Berita Viral

AKHIRNYA Orangtua Marisa Putri Muncul Mohon Agar Diselesaikan Secara Kekeluargaan, Langsung Ditolak

Orangtua Marisa Putri (21) muncul minta maaf ke keluarga korban. Ibu Marisa Putri telah mendatangi rumah korban yang ditabrak anaknya. 

HO
TERKUAK Pekerjaan Ayah Marisa Putri Mahasiswi yang Tabrak IRT Hingga Tewas, Dikabarkan Sedang Stroke 

Terlihat korban mengendarai sepeda motor di jalan yang searah.

Dari kejauhan, mobil yang dikendarai Marisa sangat sangat kencang dari belakang.

Hingga akhirnya menghantam sepeda motor korban dengan kencang.

Bukannya berhenti, Marissa pun langsung melajukan mobilnya pergi.

Sempat dikejar warga, Marisa Putri akhir kembali ke lokasi kejadian.

Dikutip dari TribunPekanbaru.com, Ia ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawamenyebutkan tersangka dijerat Pasal 311 ayat 5 UULAJ Nomor 22 tahun 2009 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun, serta pasal 310 ayat 4 UULAJ Nomor 22 tahun 2009 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 6 tahun.

Curhat Anak Korban

Kepergian Renti Marningsih, ibu rumah tangga (IRT) di Pekanbaru yang tewas ditabrak oleh mahasiswi Marisa Putri, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Terutama bagi putrinya, Yeyen yang tampak masih tak menyangka harus ditinggalkan oleh ibunda tercinta utnuk selama-lamanya.

Rupanya sebelum meninggal dunia, Renti sempat mengungkapkan pesan berisi permintaan kepada Yeyen.

Pesan tersebut meminta agar Yeyen putrinya tidak cengeng lagi.

Entah cengeng dalam masalah apa, yang pasti tak disangka pesan Renti itu terungkap setelah ia tiada,

Permintaan itu dituangkan oleh putri korban di akun instagram @farahfrnns.

"Sekarang mama minta Yeyen jangan cengeng,'" bunyi pesan dari almarhum untuk putrinya.

Selain itu, Yeyen membagikan kenangan bersama sang ibu di insta story.

Dirinya juga menuliskan di insta story:

"Mama cepat bgt banget perginya? yeyen nakal ya? yeyen minta mama ga perlu mikirin yen lagi ya, yen baik disini. mama baik disana ya, yen sayanggggg banget sama mama, tapi Allah lebih sayang mama jadi ngebawa mama ke sisi-Nya. ma, skrg yen ga bisa kuat kayak yg mama mau, yen cengeng, jangan marah ya ma, nanti kalo kita ketemu lagi mama boleh kok marahin, tpi skrg mama jauh, jadi mama belum boleh marah ya. bantu yen kuat dri sana ya. kalau udh saatnya kita ketemu kita cerita 2 cerita lagi ya ma. sampai ketemu lagi bulanku, yeyen sayang mamaaa"

Yeyen juga menangis mengutarakan penyesalannya yang tak ia lakukan sebelum sang ibu meninggal.

Ia menyesal tak melarang mamanya pergi dari rumah sebelum akhirnya tewas dalam kecelakaan.

Yeyen mengaku masih ingin memeluk dan menemui ibunya setiap pulang kerja.

"Seandaikan pagi itu aku ngelarang mama pergi, ap aku masih bisa meluk mama hari ini? seandainya mama lewat jalan lain, apa aku masih bisa ngellat mama pulang dengan tersenyum? seandainya aku kaya, mama ga perlu pergi kerja, apa mama bakal ngebukain aku pintu rumah dan bilang "poyen mama sudah pulangg"," ungkap Yeyen anak korban.

Yeyen juga menyesal lantaran tak sempat memakan masakan terakhir ibunya sebelum ibu kandungnya itu meninggal dunia.

"Penyesalan satu persatu bermunculan. seharusnya aku makan nasi yg mama masak pagi itu kalau tau ternyata itu adalah masakan terakhir mama. seharusnya aku selalu meluk dan cium mama, bukan hanya disaat hari raya, ulang tahun mama, dan juga hari terakhir aku melihatnya. seharusnya aku ngeperlakuin mama lebih baik lagi, aku memang anak yg durhaka," ucap Yeyen.

Untuk itu ia akan selalu mengingat momen kenangan terakhir dirinya bersama ibunya di pagi hari sebelum kejadian itu terjadi.

"Kenangan pagi itu akan selalu akan kuingat, di mana mama minta maaf tidak sempat untuk memasak lauk dan bilang "nanti beli lauk disimpang aja ya, mama blm sempat masak, mau ke pasar dlu. bsk2 kalau mau beli lauk disana aja, enak-enak," tutur Yeyen.

"Ma, ga ada yang lebih enak dri masakan mama seharusnya aku bisa ngejawab seperti itu, tapi aku pergi gitu aja," sambungnya.

Yeyen mengaku sangat menyesal tak maksimal bersama sang ibu semasa hidup.

Namun meski terluka, Yeyen mengaku ikhlas atas kepergian sang ibu.

"Banyak kata seandainya di pikiranku, penyesalan selalu berkecamuk dibenakku, tapi tidak ada kata seandainya dalam ketetapan Allah, tidak ada yang perlu disesali karna semua itu memang jalan yang terbaik untuk mama. yeyen ikhlas kok ma, tapi yen cengeng, mama jangan sedih ya liat yen nangis. bsk bsk yen bakal jadi anak yg kuat seperti yang mama mau," ucapnya.

Pada akhir postingannya, anak dari Renti Marningsih yang menjadi korban perbuatan mahasiswi Pekanbaru Marisa Putri, mengungkapkan bahwa ibunya tersebut adalah ibu yang terbaik untuknya.

"Ma, yen mau bilang kalau mama adalah ibu terbaik untuk yeyen. mama ga akan ada gantinya. mama adalah mama yeyen, selamanya akan jadi mama yeyen. Yeyen sayang mama," ujarnya.

Baca juga: Salifu Jatta Tak Sesuai Skema Nil Maizar, PSMS Medan Incar Pemain Asing Baru

Baca juga: Nasib BCL Terancam Ditinggal Suami, Tiko Bakal Dijemput Paksa Polisi, Sudah 2 Kali Mangkir Panggilan

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved