TRIBUN WIKI
Profil Pavel Durov, CEO Telegram yang Ditangkap di Prancis Atas Berbagai Tuduhan
Pavel Durov CEO Telegram yang lahir di Leningrad, Rusia, 10 Oktober 1984. Ia disebut sebagai Mark Zuckerberg-nya Rusia. Kini ditangkap di Paris
Saat Vkontakte diterpa masalah dengan pemerintah Rusia, Durov bersama saudaranya mendirikan Telegram pada 2013, dilansir Reuters.
Pada 2014, ia mengaku Vkontakte telah diambil alih oleh sekutu Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang berbuntut pada pemecatannya sebagai CEO.
Durov mengaku pemecatan itu terjadi karena ia menolak menyerahkan rincian pribadi pengguna Vkontakte kepada penegak hukum federal.
Di tahun yang sama, ia memilih pergi dari Rusia dan menyatakan "tidak punya rencana untuk kembali" ke negara kelahirannya.
Menurutnya saat itu, Rusia "tidak cocok dengan bisnis internet saat ini."
Baca juga: Profil Diviayu Catur Wulandari, Puteri Indonesia Sultra Sebut Pengkritik Erina Gudono Orang Miskin
Setelah meninggalkan Rusia, Durov memperoleh kewarganegaraan Saint Kitts dan Nevis dengan menyumbangkan 250 ribu dolar AS kepada Sugar Industry Diversification Foundation negara itu.
Pada 2017, Durov pindah ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), di mana kota tersebut sekaligus menjadi basis Telegram yang baru.
Di tahun 2021, Durov resmi menjadi warga negara Prancis.
Saat ini, Durov memiliki kekayaan bersih senilai 15,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp230 triliun, menurut Forbes.
Ia tercatat sebagai orang terkaya ke-120 di dunia.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.