Berita Viral
Ibu Tiri Pembunuh Anak di Pontianak Dihajar Ibu-ibu saat Rekonstruksi, Iftahurrahman Dikejar Warga
Beruntung petugas kepolisian yang sigap berhasil menghalangi ibu - ibu yang tersulut emosi untuk menyerang tersangka.
TRIBUN-MEDAN.com - Ibu tiri pembunuh anak Iftahurrahman atau IF di Pontianak dihajar ibu-ibu saat rekonstruksi.
Iftahurrahman dikejar warga saat akan masuk ke kantor polisi.
Geram dengan kejahatannya, IF ibu tiri yang membunuh Ahmad Nizam bocah 6 tahun , diserbu ibu-ibu, Sabtu (24/8/2024) .
Baca juga: ERINA Gudono dan Kaesang Diserang Netizen, Unggahan Nadya Arifta Malah Dapat Ucapan Selamat
Para ibu-ibu ini adalah warga yang sengaja datang ke lokasi rekonstruksi.
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunPekanbaru.com, IF didatangkan polisi untuk mempergakan kembali adegan ia menganiaya Ahmad Nizam.
Lokasi rekonstruksi langsung diramaikan warga .
Khususnya ibu-ibu yang kesal dengan perbuatan IF .

Sebelumnya Ditreskrimum Polda Kalimantan Barat menggelar pra rekonstruksi di lokasi penemuan jasad Ahmad Nizam (6) di dalam karung yang diduga dibunuh oleh ibu tirinya.
Pra rekonstruksi digelar langsung di rumah kediaman pelaku bersama anak tirinya, Sabtu 24 Agustus 2024 siang
Dimulai sejak pukul 11.00, Pra rekonstruksi itu selesai pada sekira pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Ini 5 Makanan yang Mestinya Tidak Dikonsumsi oleh Kucing Kesayangan Anda
Ketika tersangka IF alias ibu tiri korban, tersangka kematian Ahmad Nizam digiring keluar menuju mobil, puluhan ibu - ibu yang telah menunggu sejak lama langsung berusaha mengerumuni tersangka.
Beruntung petugas kepolisian yang sigap berhasil menghalangi ibu - ibu yang tersulut emosi untuk menyerang tersangka.

Tidak hanya itu, sumpah serapah yang ditujukan kepada tersangka juga terdengar dari puluhan ibu - ibu yang hadir.
Setelah masuk ke dalam mobil, petugas langsung bergegas membawa tersangka kembali ke Polda Kalbar.
Nizam tak Diberi Makan, Jasad Dimasukkan ke Karung
Inilah sosok Iftahurrahman atau IF, ibu tiri siksa Nizam hingga tewas di Pontianak.
Nizam juga tak diberi makan seharian dan dikunci di luar rumah saat hujan semalaman.
Jasad Nizam pun dimasukkan ke karung dan dilaporkan pelaku hilang saat liburan.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Minus Mata Selalu Bertambah, Jangan Sampai
Publik Kalimantan Barat digegerkan dengan kasus kematian Ahmad Nizam, bocah laki - laki 6 tahun di Pontianak yang diduga tewas ditangan Ibu Tirinya berinisial IF di jalan Purnama 7, Kota Pontianak.
Jasad Ahmad Nizam ditemukan tak bernyawa di sebalah rumahnya, dimana korban ditemukan dalam posisi di dalam karung dan diisi sampah pada kamis 23 Agustus 2024 malam.
Berdasarkan pemeriksaan Polisi terhadap IF, terkuak bahwa korban sempat dikunci diluar rumah dalam keadaan hujan deras semalaman dan tidak diberi makan
Kabid Humas Polda Kalbar Kombespol Raden Petit Wijaya mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah mengamankan IF selaku ibu tiri korban.
Baca juga: Lewat Pemberdayaan BRI, Klaster Usaha Jeruk di Jambi Makin Berkembang
Berdasarkan pemeriksaan, IF mengaku bahwa pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2024 pukul 11.00 WIB, sepulang sekolah ia sempat memarahi korban, lalu dalam keadaan hujan deras, IF mengunci korban di halaman belakang rumah dan tidak membolehkan masuk rumah serta tidak diberi makan.
Selama semalaman, IF membiarkan korban berada di luar rumah. Keesokan harinya pada Selasa 20 Agustus 2024 pukul 11.00 WIB, IF melihat korban di halaman belakang rumah dalam keadaan lemas
Lalu, IF membawa masuk korban ke dalam rumah dan menyuruh korban untuk mandi.
"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi, hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai kamar mandi," ungkap Petit dikutip Tribun-medan.com dari TribunPontianak.com

Lalu, Saat itu korban sempat dimandikan oleh pelaku dan setelah mandi korban disuruh duduk di ruang depan TV, namun karena merasa lemas, korban mencoba untuk berbaring di tempat tersebut.
Melihat kondisi korban seperti itu, pelaku tetap tidak memberinya makan dan hanya memberi minum kepada korban sambil memarahi korban.
Berlanjut hingga sore hari setelah waktu sholat Ashar, korban dikatakan IF semakin lemas.
Lalu IF meninggalkan korban di ruang TV untuk menyusui dan menidurkan anak kandungnya yang masih bayi.
Setelah menidurkan anak kedua, pelaku keluar kamar dan melihat korban sudah susah bernafas.
Baca juga: SOSOK AS Pria di Solo KDRT Istri Hingga Tewas, Padahal Baru 2 Bulan Nikah, Dari Pacaran Sudah Kasar
Lalu IF mencoba memberikan bantuan pernafasan yaitu dengan cara meniup mulut dan menekan dada korban.
Setelah diberi nafas buatan, pelaku mengatakan bahwa korban kembali bernafas dengan teratur.
Namu selang beberapa menit kemudian, pelaku melihat korban kembali susah bernafas dengan ditandai oleh pernafasan yang tersengal-sengal.
Selanjutnya ketika pelaku mendekati korban dan hendak membantunya untuk memberikan bantuan pernafasan kembali, pelaku mendapati korban sudah tidak bernafas lagi.

Sesaat kemudian pelaku melakukan pengecekan pada jantung korban dan benar bahwa detak jantung korban telah berhenti.
Setelah memastikan detak jantung korban berhenti dan korban juga tidak bergerak sama sekali, IF mengalami kepanikan dengan berjalan keluar masuk area ruang TV dan halaman belakang rumah.
"Saat IF menyeret korban ke halaman belakang rumah dekat kompor dan mencari plastik sampah. Lalu setelah mendapatkan palstik dan karung, IF langsung membungkus tubuh korban dengan beberapa plastik dan kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam karung yang sudah dipersiapkan, serta menyeret dan mendorong tubuh korban ke dalam celah antara dinding rumah pelaku dan tetangga sebelah/dinding rumah orang lain," ungkap Petit.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.