Berita Viral

TERNYATA Pembangunan Basilika Nusantara di IKN Masih Proses Perizinan Vatikan

Pembangunan Basilika Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, masih dalam proses perizinan di Takhta Suci Vatikan.

|
Editor: AbdiTumanggor
Dok. Kementerian PUPR
Basic design Basilika di Ibu Kota Nusantara (IKN).(Dok. Kementerian PUPR) 

Angka-angka ini muncul dalam ukuran-ukuran penting bangunan, seperti ukuran bangunan utama, ukuran Altar hingga ukuran Menara Lonceng.

Bentuk massa bangunan Basilika didominasi oleh arsitektur atap, sebagai inspirasi dari arsitektur Vernakular Nusantara yang banyak didominasi bentuk atap sebagai respons terhadap iklim tropis.

"Kemiringan atap ini membentuk efek nave yang tinggi dan megah pada ruang dalam ibadah utama," jelas Mei.

Gereja mempunya dua makna, sebagai makna arsitektur dan sebagai makna kegerejaan. 

Dia tumbuh dari tanah, dan akan tumbuh besar sebagai umat yang akan mengisinya.

Sehingga ditampilkan sebuah bentuk bangunan yang seolah-olah muncul dari tanah, dimana lokasi Basilika ini mempunyai karakterisktik bentuk tanah yang sangat berbukit.

Basilika ini berdiri di samping lereng hampir pada posisi tertinggi di lokasinya.

Mei menerangkan, topografi lahan pada site Basilika diupayakan dapat mempertahankan bentuk eksistingnya. 

Dalam upaya perencanaan gedung, Basilika direncanakan dengan cut and fill seminimal mungkin.

Gereja juga mempunyai arti sebagai perjumpaan antara Allah dan manusia serta manusia dengan sesama manusia.

"Dan khusus IKN, manusianya juga bersama alam. Banyak area dalam lahan yang digunakan untuk ibadah luar juga," imbuh Mei. 

Adapun Altarnya dirancang untuk menghadap ke dalam dan ke luar, menggambarkan hubungan yang dinamis antara ruang sakral dan alam, mengundang refleksi tentang hubungan manusia dengan pencipta dan ciptaan. 

Hal ini merespons tuntutan kebutuhan fungsi dan konteks kontur dan arah angin, massa bangunan dilengkapi dengan kulit bangunan yang memberikan naungan dari sinar matahari pagi dan sore, namun tetap memberikan sirkulasi udara alami ke dalam ruang. 

Kulit bangunan yang responsif terhadap kondisi cahaya dan angin ini menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan fungsional dan kenyamanan termal, sekaligus mempertahankan keterbukaan terhadap elemen alam.

Bangunan yang bernafas Lebih jauh Mei memerinci, konsep bangunan Basilika dibuat "bernafas", yakni mengacu pada desain dan pengembangan bangunan gereja yang memperhatikan ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved