Politik
Bahlil Lahadalia si Penjual Kue Keliling dan Kondektur jadi Calon Kuat Ketum Golkar, Ini Profilnya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ini menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Bahlil dilantik menjadi Menteri Investasi Indonesia pada 28 April 2021.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia adalah Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015–2019. Bahlil juga memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.
Dibidang politik, ia pernah menjadi anggota dari Partai Golongan Karya, tetapi telah berhenti pada tahun 2009.
Kehidupan pribadi dan pendidikan
Ia mengenyam pendidikan di Sulawesi, dari SD Negeri 1 Kolaka Timur hingga SMP Negeri 1 Kolaka. Dia kemudian pindah ke Fakfak, untuk melanjutkan ke SMA YAPIS Fakfak.
Ia memutuskan untuk belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, sebuah perguruan tinggi swasta lokal. Namun, seperti yang diungkapkannya saat kuliah tamu di Universitas Brawijaya, ia lulus sangat terlambat di usia 26 tahun, karena pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.
Selama menjadi mahasiswa, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam di Papua, hingga akhirnya menjabat sebagai Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam.
Awal karier & bisnis
Pekerjaan pertamanya adalah sebagai penjual kue ketika dia masih remaja. Ia kemudian menjadi kondektur bus saat masih remaja, dan akhirnya menjadi sopir angkot saat duduk di bangku SMA.
Bertahun-tahun kemudian, setelah ia lulus dari Port Numbay, ia dipekerjakan sebagai pekerja di Sucofindo, sebuah perusahaan milik negara.
Bersama teman-temannya, ia kemudian mendirikan tiga perusahaan bernama PT Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses.
Dia memiliki PT Rifa Capital Holding Company dan 10 perusahaan lainnya, dan sebagian besar aktif di sektor transportasi dan properti.
Dia adalah mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Sebagai seorang pengusaha, pada suatu waktu, ia bertemu dengan Joko Widodo yang merupakan sesama pengusaha saat itu dan berteman dengannya. Persahabatan yang mereka jalin sangat erat sampai-sampai Joko Widodo sendiri menganggapnya sebagai saudara.
Pemerintahan
Selama pemilihan umum presiden Indonesia 2019, Lahadalia mendukung Joko Widodo untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai presiden. Ia menjadi Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda tim kampanye presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Berkarya. Atas kiprahnya untuk kampanye Joko Widodo dalam mempertahankan kepresidenannya, pada Oktober 2019, ia diangkat menjadi kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ia dilantik sebagai menteri investasi pertama Indonesia pada 28 April 2021, setelah pembentukan Kementerian Investasi.
Pada 4 Februari 2022, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif tiba-tiba diganti dengan Lahadalia sebagai menteri ad interim karena alasan masalah kesehatan yang dirahasiakan. Perubahan tersebut berlaku efektif mulai 3 Februari 2022. Belakangan terungkap bahwa Tasrif terinfeksi COVID-19, dan pergantian kementerian tersebut hanya bersifat sementara.
Dihadapan Jokowi, Prabowo Subianto Gas Para Menteri: Saya Tahu Akal Kalian! |
![]() |
---|
Mundurnya Airlangga Sebagai Ketum Golkar Diduga Karena Tekanan: ini Mengejutkan Alam Semesta |
![]() |
---|
Pengamat Nilai Mundurnya Airlangga Karena Tak Independen, Dianggap Memihak ke Jokowi dan Prabowo |
![]() |
---|
Airlangga Hartarto Sempat Kumpulkan Anak dan Istri Sebelum Mundur dari Jabatan Ketua Umum Golkar |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Bahlil Calon Kuat Gantikan Airlangga Hartarto jadi Ketua Umum Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.