Kesehatah
Awas! Jangan Sembarangan Pakai Bedak Bermerkuri, Ini Bahaya dan Penyakit yang Mengintai
Bedak yang mengandung merkuri bisa menyebabkan iritasi yang memicu terkelupasnya kulit wajah. Bahkan bisa merusak jaringan
TRIBUN-MEDAN.COM,- Kosmetik dan skincare merupakan kebutuhan wajib wanita dalam mempercantik penampilan.
Umumnya, hal yang paling sering dibawa wanita adalah bedak.
Namun, akhir-akhir ini, banyak sekali beredar bedak yang diduga mengandung merkuri.
Keberadaannya di pasar bahkan tidak terdeteksi, hingga dijual bebas oleh segelintir oknum.
Padahal, dampak dari penggunakan bedak bermerkuri ini sangat berbahaya bagi manusia.
Baca juga: Pernah dengar Belangkas, Hewan Berdarah Biru yang Sering Dijadikan Bahan Obat dan Kosmetik
Penggunaan bedak bermerkuri secara berlebihan dapar memicu berbagai macam penyakit, seperti iritasi.
Berikut ini penyakit dan bahaya yang mengintai penggunaan bedak bermerkuri.
1. Iritasi pada kulit
Iritasi memang salah satu tanda awal bahwa produk skincare yang Anda gunakan itu mengandung merkuri.
Dan gejala yang akan muncul biasanya, gatal-gatal, perih dan bahkan kemerahan pada wajah. Hal yang seperti ini tentunya tidak bisa dibiarkan.
Jika sudah mengalami hal-hal seperti itu segera hentikan pemakain produk kecantikan Anda.
Ingatlah bahwa kecantikan tidak sebanding dengan risiko kesehatan.
Baca juga: Apa Itu Natrium Dehidroasetat, Zat Kimia pada Kosmetik yang Ditemukan pada Pengawet Roti
Jangan tergiur dengan janji-janji instan yang ditawarkan oleh produk bermerkuri.
Prioritaskan kesehatan kulit Anda dengan memilih produk yang aman dan efektif.
2. Ruam dan Kemerahan
Merkuri dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi berlebihan.
Sehingga muncul ruam-ruam yang merah, gatal dan perih. Iru disebabkan di dalam merkuri ada senyawa klorida yang menyebabkan kulit terasa terbakar.
Merkuri dapat merusak pembuluh darah kecil di bawah kulit, menyebabkan pembengkakan dan kemerahan.
Kontak dengan merkuri memicu peradangan pada kulit, yang ditandai dengan kemerahan, panas, dan bengkak.
Baca juga: Simak 8 Cara Mudah Ini Untuk Atasi Alergi Kosmetik Secara Alami
3. Kulit Mengelupas
Kulit wajah yang mudah terkelupas merupak ciri-ciri dari penggunaan skincare yang bermerkuri.
Dan ini merupakan dampak jangka panjang yang di rasakan oleh pengguna merkuri.
Merkuri dapat merusak lapisan epidermis (lapisan kulit terluar) sehingga sel-sel kulit mati tidak dapat terkelupas dengan normal dan menyebabkan penumpukan.
Penggunaan jangka panjang merkuri membuat kulit menjadi lebih tipis dan kehilangan elastisitasnya.
Akibatnya, kulit menjadi lebih sensitif dan mudah mengelupas.
Merkuri mengganggu proses regenerasi sel kulit sehingga kulit tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan baik.
Baca juga: 6 Rekomendasi Skincare yang Cocok Dipakai Pria, Tampil Percaya Diri dengan Wajah Terawat
4. Perubahan Warna Kulit
Dampak lain yang sangat terlijhat saat menggunakan merkuri adalah kulit bisa menjadi lebih gelap atau lebih terang dari warna aslinya, bahkan meninggalkan bekas putih permanen.
Merkuri dapat menghambat produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit.
Akibatnya, kulit bisa menjadi lebih cerah atau bahkan putih secara tidak alami.
Penggunaan merkuri jangka panjang dapat menyebabkan peradangan kronis pada kulit.
Peradangan ini dapat memicu produksi melanin yang tidak merata, sehingga muncul bercak-bercak gelap atau terang.
Merkuri merusak sel-sel kulit, termasuk sel-sel yang menghasilkan melanin. Hal ini menyebabkan produksi melanin menjadi tidak teratur.
5. Penipisan Kulit
Merkuri merusak kolagen dan elastin, sehingga kulit menjadi lebih tipis dan kehilangan elastisitasnya.
Penipisan kulit adalah salah satu dampak jangka panjang yang paling serius dari penggunaan produk skincare bermerkuri.
Kondisi ini tidak hanya membuat kulit terlihat lebih tua, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan kulit yang lebih parah.
Kolagen dan elastin adalah protein penting yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit.
Merkuri merusak protein-protein ini, sehingga kulit menjadi lebih tipis dan kendur.
Penggunaan merkuri jangka panjang memicu peradangan kronis yang merusak jaringan kulit.
Merkuri mengganggu proses regenerasi sel kulit, sehingga kulit tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan baik.
6. Penuaan Dini
Kerutan dan garis halus akan lebih cepat muncul, membuat kulit terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Salah satu dampak paling menakutkan dari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung merkuri adalah penuaan dini.
Merkuri dapat mempercepat munculnya kerutan dan garis halus, membuat kulit terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, merkuri merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit.
Kerusakan ini menyebabkan kulit kehilangan kekencangannya dan muncul kerutan.
Peradangan yang disebabkan oleh merkuri dapat merusak jaringan kulit dan mempercepat proses penuaan.
Merkuri menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel kulit dan mempercepat penuaan.
7. Jerawat Parah
Meskipun awalnya memberikan efek kulit tampak lebih cerah, dalam jangka panjang merkuri dapat memicu timbulnya jerawat yang parah dan sulit diatasi.
Meskipun banyak produk yang mengandung merkuri mengklaim dapat mencerahkan kulit dengan cepat, efek samping yang paling sering muncul adalah jerawat parah.
Ini adalah ironi yang menyakitkan, di mana produk yang seharusnya membuat kulit lebih baik justru menyebabkan masalah kulit yang lebih serius.
Merkuri memicu peradangan kronis pada kulit, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Merkuri dapat mengganggu produksi minyak alami kulit, sehingga produksi minyak menjadi berlebihan dan menyumbat pori-pori.
Merkuri merusak lapisan pelindung kulit, sehingga bakteri penyebab jerawat lebih mudah masuk dan menyebabkan infeksi.
8. Meningkatkan Risiko Kanker Kulit
Paparan merkuri dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.
Salah satu dampak paling mengerikan dari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung merkuri adalah peningkatan risiko kanker kulit.
Ini adalah masalah kesehatan yang sangat serius dan tidak boleh dianggap remeh.
Merkuri dapat merusak DNA sel kulit, menyebabkan mutasi genetik yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Merkuri melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih sulit melawan sel-sel kanker.
Merkuri dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar ultraviolet matahari, yang merupakan salah satu penyebab utama kanker kulit.
9. Kerusakan Organ Dalam
Merkuri tidak hanya berbahaya bagi kulit, tetapi juga dapat merusak organ dalam seperti ginjal dan sistem saraf.
Merkuri memang merupakan zat yang sangat berbahaya dan dampaknya tidak hanya terbatas pada kulit.
Paparan merkuri dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ dalam tubuh, terutama ginjal dan sistem saraf.
Merkuri dapat merusak tubulus ginjal, yang merupakan bagian penting dalam proses penyaringan darah.
Kerusakan pada tubulus ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal.
Merkuri dapat merusak sel-sel saraf, terutama pada otak.
Kerusakan ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti tremor, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan koordinasi, dan bahkan demensia.
Jadi, Anda tahu kan bahwa penggunaan skincare yang bermerkuri itu sangat berbahaya.
Pakaiklah produk yang sudah ber BPOM, perhatikan juka jenis kulit anda dan cocok kan dengan skincare yang sesuai. (tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang FISIP Universitas Medan Area (UMA), Handayani Berutu
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.