Berita Samosir Terkini

Ikan Red Devil, Predator Ikan di Danau Toba Kini Diolah Jadi Makanan Bergizi

Kita berupaya mengurangi jumlah ikan red devil yang sifatnya invasif. Maka dengan cara ini kita berharap dapat juga menunjang program ketahanan pangan

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
Pemkab Samosir gelar pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar ikan red devil Danau Toba beberapa waktu lalu. 

"Sejak awal kita sampaikan agar jangan sembarang benih ikan yang ditanam di Danau Toba. Harusnya melalui Balai Benih Ikan. Tidak ada yang akan kita buat selain riset yang serius karena ini ibarat kanker stadium 4," terangnya.

Kita sudah sampaikan, akan menjadi malapetaka bila spesies baru masuk ke ekosistem raksasa seperti Danau Toba. Dengan demikian, nelayan merasa rugi karena ikan yang biasanya mereka ambil sudah dilahap ikan predator tersebut," sambungnya.

Ia sebut bahwa ikan predator tersebut sifatnya invasif, menyerang ikan yang lain. Selanjutnya, populasi ikan red devil tersebut cepat bertumbuh serta kurang bernilai ekonomis di pasaran.

"Ikan ini sifatnya invasif, menyerah ikan lain. Lalu, jumlahnya cepat membludak, pertumbuhannya cepat. Pokoknya, ini harus diseriusi. Kita sedang kemalangan pada kondisi ini," terangnya.

Sehingga, ia berharap Balai Benih Ikan di kawasan Danau Toba kembali dihidupkan dan dioptimalkan.

"Maka, kita minta agar semua pihak taat bahwa semua spesies ikan yang akan dimasukkan ke Danau Toba harus lulus dari karantina melalui Balai Benih ikan. Dengan demikian, ikan yang bakal masuk itu tidak merusak ekosistem Danau Toba," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com) 

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved