Dosen Bunuh Suami di Jalan Gaperta
Tiromsi Sitanggang Terancam Hukuman Mati setelah Bunuh Suami, Polisi Masih Dalami Motifnya
Seorang dosen di salah satu kampus swasta di Kota Medan, bernama Dr Tiromsi Sitanggang ditetapkan sebagai tersangka.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang dosen di salah satu kampus swasta di Kota Medan, bernama Dr Tiromsi Sitanggang ditetapkan sebagai tersangka.
Wanita berusia 61 tahun itu, adalah pelaku pembunuhan terhadap suaminya bernama Rusman Maralen Situngkir berusia 61 tahun.
Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Alexander Putra Piliang, mengatakan bahwa atas perbuatannya pelaku dikenakan Pasal 340 subs 338 subs 351 ayat 3 KUHPidana.
"Ancaman hukuman pidana mati atau hukuman 20 tahun penjara," kata Alex kepada Tribun-medan, Selasa (17/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa, saat ini motif kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku yang juga merupakan seorang notaris ini belum terungkap.
"Untuk motif masih kami dalami, karena sampai sekarang pelaku belum mengakui perbuatannya. Tapi kami berkeyakinan dengan bukti-bukti dan hasil olah TKP yang kami temukan," sebutnya.
Alex menyampaikan, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan pelaku lain dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Masih kami selidiki (pakai apa dianiaya). Masih ada satu lagi dugaan kami pelakunya, tapi belum ditemukan," kata Alex.
Sebelumnya, Dr Tiromsi Sitanggang, harus merasakan dinginnya sel tahanan setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia yang merupakan dosen di salah satu kampus di Kota Medan ini, ditangkap setelah membunuh suaminya bernama Rusman Maralen Situngkir (61).
Kejadian pembunuhan itu terjadi di rumah mereka yang berada di Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia, pada 22 Maret 2024 silam.
Tanpa ada rasa penyesalan di raut wajahnya, wanita berusia 61 tahun ini tidak mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya.
"Saya sangat kecewa. Apa yang menjadi mensrea, kalau dibilang saya ikut membunuh, boleh saya angkat tangan, saya orang Nasrani. Demi Tuhan saya tidak membunuh," kata Tiromsi, Selasa (17/9/2024).
"Kalau itu (pembunuhan) biarlah penyidik dan Tuhan yang berbicara, karma akan ada. Kalau saya ada, saya akui. Kalau usia menjelang 60an dari segi apapun tak ada lagi masa bertengkar," sambungnya.
Wanita yang juga merupakan seorang notaris ini mengaku, sangat menyayangi suaminya, meskipun sedang mengalami sakit stroke.
"Saya sangat mencintai suami saya dan keluarga saya, mulai berumah tangga sampai saat ini, sampai meninggal suami saya. Suami saya, saya rawat sakit-sakitan," sebutnya.
Dikatakannya, selama berumah tangga suaminya tidak pernah memberikan nafkah kepadanya.
"Suami saya tak pernah menafkahi saya, sebutir beras pun. Tapi karena saya yang takut akan Tuhan. Saya sampai S3 di sekolahkan dan makan pakai uang negara ini," pungkasnya.
(Cr11/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Dosen Dr Tiromsi br Sitanggang Ludahi Adik Ipar, Tersangka Pembunuhan Suami Ngamuk saat Rekonstruksi |
![]() |
---|
MISTERI Ibu Dosen Bunuh Suaminya di Medan, Begini Kesaksian Warga Tentang Pelaku dan Korban |
![]() |
---|
Tiromsi Sitanggang Tega Bunuh Suami, Diduga Demi Klaim Asuransi |
![]() |
---|
SOSOK Tiromsi Sitanggang Dosen yang Bunuh Suami Dikenal Tempramen dan Kurang Bergaul |
![]() |
---|
Warga Curiga, Dosen di Medan Tega Bunuh Suami Diduga Terkait Asuransi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.