Breaking News

Berita Viral

Lansia Koma Usai Makan Semangka Beku dari Kulkas, Berawal Demam Hingga Dirawat di ICU, Kok Bisa?

Wanita berusia 60 tahun itu sebelumnya memakan semangka beku yang telah disimpan selama beberapa hari di kulkas.

Sanook
Lansia Koma Usai Makan Semangka Beku dari Kulkas, Berawal Demam Hingga Dirawat di ICU, Kok Bisa? 

TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah kisah lansia yang koma usai makan semangka beku dari kulkas.

Diawali demam biasa, ia dirawat di ICU, kok bisa?

Hanya karena makan semangka beku yang disimpan beberapa hari di kulkas, seorang wanita nyaris kehilangan nyawa.

Baca juga: Anak Usia Enam Tahun Sudah Bisa Gunakan Autogate Imigrasi

Wanita tersebut mengalami koma hingga dilarikan ke ICU rumah sakit.

Ketika dokter menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu, keluarga dibuat tak menyangka dengan hasil analisis laboratoriumnya.

Diawali dengan makan semangka beku, seorang wanita pingsan hingga koma setelah menyantap buah semangka beku yang disimpan di kulkas.

Kejadian ini seperti dikutip TribunJatim.com dari laporan Sanook via TribunnewsMaker.com, Jumat (30/8/2024), seorang wanita asal Tiongkok sebut saja Shen (Nama samaran) kehilangan kesadaran dan dibawa ke ICU.

Baca juga: Polres Tebingtinggi Gagalkan Peredaran 10 Kg Sabu dan 30 Ribu Ekstasi, Dua Pelaku Ditangkap

Wanita berusia 60 tahun itu sebelumnya memakan semangka beku yang telah disimpan selama beberapa hari di kulkas.

Setelah memakannya, Shen mengalami demam tinggi.

Gejalanya semakin parah hingga ia hilang kesadaran.

Keluarga kemudian membawa Shen ke rumah sakit.

Lansia Koma Usai Makan Semangka Beku dari Kulkas, Berawal Demam Hingga Dirawat di ICU, Kok Bisa?
Lansia Koma Usai Makan Semangka Beku dari Kulkas, Berawal Demam Hingga Dirawat di ICU, Kok Bisa?

Saat diperiksa, dokter menemukan bahwa bakteri listeria telah memasuki otak Shen, menyebabkan abses otak.

Kondisinya pun serius, Shen bahkan sampai koma.

Menurut laporan media Tiongkok, Shen menderita penyakit bawaan seperti diabetes.

Meskipun secara umum kondisi tubuhnya baik-baik saja, tapi dia mengalami demam tinggi tanpa alasan yang jelas. 

Suhu tubuh naik hingga lebih dari 40 derajat Celcius dan terasa pusing.

Baca juga: Polres Pematangsiantar Gelar Rakor Kesiapan Sispamkota untuk OMP Toba 2024

Ia juga berjalan tidak stabil.

Awalnya Shen mengira itu hanya flu biasa. 

Namun karena gejalanya memburuk, keluarga membawanya ke rumah sakit terdekat. 

Shen bahkan harus dipindahkan ke Rumah Sakit Rakyat Provinsi Zhejiang untuk perawatan lebih lanjut karena gejalanya parah.

Ketika keluarga membawa Shen ke rumah sakit, ia sedang demam tinggi. 

Baca juga: Polres Tebingtinggi Gagalkan Peredaran 10 Kg Sabu dan 30 Ribu Ekstasi, Dua Pelaku Ditangkap

Gejalanya berupa pergerakan mata tidak normal, kelumpuhan wajah, dan tidak sadarkan diri.

Dr Cai Xiaofeng, seorang dokter rumah sakit, menganalisis hal itu setelah semangka masuk ke dalam perut, Bakteri Listeria melewati selaput lendir saluran pencernaan pasien dan masuk ke kelenjar getah bening. 

Kemudian menyebar ke sistem saraf pusat melalui aliran darah.

“Infeksi Listeria pada sistem saraf pusat biasanya bermanifestasi sebagai meningitis.

Namun kasus abses otak jarang terjadi.” ujarnya.

Umumnya, Lingkungan berpendingin atau beku tidak cocok untuk pertumbuhan bakteri. 

Tapi bakteri yang menyukai suhu dingin seperti listeria yang di-dubbing "Pembunuh lemari es" ini dapat bertahan hidup baik dalam kondisi ada maupun tidak adanya oksigen. 

Dibutuhkan waktu hingga 5 menit untuk membunuh virus ini pada suhu setinggi 70 derajat Celcius. 

Virus ini juga dapat bertahan hidup pada suhu serendah -20 derajat Celcius hingga 1 tahun.

Suhu pendinginan lemari es rumah tangga biasanya antara 3 dan 10 derajat Celcius, dan suhu beku antara -4 dan -24 derajat Celcius.

Oleh karena itu, listeria sering kali bersembunyi di dalam makanan di lemari es dan seringkali sulit dideteksi.

Diketahui, Listeria sering ditularkan melalui makanan, seperti daging, telur, unggas, makanan laut, produk susu, dan sayuran. 

Gejala muncul dalam waktu 3 hingga 7 hari setelah infeksi. 

Orang dewasa yang sehat mungkin mengalami gejala ringan seperti flu. 

Namun pada mereka yang berisiko tinggi Mungkin ada demam tinggi akut, sakit kepala parah, mual, muntah, diare, sepsis meningitis atau abses otak.

(tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved