Berita Viral

SOPIR Box Disekap Selama 4 Jam Hingga Dibuang di Bekasi, Tangan dan Leher Diikat, Isi Muatan Lenyap

Klompotan perampok menyekap sopir mobil box hingga ke bekasi. Sopir box ini disekap selama 4 jam

HO/Tribun Medan
ILUSTRASI perampokan dengan pecah kaca mobil.  

TRIBUN-MEDAN.com  - Komplotan perampok menyekap sopir mobil box hingga ke bekasi. 

Sopir box disekap selama 4 jam dalam perjalanan ke Bekasi. 

Mata korban dilakban.

Sedangkan leher, kepala dan tangan diikat kebelakang saat berada di Losarang Indramayu.

Ia akhrinya dibuang di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.

Sebanyak, 23 karton sepatu merk Adidas dengan harga diperkirakan Rp 62.186.835 pun dibawa kabur perampok.

Tak hanya itu, perampok juga menggondol satu buah handphone Samsung, satu charger, satu E-Money, dan uang tunai sebesar Rp 300 ribu.

Insiden perampokan itu terjadi di Jalan Bekasi – Karawang Bundaran Mareleng, Rt 001/005, Bojongsari, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (20/9/2024)

Baca juga: Persib Bandung vs Persija Jakarta Duel Liga 1 Hari Ini, Head to Head Persib vs Persija Siapa Unggul

Baca juga: Update Liga Inggris Pekan ke-5, Man City Geser Liverpool di Puncak Klasemen, Arsenal Tikung Chelsea

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa korban adalah laki-laki.

Sementara, dua orang saksi sudah diminta keterangan yakni K dan A atas kejadian tersebut.

Ade menjelaskan kronologi perampokan tersebut.

Awalnya, korban yang berasal dari perusahaan di Brebes membawa mobil  box cdd long bernomor polisi B-9299-KXT menuju Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Saat melintasi Jalan Losarang, Indramayu, korban diberhentikan oleh komplotan pencuri berjumlah dua mobil pribadi.

Menurut keterangan korban, mobil yang memepet itu ialah CRV warna putih serta mobil warna hitam tak diketahu jenisnya.

“Kemudian pelapor ditarik keluar mobil dan dimasukkan ke dalam mobil warna hitam, di dalam mobil pelapor dilakban dari bagian mata, leher hingga kepala berikut tangan diikat kebelakang,” ucap Ade Ary Syam dalam keterangannya, Minggu (22/5/2024).

Korban mengaku menempuh perjalanan selama empat jam dengan kondisi dilakban.

“Korban lalu diturunkan di pinggir Jalan Kedungwaringin Desa Bojongsari dalam keadaan mata masih tertutup lakban berikut mobil diparkir dipinggir jalan,” tambahnya.

Ade menuturkan korban telah melaporkan peristiwa perampokan tersebut ke Polres Metro Bekasi untuk penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

Kronologi Perampokan di Bogor

Polisi mengeklaim telah mengantongi identitas dua nama terduga pelaku perampokan dan pembantaian 4 orang sekeluarga yang menewaskan kepala rumah tangga yang bernama Haris (26) di kediaman mereka di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024) dini hari.

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara menyatakan, pihak kepolisian hingga saat ini tengah berupaya memburu para pelaku tersebut.

"Sampai saat ini kami sudah mengantongi setidaknya ada dua nama, ini diduga para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap satu keluarga di Kecamatan Pamijahan," kata AKP Teguh dalam keterangannya dikutip, Jumat (20/9/2024) dari Kompas TV.

"Sampai saat ini pun kami terus berupaya melakukan pengejaran," sambungnya.

Selain identitas terduga pelaku, ia menyebut pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait kasus tersebut.

"Sejauh ini barang bukti yang sudah kami sita, 4 gelas yakni dua gelas berisi sisa kopi dan dua gelas diduga berisi sisa minuman keras, 1 botol minuman keras, handphone, tas korban, tali jeratan leher, handuk yang digunakan untuk menutup korban, jaket, serta kendaraan mobil tempat ditemukannya jenazah korban," jelasnya.

"Bukti-bukti yang kita dapati semuanya masih dalam pemeriksaan forensik Tim Inafis Polres Bogor. Mudah-mudahan ada petunjuk untuk ke arah tersangka," ujarnya.

Para Pelaku Sempat Disuguhkan Kopi oleh Korban di Teras Rumah

AKP Teguh menyebut komplotan perampok tersebut sempat disuguhkan kopi oleh korban tewas HS.

Ia menyebut, berdasarkan keterangan awal dari istri korban, para pelaku datang pada dini hari.

"Pada saat korban baru datang dan pulang ke rumah pukul 01.00 WIB dini hari, kemudian disusul dua orang korban yang mengira mereka datang untuk bertamu," ujar AKP Teguh.

"Dua orang tersebut sempat disuguhkan kopi oleh korban," sambungnya.

Menurut penjelasannya, istri korban mengenali salah satu pelaku tersebut.

"Dan salah satu orang yang bertamu itu, istri korban mengenali," ucapnya.

Selanjutnya terjadi aksi perampokan dan penganiayaan terhadap sekeluarga di rumah mereka.

"Korban tewas HS (26) ditemukan di dalam mobil Toyota Cayla yang terparkir di garasi korban dengan luka serius di kepala dan leher yang terjerat kain," kata Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan, Rabu (18/9/2024), dikutip dari Tribun Bogor.

Sementara istrinya HS bersama anak dan ibunya tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian, ditemukan botol minuman keras dan kopi di sekitar halaman rumah bersama dengan ceceran darah. Para pelaku juga melarikan sebuah mobil mitsubishi Xpander milik korban.

Rangkaian Kejadian

Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan mengungkapkan satu orang korban tewas yang bernama Haris (kepala rumah tangga) ditemukan di dalam mobil dengan luka serius di kepala dan leher yang terjerat kain.

Adapun insiden perampokan ini terjadi pada Rabu (18/9/2024) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari saat kondisi di perkampungan tersebut masih cukup sepi.

Satu keluarga yang dibantai perampok itu terjadi di rumah korban di Kampung Cimayang, Desa Cimayang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam peristiwa pidana ini, empat orang sekeluarga menjadi korban.

1. Haris (26) tewas dan jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Perampok menyembunyikan jasad Haris di dalam mobil Toyota Cayla berwarna abu-abu yang terparkir di garasi rumahnya.

2. Resti (27), istri Haris, mengalami luka serius akibat pembacokan.

3. Sang ibunda, Nining (55), juga mengalami luka serius di bagian kepala dan tubuh.

4. Putri mereka berinisial A yang masih berusia 10 tahun juga mengalami luka parah terkena bacokan.

Jeritan Tangis Istri Korban

Resti yang saat itu dalam kondisi terluka dan tak berdaya hanya bisa menangis dan menjerit melihat suami, ibu, dan putri kecilnya dalam kondisi terluka parah.

Namun, ia tak berani keluar rumah lantaran takut para perampok masih berada di area rumahnya.

Ia pun berusaha menghubungi kerabatnya yakni EY untuk meminta pertolongan melalui ponselnya sekitar pukul 04.00 WIB

Mendengar cerita Resti yang sedang ketakutan, EY pun langsung bergegas mendatangi rumah korban bersama suaminya.

Saat tiba dirumah korban, EY dan suaminya pun kaget melihat rumah korban berantakan dan banyak ceceran darah di lantai rumah.

Saat itu, ia pun meminta bantuan kepada warga setempat untuk membawa korban ke rumah sakit. Ketiga korban pun saat ini masih dirawat di RSUD Leuwiliang.

Korban Baru Menempati Rumah Barunya Selama 5 Bulan

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, korban baru menempati rumah barunya tersebut sekitar lima bulan.

Di rumah berwarna hijau dengan pagar warna putih yang di tengah area penduduk itu, mereka tinggal berempat.

Meskipun berada dekat dengan rumah penduduk dan pondok pesantren, namun pada saat kejadian tidak ada yang mengetahuinya.

"Tetangga sekitar engga ada yang dengar apa-apa," kata Ketua RW, Ahyar.

Ahyar mengungkapkan, korban tewas yakni Haris disemayamkan di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Sebab, keluarga besar Haris berada di wilayah tersebut sebelum tinggal di Pamijahan, Kabupaten Bogor.

"Belum lama tinggal di sini, istrinya sama ibunya orang asli sini, suaminya (Haris) orang Cileungsi. Sempat tinggal di Cileungsi, terus beli tempat di sini," terangnya.

Korban Driver Online

Sementara itu berdasarkan pengetahuan Ahyar, korban tewas tersebut berprofesi sebagai driver layanan transportasi online.

"Kalau si korban ini yang saya tau karena saya pernah pake mobilnya, dia yang bawa, ngobrol-ngobrol dia sebagai Grab," katanya.

Ketua RW Ahyar menuturkan terduga pelaku kenal dengan korban karena sempat mendatangi rumah Haris pada hari sebelumnya.

"Sudah dua hari ini katanya, dua malam ini. Sebelum kejadian sama semalam kejadian, menurut keterangan dari si Resti," katanya.

Ahyar menuturkan warga tidak mengetahui kejadian perampokan yang terjadi sekira pukul 03.00 WIB.

Meskipun, korban tinggal di area perkampungan serta dekat dengan rumah penduduk lainnya. Warga baru mengetahui adanya perampokan pada pukul 04.30 WIB.

Sementara itu, meskipun tinggal di area perkampungan dan dekat dengan rumah-rumah penduduk, kata dia, warga tak ada yang mengetahui saat kejadian itu.

Warga pun, kata dia, tidak mendengar adanya suara ribut-ribut dari rumah korban.

"Enggak ada yang denger. Orang-orang di situ udah pada tidur, udah engga ada yang tahu," katanya.

Sedangkan Ketua RT 14/06 Cimayang, Udin (60) mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga saat sedang melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid.

Udin menuturkan Haris saat  ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.

"Saya mendapati H sudah tergeletak dengan luka dan meninggal di dalam mobil," ujarnya kepada wartawan.

Sedangkan, anggota keluarga lainnya dalam kondisi luka parah.

"Sementara tiga keluarga yang lainnya masih bisa diselamatkan dan mengalami kekerasan di bagian kepala," kata dia.

Melihat kondisinya dalam keadaan kritis, warga pun membawanya ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved