang duduk  di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini untuk kedua kalinya pecah.

Momen pertama histerianya terjadi kala jasad ayah dan 5 saudaranya yang sudah tak bernyawa tiba di rumah duka.

Sedangkan, yang kedua kalinya, ketika melihat jasad ibu tercinta, yang akhirnya mengembuskan nafas terakhir setelah 11 hari dirawat di rumah sakit.

Diketahui, satu keluarga Manullang mengalami tragedi tatkala Toyota Rush yang mereka tumpangi ditabrak kereta api di Lubukpakam, Deli Serdang kurang dari dua pekan lalu.

Kenapa kalian pergi semua, Mak - Sama siapa lagi aku mak

Isak tangis  histeris Setia Manullang (14) kembali pecah setelah tiba di rumahnya dan melihat jenazah ibunya, Herawaty Manurung (51) Jumat, (2/8/2024).

Ibunya korban terakhir yang meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan antara mobil Toyota Rush BK 1496 MAA yang tertabrak kereta api di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).

Setia Manullang baru saja tiba dari Jambi sekitar pukul 07.30 WIB. 

Beragam hal disampaikan Setia begitu dekat dengan jenazah ibunya yang sudah berada di peti jenazah.

Tutup peti jenazah dan tanda salib sudah disiapkan di teras rumah duka Jumat, (2/8/2024). 
Tutup peti jenazah dan tanda salib sudah disiapkan di teras rumah duka Jumat, (2/8/2024). 

Disampaikan mengapa ibunya juga pergi meninggalkannya karena hanya ibunyalah yang ia punya.

Jenazah ibunya sudah tiba di rumah duka Kamis sore sekitar pukul 16.00 WIB dari Rumah Sakit Adam Malik Medan. 

"Kenapa kalian pergi semua, Mak. Tiap pagi mamak bangunin aku (untuk) sekolah. Sama siapa lagi aku mak," ucap Setia sambil menangis dan memegangi wajah ibunya. 

Saat itu keluarganya yang perempuan pun sempat berusaha untuk menenangkannya.

Karena baru sampai dari Jambi, Setia pun sempat disuruh untuk beristirahat lebih dahulu.

Keluarga yang melihatnya menangis juga tidak bisa menyembunyikan kesedihan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved