Berita Viral

HASIL Visum Mahasiswi PPDS Undip, Keluarga Tolak Autopsi, Bantah Dokter Aulia Tewas Bunuh Diri

Menurut Irwan dari hasil visum disebutkan bila korban meninggal akibat mati lemas, langkah untuk melakukan autopsi tidak dilakukan.

Instagram
HASIL Visum Mahasiswi PPDS Undip, Keluarga Tolak Autopsi, Bantah Dokter Aulia Tewas Bunuh Diri 

 Ia khawatir jika disampaikan kepada media justru akan menjadi fitnah. 

Kemudian menanggapi jika hasil investigasi Kemenkes ditemukan perundungan, pihak keluarga menyerahkan kepada Kemenkes RI. 

Baca juga: JADWAL Lengkap Siaran Bola Malam Ini, Liga Inggris, Final Al Hilal Vs Al Nassr hingga Liga Italia

"Itu kewenangan dari pihak Kementerian Kesehatan untuk menata dapur rumah tangganya. Kami hanya sebatas memberikan keterangan apa yang dibutuhkan oleh Kemenkes RI," jelasnya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar membeberkan hasil pertemuan dengan Tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengusut kematian Aulia Risma Lestari mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran Undip Semarang.

Kemenkes datang untuk berkoordinasi dalam penyelidikan dan investigasi kasus kematian calon dokter spesialis anestesi itu yang diduga melakukan aksi bunuh diri pada Senin (12/8/2024).

Menurut Irwan dari hasil visum disebutkan bila korban meninggal akibat mati lemas, langkah untuk melakukan autopsi tidak dilakukan atas permintaan dari pihak keluarga dengan pertimbangan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Hal itu didukung dengan hasil visum yang menunjukan korban mati lemas.

"Soal bunuh diri, belum tentu juga karena bisa juga karena lalai diri sendiri menyuntikkan obat nyeri melebihi aturan. Namun, masih kita dalami," jelas Irwan, Jumat (16/8/2024).

Kementerian Kesehatan memerintahkan untuk pemberhentian program anestesi di Universitas Diponegoro usai dr Aulia Risma Lestari tewas diduga bunuh diri
Kementerian Kesehatan memerintahkan untuk pemberhentian program anestesi di Universitas Diponegoro usai dr Aulia Risma Lestari tewas diduga bunuh diri (HO)

Irwan menyebut, terkait isu bullying atau perundungan sampai saat ini belum mendapat petunjuk ke arah itu, dari saksi maupun bukti.

“Sampai saat ini belum ada ke arah itu. Butuh saksi dan alat bukti. Kalau memang ada bully-an dan perundungan pasti akan langsung kita proses hukum," sambungnya.

Sementara itu, Kemenkes langsung bergerak cepat untuk mengusut tuntas kasus ini.

Tim Kemenkes yang mendatangi Polrestabes Semarang dipimpin oleh Inspektur Jendral Murti Utami didampingi Inspektur Investigasi Valentinus Rudy Hartono.

Pihak Tim Kemenkes baik Inspektur Jenderal ataupun Inspektur Investigasi enggan memberikan komentar selepas pertemuan. Mereka sepenuhnya menyerahkannya kasus ini kepada Kapolrestabes Semarang.

“Masih pendalaman. Satu pintu saja ke pak Kapolrestabes. Kita sudah koordinasi dan sikapnya sama," papar  Inspektur Investigasi Kemenkes Valentinus Rudy Hartono.

Baca juga: TOLAK Undangan Upacara di IKN, Megawati Singgung Jasa Soekarno Saat Upacara di Kantor PDIP Jakarta

Kematian Dokter Aulia memang menjadi sorotan lantaran membuka tabir kerasnya kehidupan para dokter muda yang sedang menjalani PPDS sebagai dokter spesialis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved