Berita Viral

Kronologi Awal Siswa SD Kesetrum saat Pegang Tiang Bendera di Sekolah, Korban Meninggal di RS

Terungkap kronologi awal, seorang siswa SD kesetrum saat angkat tiang bendera di sekolah. Korban merupakan siswa SD IT Harapan Mulia Palembang.

Editor: Salomo Tarigan
Via Tribunnews
Ilustrasi 

TRIBUN-MEDAN.com - Terungkap kronologi awal, seorang siswa SD kesetrum saat pegang tiang bendera di sekolah.

Korban merupakan siswa SD IT Harapan Mulia Palembang.

Siswa tersebut meninggal dunia dalam musibah tersengat arus listrik, Selasa (27/8/2024). 

Sementara temannya, yakni HB (11) mengalami luka bakar di punggung dan harus dirawat di rumah sakit Siloam Sriwijaya.
 

Berikut awal mula korban bermain di dekat tiang bendera hingga terpental.

Baca juga: Terkuak Peran 2 Oknum Polisi dalam Skenario Perampokan Mobil Bawa Uang 5,6 Miliar

=Siswa SD Tewas Kesetrum di Sekolah, Berawal dari Main di Dekat Tiang Bendera
=Siswa SD Tewas Kesetrum di Sekolah, Berawal dari Main di Dekat Tiang Bendera (Instagram)

Sore itu, ibunda HFH sedang berada di jalan untuk menjemput sang anak dari sekolah.

Namun di pertengahan jalan, ia mendapat telepon dari pihak sekolah. 

Baca juga: PASANGAN Kedua dr Donal Simanjuntak-Andri Alfisah Mendaftar ke KPU Binjai

"Pihak sekolah mengabarkan bahwa anak saya sudah berada di rumah sakit," kata ayah MFH yakni Setiadi Harjanto, Rabu (28/8/2024). 

Sehingga mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kondisi sang anak. 

Saat tiba di rumah sakit, Setiadi mengungkapkan tidak ada luka bakar yang dialami anaknya, namun kondisi tubuh HFH panas.

"Tidak ada luka bakar, namun hanya badan saja masih panas tapi anak saya sudah tidak ada lagi, dokter juga sudah maksimal," ungkapnya. 

Setiadi mengaku sudah ikhlas atas musibah yang menimpa anak bungsunya tersebut. 

Baca juga: Personil Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Sumut Sterilisasi di KPU Sumut Jelang Pendaftaran Cagub

 "Saya sudah iklas, pihak sekolah juga bertanggung jawab atas musibah ini,' kata dia. 

Setiadi mengungkapkan tidak ada firasat atas kepergian sang anak. Pagi sebelum berangkat ke sekolah menurut dia, suasana seperti biasa. 

 "Tidak ada fisarat sama sekali, seperti biasanya. Sudah bercanda mandi, sarapan dan sekolah anak anak," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved