Sumut Terkini

Dapur Arang Mangrove Beroperasi di Langkat, Padahal Sudah Ribuan Hektare Hutan Mangrove Rusak

Tampak sedikitnya, ada lima dapur yang beroperasi sedang membakar batang mangrove tersebut. 

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANIL
Suasana dapur arang mangrove yang berada di Kelurahan Bukit Jengkol, Kecamatan Pangakalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (4/9/2024).  

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Ribuan hektare hutan mangrove di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, rusak cukup siginifikan. 

Hal ini terungkap saat Badan Restorasi Gambut Mangrove (BRGM) melakukan sosialisasi percepatan rehabilitas mangrove dan perencanaan perlindungan serta pengelolaan ekosistem mangrove. 

Amatan wartawan, rusaknya ribuan hutan mangrove kian main terang adanya aktifitas dapur arang mangrove yang beroperasi di Kelurahan Bukit Jengkol, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

Amatan wartawan di lokasi, sedikitnya ada ratusan bahkan ribuan batang mangrove berada dilokasi dapur. 

Tampak sedikitnya, ada lima dapur yang beroperasi sedang membakar batang mangrove tersebut. 

"Udah cukup lama juga beroperasi dapur arang mangrove ini," ujar sumber yang meminta identitasnya tak disebutkan, Rabu (4/9/2024). 

Lanjut sumber, ia pun berharap aparat penegak hukum (APH) untuk menindak dapur arang mangrove. 

Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo didampingi Kasat Reskrim, AKP Dedi Mirza mengatakan, pihaknya akan menindak tegas jika ada dapur arang mangrove. 

"Pada intinya kami dari Polres Langkat akan menindak tegas dapur arang mangrove," ujar David. 

Dikabarkan sebelumnya, hutan mangrove di Kabupaten Langkat, Sumatera Sumatera, memiliki lahan yang cukup luas. Bahkan, kerusakan hutan mangrove disebut-sebut cukup signifikan. 

Hal ini terungkap saat Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan Sosialisasi Percepatan Rehabilitas Mangrove dan Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kabupaten Langkat yang digelar di Ruang Pola, Kantor Bupati Langkat, Kamis (29/8/2024). 

Sementara itu, Kapokja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Sumatera, Sumidi menjelaskan, hutan mangrove di Kabupaten Langkat cukup luas sekitar 20 ribu hektar. 

Dan kemudian sudah ada potensi habitat mangrove sekitar 4 ribu hektar.  

"Jadi kalau kita lihat di peta mangrove Nasional, mangrove-mangrove yang rusak teridentifikasi pada tutupan mangrove yang jarang dan sedang sekitar 8 ribu hektar," kata Sumidi. 

"Dan untuk potensi sendiri bisa berupa lahan terbuka, pesisir yang rusak, atau tambak serta wilayah-wilayah yang sebenarnya potensi menjadi habitat mangrove yang luasnya sekitar 4 ribu hektar tadi. Saya kira tantangan di Kabupaten Langkat ini cukup besar karena mangrovenya luas dan kerusakannya cukup signifikan," sambungnya.

(cr23/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved