Berita Nasional

Hotman Paris Bingung Airlangga dan Jusuf Hamka Mundur Dari Golkar: Apa yang Terjadi?

Dalam postingannya, Hotman Paris mempertanyakan alasan mundurnya kedua sahabatnya itu dari Kepengurusan Partai Golkar.

Handout
Mundurnya Airlangga Hartarto dan Jusuf Hamka yang dikenal Babah Alun dari Partai Golkar, Hotman Paris Hutapea langsung berekasi apa yang terjadi 

TRIBUN-MEDAN.com - Menerima kabar dua petinggi Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Jusuf Hamka yang dikenal Babah Alun, Hotman Paris Hutapea langsung berekasi apa yang terjadi.

Hotman Paris Hutapea lewat status instagramnya @hotmanparisofficial pada Minggu (11/8/2024).

Dalam postingannya, Hotman Paris mempertanyakan alasan mundurnya kedua sahabatnya itu dari Kepengurusan Partai Golkar.

"Apa yang terjadi??" tulis Hotman Paris.

Pertanyaan serupan pun disampaikan masyarakat dalam kolom komentar postingannya.

Keputusan Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar memicu tanda tanya publik.

Begitu juga dengan ikut mundurnya bos jalan tol sekaligus Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar yakni Jusuf Hamka.

Pria yang akrab disapa Babah Alun itu menyatakan mundur dari kepengurusan partai maupun pencalonannya dalam Pilkada Serentak 2024

Airlangga Hartarto dan Jusuf Hamka
Airlangga Hartarto dan Jusuf Hamka (Kolase Tribun Medan)

Keputusan kedua sosok tersebut menuai tanda tanya publik soal apa yang terjadi dalam internal Partai Golkar.

Menjawab pertanyaan Hotman Paris, Babah Alun sebelumnya menyampaikan alasan dirinya mundur dari Partai Golkar sekaligus pencalonannya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, baik Pilkada DKI Jakarta dan PIlkada Jawa Barat.

"Saya mundur dari pencalonan (Pilkada) dan saya mundur dari pengurus DPP Golkar," ucap Jusuf Hamka ketika dihubungi pada Minggu (11/8/2024).

Lebih lanjut, Jusuf Hamka mengungkap, jika dirinya belum menginformasikan soal kemunduran kepada pihak partai. 

Ia berencana memberikan surat pengunduran dirinya kepada partai Golkar pada Senin (12/8/2024).

"Rencananya besok hari (Senin) saya masukan surat.  Saya akan ketemu pak sekjen saya akan sampaikan surat-surat," kata Jusuf Hamka

"Jadi pencalonan saya, baik di Jakarta pun saya kembalikan, baik di Jabar saya kembalikan," sambungnya. 

Lebih lanjut, Jusuf Hamka menyinggung soal mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Golkar

"Alasannya saya kira terlalu keras, dan terlalu kasar politik itu buat saya. Dan tidak pantas dengan apa anatomi karakter saya, tidak pantas. Dan saya liat dengan Pak Airlangga mundur, ini satu momentum karena pasti Pak Airlangga mundur pasti ada satu alasan besar, yang kita tidak tau,"tuturnya. 

Kemudian Jusuf Hamka mengungkapkan, jika dirinya ada niatan mundur dari dunia politik sejak bulan Juli 2024 lalu, berdasarkan saran istri dan anak.

Ia berujar, dirinya akan berfokus melakukan tugas sosial seperti membangun masjid dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Saran istri dan anak-anak, mantu saya semua juga dari awal. Dari bulan Juli kemarin. Kembali bikin mesjid di 38 provinsi, terus jadi pekerja sosial aja untuk seluruh, wilayah," imbuhnya. 

Babah Alun Ingin Bangun Masjid dan Urus Cucu

Pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Hamka ikut mundur sebagai kader Partai Golkar.

Padahal diketahui, pria yang akrab disapa Babah Alun itu berencana maju dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024 lewat Partai Golkar.

Namun harapannya untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta akhirnya pupus.

Dirinya menyatakan pengunduran diri sesaat video pengunduran diri Airlangga tersebar luas di media sosial.

Dikutip dari Tribunnews.com, Babah Alun menyatakan pengunduran dirinya mengikuti jejak Airlangga dan sejumlah hal.

Pertama, keluarganya tidak setuju ia terjun ke politik.

"Betul, sebenarnya saya dari awal memang keluarga tidak setuju saya berpolitik. Memang sudah waktu kemarin saya dicalonkan juga bilang nggak usah berpolitik," kata Babah Alun dikutip dari Tribunnews.com pada Minggu (11/8/2024).

Babah Alun juga mengungkapkan alasan lainnya dirinya mengundurkan diri dari kader Golkar karena sebentar lagi akan memiliki cucu.

Sebaliknya, pihak keluarga meminta dirinya untuk membuat masjid di Indonesia.

"Keempat anak-anak saya bilang, buat masjid seribu masjid itu seluruh provinsi paling tidak 38 provisi ada Masjid Baba Alun. Jadi keluarga sarankan udah jadi orang bebas, jadi pekerja sosial sesuai cita, sesuai bunda Theresa. Ya sudah kembali lagi ke khittoh, khittohnya kan sebagai bunda Theresa maunya," ungkapnya.

Hal yang terpenting, kata Babah Alun, dirinya mundur dari kader Golkar karena kecewa Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.

Dia meyakini Airlangga sudah terzalimi oleh pihak tertentu.

Ia menyampaikan Airlangga telah mengalami hal yang kasar dan keras.

Dia pun khawatir kejadian itu nantinya akan menimpanya sebagai kader Golkar.

"Saya melihat Pak Airlangga terzalimi, saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi. Saya lihat pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras, sehingga saya sendiri takutnya saya enggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras. Saya kan orang pekerja yang baik-baik saja, yang lembut-lembut saja," ungkapnya.

Namun, Jusuf Hamka enggan merinci maksud kejadian kasar dan keras yang dialami Airlangga.

Hal yang pasti, kejadian tersebut telah membuatnya kecewa dengan kancah politik di tanah air.

"Saya cuman bisa kasih clue politik itu ternyata kasar dan keras. Keras dan kasar, sehingga pas saya liat momentum Airlangga mundur, saya nyatakan mundur partai politik siapapun juga, tidak berpindah ke parpol, saya ingin jadi orang bebas, saya akan jadi pekerja sosial. Saya adalah milik semua warga, jadi bukan warga Jakarta aja atau warga jabar. Saya ingin jadi milik semua warga semua rakyat dari Nusantara," pungkasnya.

Adapun surat pengunduran diri Jusuf Hamka akan disampaikan pada Senin (12/8/2024) besok. Nantinya, surat itu akan diberikan langsung kepada Sekjen Golkar, Lodewijck F Paulus.

Mundurnya Airlangga Hartarto dan Jusuf Hamka yang dikenal Babah Alun dari Partai Golkar, Hotman Paris Hutapea langsung berekasi apa yang terjadi
Mundurnya Airlangga Hartarto dan Jusuf Hamka yang dikenal Babah Alun dari Partai Golkar, Hotman Paris Hutapea langsung berekasi apa yang terjadi (Handout)

Hotman Paris Posting Potret Gibran Sebelum Airlangga Undur Diri, Kode Keras Caketum Partai Golkar?

Kabar mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu (10/8/2024) mengejutkan banyak pihak.

Meski Airlangga telah menyampaikan alasan dirinya pengunduran diri, sejumlah prediksi hingga asumsi disampaikan masyarakat, termasuk tokoh politik.

Sejumlah isu yang beredar di antaranya adanya konflik internal jelang Pilkada Serentak 2024 hingga pengusungan Gibran Rakabuming Raka sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Pasalnya, sesaat Airllangga mengundurkan diri, flyer Gibran sebagai calon Ketum DPP Partai Golkar beredar luas di media sosial hingga grup-grup WhatsApp.

Dalam flyer tersebut, terdapat potret Gibran mengenakan surjan lurik dan blankon khas Jawa Tengah berlatarkan warna kuning khas Partai Golkar.

Pada bagian bawahnya tertulis 'Deklarasi Gibran Rakabuming Raka for Ketum Golkar Tahun 2024-2029'.

Tak hanya flyer, sejumlah akun media sosial yang memiliki banyak follower turut mengunggah potret Gibran secara serentak.

Satu di antaranya akun instagram pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea @hotmanparisofficial pada Minggu (11/8/2024).

Dalam postingannya, Hotman tidak secara gamblang menyebut Gibran sebagai Caketum Partai Golkar.

Hanya saja, potret Gibran diunggahnya sebelum video Airlangga mengundurkan diri.

"Hidup singkat dan hanya sekali," tulis Hotman lewat akun instagramnya @hotmanparisofficial pada Minggu (11/8/2024).

Sedangkan dalam postingan selanjutnya yang menampilkan video pernyataan Airlangga, Hotman mempertanyakan kliennya itu mengundurkan diri.

"Klienku ini knp mundur??" tulis Hotman.

Kedua postingan tersebut pun dipertanyakan para pengikut Hotman.

Beragam tanggapan pun memnuhi kolom komentar.

Sejumlah warganet menilai postingan tersebut 'kode keras' Hotman soal Gibran yang akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Tanggapan Partai Golkar Soal Flyer Gibran

Menanggapi isu Gibran sebagai Caketum Partai Golkar, Ketua DPP Partai Golkar Muhidin M Said, angkat suara.

Muhidin menegaskan bahwa hingga saat ini, Partai Golkar belum membahas calon pengganti untuk posisi Ketum Golkar.

Apalagi membahas nama Gibran Rakabuming Raka sebagai calon kandidat.

"Belum dibicarakan, kita belum kearah itu," ujar Muhidin M Said kepada Tribun-Timur, Minggu (11/8/2024).

Saat ditanya mengenai kemungkinan Gibran untuk mencalonkan diri, Muhidin menambahkan belum ada pembicaraan atau keputusan resmi mengenai caketum

Sebab, DPP Golkar terlebih melakukan rapat internal terkait kemunduran Airlangga Hartarto.

"Dirapatkan dulu," tandasnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved